: Tuan yang tak menyerah
Hujan menuangkan cinta di ujung mata yang menetes melewati pipi: rasanya tawar
Patahkan sajakku atau berlarilah!
Sebelum sangkakala dan api membakar dada mengaburkan arah pedangku--larilah!
Karena hujan hanya menebas daun kuning yang mengering agar angin dapat mengalahkannyaPutih berkibar memedih karena--lagilagi--angin menang bersama hujan
Daun jatuh berguguran: kalah
Hatinya mencair pada hujan yang merajamDevania Pury, Februari 2016
Pertama kali ditulis: 8/6/14
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Sehabis Hujan (Bagian Satu)
Puisi"Aku suka aroma tanah sehabis hujan. Anggap saja hujan adalah isi kepalaku dan tanah adalah tempatku menulis." Semacam kumpulan puisi Devania Pury--ya, jika bisa dibilang puisi. Baik puisi yang belum pernah dipublikasikan, diposting di beranda media...