DuaBelas

105K 3.4K 20
                                    

Nicholas bersenandung di sepanjang lorong. 

Ia baru saja menemui Fischer untuk memberitahu cheff resor itu untuk menyiapkan makan siang untuknya. Nicholas memasuki kamar dengan perasaan dagdigdug begitu menemukan Aurora tertidur lelap di kasur yang akan mereka tiduri bersama. 

Nicholas tersenyum jemawa kemudian bergabung bersama gadis itu. Ia memandangi Aurora dalam diam. Gadis-nya terlihat teduh dalam tidurnya. Ketika hendak menarik gadis itu agar tertidur di pelukannya Nicholas ia di kejutkan dengan beberapa notifikasi yang berada di nakas dekat lampu tidur.

Nicholas bangkit dan mengambil ponsel itu dari sana. Awalnya ia berpikir jika bunyi notifikasi itu berasal dari ponselnya. Dan setelah berulang kali memastikan ia pun menyadari bahwa bunyi notifikasi itu bukan berasal dari ponsel miliknya. Apakah ada hal penting yang harus di ketahuai Aurora pikirnya. Tanpa permisi Nicholas mengambil ponsel itu dan melihat pesan apa yang baru saja gadis itu dapatkan. Ia tahu jika ia tidak sopan. Tapi gadis itu akan berterimakasih padanya jika ia mengetahui pesan penting itu lebih awal.

Nicholas melihat ponsel yang berada di nakas sebelah tempat tidur itu tanpa permisi. Ia menekan power button ponsel itu dan menemukan jika Aurora tidak mengaktifkan pengaman ataupun pasword di ponsel itu. Nicholas menghela napas ketika menyadari jika Aurora sedikit teledor.

Nicolas mengutak atik ponsel itu kemudian membaca notifikasi itu tanpa permisi. Amarah di dadanya begitu mendidih. Tanpa permisi juga ia menghapus pesan itu. Mustahil pria yang baru saja mengancam Aurora akan berhasil menghancurkannya. 

Nicholas tentu saja akan menghabisi pria itu terlebih dahulu sebelum pria itu berhasil menyentuhnya. Sebelum Aurora bengun dari tidurnya tak lupa Nicholas mengirim nomor pria yang mengaku bernama Evans itu kepada Fishcer.

Berikan nomor ini pada Rodwick

Aku aku ingin pemilik nomor ini di selidiki sampai hal kecil sekalipun

Tulis Nicholas pada pesan singkat uang ia kirim untuk bodyguardnya itu. Tak lama setelah itu ia bergabung dengan Aurora dalam tidurnya.

Entah sudah berapa lama ia tertidur Nicholas perlahan mengejapkan matanya dan menemukan siluet gadis berambut panjang di atas kasur tengah sibuk dengan sesuatu di tangannya. Tangan kanan gadis itu tampak mengambil satu persatu cherry yang hendak ia makan. Di sisi kiri tangan gadis itu tampak sibuk menekan tombol remote televisi besar yang berada di sisi kanan ranjang.

Nicholas merubah posisinya dan berdehem sejenak. "Ehem..."

Aurora yang mendengar deheman itu menoleh seraya melahap satu cherry yang berada di tangan kanannya kemudian tersenyum. "Apa bau makanan ini membangunkan kamu? Maafkan aku tapi aku sudah sangat lapar dan kamu terlihat sangat lelah. Ketika Fischer dan beberapa pelayan resor ini mengetuk pintu aku sengaja tidak membangunkan kamu karena kamu tertidur sangat nyenyak. Aku hendak menunggu kamu sampai terbangun untuk makan bersama tapi rasa laparku membuatku berhianat." Terang gadis itu panjang lebar. 

"Kamu mau?" Ucap Aurora menawarkan satu buah cherry yang berada di tangannya sembari sibuk mengunyah buah cherry di mulutnya. Gadis itu mengulurkan tangannya sembari menundukan posisinya karena Nicholas masih berbaring. "Kamu mau atau tidak?" Tanya gadis itu lagi.

Nicholas bergumam kemudian menarik tangan Aurora hingga separuh tubuh gadis itu terjatuh tepat di atas tubuhnya. "Tentu saja aku mau. Tapi aku ingin mencoba memakannya dengan cara yang lebih menyenagkan." Ucap Nicholas ketika wajah gadis itu sudah berada sejajar dengan wajahnya.

Nicholas menarik Aurora lebih dekat dan menahan kepala gadis itu supaya lebih dekat dengan wajahnya. Nicholas sedikit menundukan wajah Aurora kemudian melumat bibirnya. Awal mula ciuman itu terasa perlahan hingga Nicholas mencium Aurora seakan tidak ada hari esok. Nicholas menarik Aurora kemudian membalik posisi mereka hingga aurora berada tepat di bawahnya. 

Ia mengurung gadis itu dalam pelukannya tanpa melepaskan ciuman itu. Nicholas melepaskan ciuman itu sejenak untuk mengambil napas. Ia memandangi bibir Aurora yang memerah dan sedikit bengkak karena ciumannya. Rambut panjangnya pun terlihat berantakan terlihat beberapa kali gadis itu menarik napasnya panjang. Nicholas menduk dan menyembunyikan kepalanya di ceruk leher gadis itu.

"Cherry itu manis sekali. Sial kamu terlihat cantik dengan kemeja itu. Kamu pakai kemeja milikku." Ucap Nicholas dengan perasaan membuncah ketika ia menyadari jika Aurora memakai kemeja miliknya.

"Maafkan aku. Dressku sangat tidak nyaman Nicholas. Aku tidak menemukan baju wanita di walk in closet kamar ini selain baju milikmu dan beberapa bathrobe. Haruskah aku menggantinya lagi jika kamu keberatan aku memakai kemeja ini."

"Tentu saja akan lebih menyenangkan jika kamu melepas kemeja itu. Mungkin akan lebih menyenangkan lagi jika aku melihat kamu tidak memakai sehelai pakaian. Tapi aku masih ingin membuat jantungku normal. Ahh sial! Aku harus menahan tanganku untuk menelanjangi kamu malam ini." Ucap Nicholas tersipu yang kemudian di jawab Aurora dengan lemparan bantal yang cukup keras ke wajahnya.

"Dasar mesum!!" Teriak Aurora. "Cepat makan makanan ini Nicholas atau aku akan membunuhmu jika kamu memiliki pikiran kotor seperti itu."

"Sial." Umpat Nicholas merajuk memandangi Aurora dengan tatapan seolah mengatakan Kamu menyebalkan.

"Enyahkan semua pikiran kotor yang ada di otakmu itu sekarang Nicholas! Karena itu tidak akan pernah terjadi."

"Anak-anak kita pasti akan sedih jika mengetahui jika mama mereka ternyata sangat galak." Ucap Nicholas tanpa sadar.

"Kamu bilang apa?" Tanya Aurora memandangi Nicholas dengan tatapan sebal.

"Tidak. Aku tidak mengatakan apapun! Aku akan makan jika kamu mau mencium aku di sini." Ucap Nicholas seraya menujuk bibirnya.

"Kamu tidak perlu makan Nicholas. Biar aku yang menghabiskan makanan ini sendirian."

"Tck pelit." Decak Nicholas kemudian mencuri satu ciuman di kening Aurora. "Aku harus makan banyak karena aku memerlukan banyak tenaga malam ini."

"Dasar mesum!" 

Aurora Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang