Tigapuluh Enam

63.7K 2.5K 117
                                    

Berbagai pesan singkat Nicholas dapatkan dari para sahabatnya.

Dan berulang kali panggilan masuk terdengar di ponselnya.

Dan tak terjecuali mamanya sendiri mendatanginya ke kamar hanya untuk memberi tahu pesan yang sama.

Pesan jika Aurora mencarinya.

"Bertindak lah dewasa Nicholas. Jika kau memang pria, angkat telponya dan katakan padanya kau berada di mana.,"

Ujar mommynya. Yang sampai sekarang masih terngiang di kepalanya.

Nicholas memang kekanakan.

Ia sangat tau bagaimana perangai Aurora selama ini. Harsnya ia tidak tersinggung hanya karena ucapan Aurora.

Bukanya Aurora selama ini memang selalu seperti itu.

Setelah menyadari ia mengutarakan perasaanya pada Aurora. Nicholas merasa menjadi pengecut yang harus kabur dari hadapan wanita itu.

Ia ingin sembunyi.

Berulang kali Aurora menghubungi. Tapi untuk mengangkatnya Nicholas rasanya terlalu takut.

Saat Nicholas masih setia duduk di kasurnya sembari melihat danau buatan yang berada di samping mansion.

Tiba tiba ada orang masuk kekamarnya.

Ahh paling mommy.

Kletuk... kletak.. kletuk..

Suara sepatu ter dengar bergema di kamarnya.

Sesaat Nicholas merasa ada yang menaiki ranjangnya.

Tapi siapa.?

Nicholas terus meyakinkan dirinya jika yang masuk ke kamarnya adalah ibunya. Memang siapa lagi yang  berani masuk selain dia.

Karena masih yakin jika itu ibunya. Nicholas merasa tak perlu menengok kebelakang untuk mengetahui siapa yang datang.

Sesaat Nicholas tertegun. Begitu merasakan ada tangan yang tiba tiba memeluknya.

"Love you Nicholas and I'm sorry.,"

Bisik suara di punggungnya yang sangat Nicholas kenali.

Mendengar suara dan kata kata itu membuat Nicholas menegang.

Jadi bukan mommy, melainkan Aurora.

"Sorry Nicholas. Aku memang egois, aku memang wanita tidak tau di untung. Kumohon maafkan aku.,"

Ujar Aurora terisak di punggungnya.

Saat Nicholas membalikan tubuhnya guna melihat wajah wanitanya. Belum sempat melihat Aurora sudah memeluknya lagi dan menyembunyikan wajahnya di dada Nicholas.

" Jangaaan.! Jangan melihatku Nicholas. Aku kacau sekali. Jika aku kacau begini apa kau masih tetap mau mencintaiku.?"

Ucap Aurora polos sembari sesenggukan.

"Ohh sayang. Maafkan aku.,"

Ucap Nicholas kemudian menciumi puncak kepala Aurora.

"Love you.,"

Bisik Aurora. Di dada Nicholas.

"Bagaimana kau bisa menemukanku sayang.?"

Tanya Nicholas sembari mengelus kepala Aurora.

"Aku bertanya pada siapa saja. Tapi tetap saja mereka tidak tau kau ada di mana. Jadi aku menghubungi mommy.,"

Ucap Aurora masih tetap menyembunyikan wajahnya di dada Nicholas.

Aurora Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang