Duapuluh Dua

76.1K 2.6K 40
                                    


Ini benar benar gila.

Lagi lagi Nicholas menciumnya.

Kening, pipi, hidung, mata hingga dagu semua Nicholas absen. Nicholas adalah seorang pencium yang handal. Aurora sangat menyadari dari cara Nicholas menciumnya, Nicholas bukanlah seorang pemula.

Sensasi yang aurora rasakan benar benar lain. Saat ia berciuman dengan Evans perasaan yang ia rasakan sangat berbeda.  Saat lidah pria itu memaksa masuk bukan perasaan terpaksa yang ia rasakan. Melainkan rasa tidak ingin berhenti. Aurora bahkan tidak ada perasaan marah sedikitpun. Yang ada Aurora setengah mati ingin membalas ciuman Nicholas.

"Buka bibirmu baby,,"

Bisik Nicholas di sela sela ciumannya

Saat Nicholas mengabsen setiap inci bagian bibir Aurora dan menuntut agar Aurora membuka bibirnya langsung saja tanpa berpikir lama Aurora ahirnya mengalungkan tanganya ke leher Nicholas,  membuka bibirnya dan membalas ciuman pria itu.

Persetan dengan harga diri. Damn, aku tidak ingin berhenti

"Aurora,,"

Begitu mendengar suara Carley langsung saja Aurora tersadar dan mendorong dada Nicholas supaya menjauh.

"Hentikan Nicholas.! Kita harus sembunyi sekarang. Aku tidak ingin tertangkap basah kak Carley,,"

Bisik Aurora

Bukanya menjawab yang ada Nicholas malah meraba bibir Aurora.
Aurora sangat yakin pandangan pria itu mengisyaratkam sesuatu. Tapi, Aurora tidak perduli. Yang harus ia perdulikan bagaimana caranya ia sembunyi dari kakaknya sendiri.

"Nicholas ini bukan waktu yang tepat untuk bercumbu. Kak Carley ada di sini. Aku yakin sebentar lagi dia akan masuk ke kamarku,,"

"Lalu apa masalahnya jika kakakmu masuk ke kamar ini ,,"

"Ohh ayolah,, aku tidak ingin kakak salah paham. Aku hanya tidak ingin masalah kalian semakin rumit. Kau tau kan bagaimana kakakku,,"

"Kenapa Kau perduli,,"

"Tentu saja aku harus perduli Nicholas.  Kak Carley adalah kakakku dan kau adalah mantan sahabat kak Carley aku hanya tidak ingin masalah kalian bertambah rumit Nicholas,,"

"Jadi kau perduli gara gara kakakmu atau kau memang benar benar perduli padaku Aurora,,"

"Aku perduli dengan kalian berdua Nicholas. Bukan karena kak carley adalah kakaku atau kau teman kakakku. Aku perduli karena memang aku perduli Nicholas.,,"

"Jangan membingungkan aku dengan perasaan perdulimu yang ambigu itu Aurora,,"

Ucap Nicholas penuh dengan penekanan

"Apa ini semua terlihat ambigu bagimu Nick,,"

"Tentu saja semua pria akan menganggap ini ambigu. Well, kau bisa saja perduli pada Carley karena memang dia adalah kakakmu. Tapi, kalau kau perduli padaku tanpa ada dasar apapun seperti ini bukankah ini aneh. Kita ini baru kenal dan aku tidak ingin salah paham,,"

"Ohh apakah keperdulianku padamu harus memiliki dasar Nicholas.!"

Bentak Aurora

"Wow ada apa denganmu kenapa kau terlihat marah. Suutt, bukanya jika kau berteriak kakakmu akan tau kalau kita di sini,,"

"Aku tidak perduli bedebah sialan.,,"

Begitu Aurora berteriak tiba tiba saja Nicholas membekap bibir Aurora

"Apa kau gila. Apa kau mau kita tertangkap basah,,"

"Ruangan ini kedap suara bodoh. Tunggu dulu. Aku harus memberi tau Philippa kalau kak Carley di sini,,"

Aurora Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang