Satu

296K 6.2K 55
                                    

Aurora Keira Loredan wanita cantik itu masih setia di kursi kebesaranya. Di tempat dimana ia akhir-akhir ini menghabiskan waktunya. Ia terlahir dari keluarga yang nyaris sempurna dan juga keluarga yang harmonis. Ia memiliki seorang ayah yang sudah terkenal sejak mudanya menjadi taipan sukses. Beliau adalah Dominic Loredan. Selain itu ia di berkati wajah cantik yang ibunya turunkan. Amanda Whitney Loredan merupakan mantan model terkenal. Aurora juga memiliki kakak laki laki yang sangat menyanginya yaitu, Carley Loredan.

Campuran darah dari papanya yang memang asli turunan Irlandia dan ibu Brazil-Italia. Membuat paras gadis ini tampak nyaris sempurna. Kesempurnaan paras dan kehidupan wanita itu tidak menampik jika ia memiliki kisah cinta yang tragis. Penghianatan yang ia dapat dari calon tunanganya dan sahabatnya sendiri. Membuat gadis itu sedikit menutup diri dari para kaum adam.

Tok..tok..

Ketuk seseorang dari luar ruangan. Dengan setengah hati ahirnya gadis itu bangkit dari tempat duduknya. Dan kemudian membuka pintu.

Ceklek...

Akhirnya pintu pun terbuka

"Papa.?"

"Aurora sampai kapan kamu di sini nak .." Ia yakin papanya ini tak akan membiarkan ia berlama lama di ruangannya ini."Aurora harus menyelesaikan laporan untuk minggu ini papa. Papa bisa pulang terlebih dahulu. Aku harus mengevaluasi laporan yang baru saja di kirimkan Branch Manager Kanada. Aku harus menyerahkan laporan ini pada CFO besok pagi.."

"Aurora. Ini sudah malam.! Kamu bisa meminta kakakmu untuk memberikan sedikit waktu. CFO kantor ini juga tidak akan membiarkan adiknya pulang malam. Kau bisa menyelesaikan laporan itu besok pagi."

"Tidak Pa. Aku harus tetap profesional. Menjadi putri pemilik perusahaan ini bukan berarti aku bisa malas-malasan Papa.."

"Tapi ini sudah malam." Ujar Dominic ayah Aurora lagi.

"Papa, masih ada seper-empat pegawai yang masih stay di kantor ini. Jalanan New York tidak pernah sepi. Aku membawa mobilku sendiri. Aku tidak menaiki angkutan umum, Pa. Jika papa bandingkan dengan banyaknya pegawai yang lain, yang saat ini tengah menyelesaikan over time mereka, aku lebih ber privileges, Papa. Aku tidak perlu berdesak-desakan di subway ketika pulang nanti. Mereka bekerja untuk hidup Papa. Sedangkan aku bekerja hanya untuk membunuh waktu. Bukankah tidak adil jika aku meninggalkan pekerjaanku hanya karena aku anak CEO dan adik CFO kantor ini." Ucap Aurora yang masih sibuk dengan layar komputernya.

"Baiklah. Papa mengerti."

"Thanks Papa."

"Papa akan menunggu kalau begitu!"

"Pa.! Kekhawatiran papa tidak berdasar."

"Banyak orang jahat di sekitar kita Aurora kau hanya tidak tau saja."

"Yasudah terserah papa saja. Papa kekhawatiran papa terhadapku sungguh tak berdasar. Tidak ada yang ingin menjahatiku."

"Ada! Kamu hanya tidak mengetahuinya saja."

*************

Suara irama musik EDM mengalun di seluruh penjuru ruangan. Dj tampak sibuk dengan Dj Equipment miliknya. Sedangkan para pria dan wanita terlihat sibuk meliukan badan mereka. Sekedar untuk menari atau pun melepas penat. Lain halnya dengan laki laki tampan yang saat ini sedang duduk di sudut ruangan. Seperti biasa ia tengah sibuk dengan kegiatanya sendiri. Sang casanova ini tengah sibuk meraba dada seorang wanita yang tampaknya sangat menikmati apa yang di lakukan pria tersebut.

Pria ini memang seperti kebanyankan pria kaya lainya. Baginya semuanya bisa di selesaikan dengan uang. Tak ter kecuali dalam urusan wanita dan ranjang. Menurutnya ia bisa mendapatkan wanita dari kalangan manapun. Bahkan tak jarang ia juga mengencani artis artis papan atas.

Seperti sekarang ini, ia sedang asik bercumbu dengan salah satu model majalah pria dewasa yang tengah naik daun di sudut club malam elit di pusat kota New York.

Siapa yang tidak kenal sang casanova yang nota benenya seorang player ini.

Ia bahkan menjadi bujangan yang paling di minati di kalangan para kaum hawa. Semua orang selalui membicarakan pria itu. Seperti Sexiest Man Alive yang pria itu dapatkan dari Vogue Magazine dan People Magazine, belum lagi Forbes memasukan pria itu dalam jajaran The World's Real-Time Billionaires. Pria terkaya nomor empat di dunia.

Banyak wanita yang dengan senang hati melemparkan dirinya ke pria itu, agar bisa merasakan bagaimana pria itu di ranjang.

Di kalangan pebisnis, siapa yang tidak mengenal Nicholas Abraham McConnell. Seorang CEO yang cukup di segani. Sifat tangan dingin yang di turunkan oleh Derek McConnell ayahnya, membuat ia bisa menghancurkan siapa saja lawanya. Umurnya yang sudah menginjank usia 33 tahun. Membuat pria ini terus di kejar kejar ibunya, Darcy Malone McConnell agar segera menikah .

Auhhhh uhhhh..,

Rintih gadis yang tengah ia cumbu yang saat itu duduk di hadapannya. Gadis itu tampak memandanginya dengan tatapan sayu. Suara desahan nafsu wanita itu syarat denga libidonya yang terlihat di wajah cantik berlipstik merah tua nan sexy. Nicholas memandanginya dengan dingin. Setelah mendengar desahan itu bukanya nafsunya naik ke ubun-ubun. Pria itu malah sengaja menghentikan aktifitasnya. Wanita itu memandanginya dengan tatapan kecewa.

"Pergi.! Kau sudah tidak terlihat menyenangkan. Mendengar rintihanmu membuatku muak. Kau tau kan aku membayarmu bukan untuk memuaskan dirimu sendiri." Ucap si Nicholas seraya memberi tanda salah satu suruhannya untuk memberikan segepok uang pada wanita itu. Nicholas memandangi pria jangkung di depannya itu dengan tatapan yang sudah pria depannya itu mengerti. Seraya mengangguk singkat seraya menggiring wanita di depannya itu untuk pergi dari sofa yang saat ini tengah bosnya itu duduki. Merasa harga dirinya di injak-injak wanita itu kemudian pergi .

Jika saja Nicholas bukan orang yang berpengaruh. Gadis itu akan dengan senang hati menamparnya. Tapi, apa yang bisa gadis itu lakukan selain pergi. Ia tak lupa membawa segepok uang yang telah Nicholas berikan padanya.

Gadis itu masih waras. Tentu saja is tak ingin berada dalam masalah. Jika ia nekat. Bisa bisa karirnya akan hancur ketika ia menampar pria tampan itu.

"Brengsek kau Nicholas.!" Gumam wanita itu

"Hey aku bisa mendengar mu sialan .." Ucap Nicholas sambil meminum winenya.

Sialan.!

Aurora Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang