Duapuluh Enam

67.4K 2.6K 45
                                    

Aurora tidak pernah merasa se senang ini.
Terlepas dari rasa rindunya dengan pria yang sialnya teramat sangat brengsek. Ia tak masalah jika harus mengurus Rowan dan Bria sendiri. Tapi cara pergi pria itu lah yang membuat Aurora kesal.

Seperti sekarang. Ia tidak mungkin kan meninggalkan Bria dan Rowan sendiri di penthouse. Dengan agak terpaksa ia harus membawa kedua anjing itu ke Venesia.

Ia tak merasa terpaksa sebenarnya. Tapi masalahnya Bria agak uring uringan sejak di tinggal Nicholas tanpa pamit.

Aurora sudah memutuskan jika ia akan tinggal di kampung halaman ayahnya untuk sementara waktu.

Aurora butuh menjernihkan pikirannya. Ia ingin segalanya yang berbau Nicholas hilang dari pikiranya. Bagaimana bisa seminggu yang lalu ia masih menangisi Evans mantan calon tunanganya yang teramat sangat bedebah. Tapi baru dua hari bertemu Nicholas pikiranya sudah penuh sesak dengan pria itu bukan lagi dengan Evans.

Andai pria itu sedikit saja mau menurunkan egonya dan mau menghubungi Aurora. Mungkin Aurora akan bilang padanya jika ia saat ini sedang berada di Venesia bersama dengan Bria dan Rowan.

Sejak dua hari yang lalu sikap Aurora mendadak bertambah aneh. Dari yang uring uringan tiba tiba Aurora bisa tersenyum sendiri sembari memandangi majalah bisnis milik sang kakek.

"Sudah telpon dia saja amore,,"

Ucap sang nenek tiba tiba

"Maksud oma apa,?"

"Oma mulai jengah amore. Melihatmu tertawa sendiri sambil melihat majalah bisnis milik opamu. Membuat oma yakin jika kau menyukai pria itu,,"

"Ohh ayolah oma. Bukankah aku sudah cerita jika aku memang suka padanya. Tapi masalahnya bagaimana bisa aku menyukainya dalam hitungan hari. Itu sangat aneh oma,,"

"Tidak ada yang aneh amore. Cinta itu bisa datang kapan saja dan di mana saja kau saja yang tidak tau,,"

"Aku tidak akan menghubungi di ter lebih dahulu oma. Dia saja meninggalkan Rowan dan Bria padaku. Aurora tidak keberatan oma merawat mereka. Justru aku malah senang mereka ada bersamaku sekarang. Tapi cara pria itu pergi lah yang membuat aku kesal. Sekarang dia senang senang di sanaa bagaimana jika ia bertemu dengan wanita atau apapun itu. Aishh membayangkan saja sudah membuatku kesal,,"

"Jika dia jugaa memiliki perasaan sepertimu. Oma sangat yakin dia tidak akan tergoda amore.,"

"Ohh oma.  Aurora sangat rindu padanya.,"

Ucap Aurora sembari mengacak acak rambutnya yang tidak gatal.

~~~

Saat Aurora menghabiskan waktu bersama Bria dan Rowan di belakang rumah sang oma tiba tiba saja datang dengan sikap yang menurut Aurora agak aneh.

"Ada apa oma,,"

"Amore oma memiliki tamu. Tapi, oma tidak bisa menemuinya hari ini. Oma harus bertemu sahabat oma dari Auckland sore ini di St. Mark's Square dengan opamu. Mungkin malam ini oma dan opa tidak pulang. Jadi bisakah kau menjamu mereka di rumah.,"

"Memang mereka datang jam berapa oma,?"

"Mungkin 30 menit lagi. Hanya satu orang amore. Tugasmu hanya menjamunya setelah itu  terserah padamu amore,,"

Aurora Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang