Tigapuluh Dua

61.6K 2.2K 39
                                    

Bagi Nicholas pagi ini adalah pagi yang ter amat sangat menyebalkan.

Pertama

Kedatangan Carley yang mendadak membuat Nicholas yang tadinya ingin bercinta lagi dengan Aurora mendadak juga menjadi gagal.

Nicholas sebal dan juga pusing.

Okay. Katakanlah Nicholas bagai pria yang kecanduan sexs. Tapi, Nicholas tak memungkiri bahwa tubuh Aurora mirip sekali dengan heroin.

Sekali kau mencobanya kau akan kecanduan.

Ke dua

Saat hendak mengajak Aurora untuk bercinta yang ke dua kalinya. Tiba tiba Nicholas di kejutkan oleh pesan di ponsel Aurora.

Nafsunya memang di ujung tanduk. Ia jugaa sangat butuh ber ada di dalam Aurora saat itu juga. Tapi, kali ini ia mau tak mau harus menggantikan nafsunya dengan amarah.

Nafsunya bukan lah suatu hal yang bisa begitu saja hilang hanya dengan guyuran air dingin.

Tapi, pagi ini betapa anehnya nafsunya menguap begitu saja berganti menjadi amarah hanya karena beberapa kata dari ponsel Aurora.

Ini tidak bisa di diamkan begitu saja.

Nicholas harus bertindak.

Sebenarnya Nicholas sudah berusaha melacak penguntit itu tapi tetap saja hasilnya nihil.

Penguntit itu terlalu pintar.

Ahh atau orang yang di baliknya memiliki kuasa.

Tapi kenapa harus Aurora yang menjadi sasaran mereka. Bukan Nicholas langsung.

"We need to talk Carley.,"

Ucap Nicholas begitu melihat Carley di ruang keluarga.

"Kita harus mengesampingkan ego kita Carley. Apa kau tau kalau peneror itu semalam mengirim ancaman lagi ke penthouse Aurora.,"

"Apa maksudnya Nicholas.? Peneror.?"

"Ya. Apa kau ingat beberapa waktu lalu saat kita ada di penthouse ada kiriman paket aneh.,"

"Ahh aku ingat. Aku kira ancaman itu sudah berhenti mengingat adikku tidak menceritakan apapun padaku.,"

"Apa kau yakin Aurora akan menceritakan padamu jika ia di teror. Aku yakin ia akan diam saja Carley. Kau tau. Barusan aku merebut ponselnya dan kau tak akan percaya apa yang aku dapatkan.,"

Ucap Nicholas kesal

"Memangnya apa yang kau dapatkan.,"

"Pesan singkat dari tukang teror itu. Aku sangat yakin juga tadi itu telpon darinya. Tapi kau tau apa yang adikmu lakukan. Dia mencoba membohongiku.,"

Keluh Nicholas sembari mengacak rambutnya

Nicholas kesal dan jugaa frustasi.

Berbicara mengenai Aurora membuat Nicholas ter ingat bagaimana cantiknya dan memabukanya Aurora saat ber ada di bawahnya.

Mengingat itu membuat Nicholas tegang lagi. Ia menginginkan Aurora.

"Sial.,"

Umpat Nicholas

"Kau mengumpatiku Nicholas.,"

Tanya Carley tak suka

"Ahh tidak.,"

Jawab Nicholas salah tingkah.

"Hahahah.,"

Nicholas heran kenapa mantan sahabatnya itu tiba tiba tertawa.

Aurora Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang