Empatpuluh Lima

23.8K 942 85
                                    

Karena sudah tidak perduli lagi dengan kemarahan Nicholas yang tak jelas.

Wendy pun memutuskan. Akan lebih baik jika ia menanyakan semua hal pada Carley. Karena pria itu lah yang lebih tau bagaimana Miguel saat menyamar menjadi Evans.

"Aku tanya padamu saja lah Carley. Bicara dengan Nicholas sudah sangat tidak memungkinkan. Temanmu itu sudah tak tertolong lagi. Memang benar. Pria yang sedang jatuh cinta adalah spesies paling bodoh di muka bumi ini.," Ujar Wendy pada Carley yang tengah berada di ujung meja.

"Apa yang ingin kau tanyakan Wendy.?" Ucap Carley memandangi Wendy dengan tatapan serius.

"Apa kau sama sekali tidak mencium gelagat aneh. Saat Miguel berhubungan dengan adikmu.,"

"Tidak Wendy. Sama sekali tidak ada yang aneh. Kau tau, sampai sekarang pun aku hampir tidak percaya jika Evans sebenarnya Miguel. I mean, acting bedebah itu harus kita acungi jempol. Bahkan ayahku saja berhasil dia kelabuhi.,"

"Semua pasti sudah Miguel pikirkan secara matang matang. Kalian tau apa motiv pria itu.,"

"Tidak. Kalau aku dan Carley tau. Kita tidak akan ke sini.," Ujar Nicholas.

"Miguel menggunakan Aurora sebagai bahaan taruhan. Ia dan beberapa orang segaja melakukan ini. Memang yang mereka pertaruhkan hanya 100 Juta Dolar. Tapi, di balik itu. Yang mereka incar adalah perusahaan Dominic. Tidak bisa di pungkiri kan. Siapa pun yang berhasil menikahi adikmu. Pasti akan mendapatkan posisi khusus  di Perusahaan ayahmu dengan mudah. Semua ini berhubungan dengan uang teman teman. Menjual sejata secara ilegal saja. Hal yang mudah untuk mereka. Apa lagi menjerat Aurora.,"

"Bajingan.," Teriak Carley seraya menggebrak meja.

"Dan perlu kalian tau. Miguel memiliki penyakit mental. Ia tidak bisa mengontrol emosinya. Jadi, aku harap kaian hati hati. Terutama kau Nicholas.! Jangan gegabah.! Red Tiger kartel yang cukup berbahaya. Jadi aku harap gunakan otakmu sebaik mungkin. Okay..!"

"Evans memiliki gangguan jiwa. Kau yakin Wendy.? Pria itu terlihat biasa saja. Bahkan tidak menunjukan sama sekali jika memiliki gangguan mental.," Tanya Carley.

Tidak mungkin pria itu memiliki gangguan mental. Selama Carley mengenal pria itu. Tidak ada tanda satu pun. Jika Evans memiliki kelainan jiwa.

Pria itu selalu melakukan kebiasaan wajar. Seperti yang orang lain selau lakukan.

"Bukankah itu normal Carley.,"

"Maksudmu apa Wendy.? Bagian mana yang terdengar normal.," Tanya Nicholas.

"Kalian tau kan. Berpura pura menjadi orang waras bukan lah hal yang sulit. Miguel tidak mungkin menunjukan gangguan mentalnya saat mendekati Aurora. Adikmu di kelilingi orang orang berpengaruh Carley. Jadi, besar kemungkinan. Miguel sudah merencanakan ini dengan matang.," Ujar Wendy.

Entah apa yang salah dengan wanita itu. Yang jelas Nicholas melihat. Tatapan Wendy terlihat semakin serius. Terlihat juga kerutan di antara kedua alisnya.

"Kalian ini sebenarnya kenapa.? Apa yang salah dengan kalian sampai hal mudah seperti ini kalian tidak paham. Come on dude.! Yang kalian hadapi bukan orang sembarangan. Mereka orang berbahaya. Gunakan akal kalian.! Aku tau. Ini menyangkut orang penting dalam hidup kalian. Tapi, kalian harus tetap fokus. Kalian tau kan. Jika kalian salah langkah. Semua ini akan berahir berantakan. Resiko terburuknya. Kalian bisa saja terbunuh.,"

Omel Wendy mencoba menyadarkan kedua pria yang tengah terduduk lesu di depannya.

"Aku mengerti.," seru Nicholas.

Benar, apa yang wanita ber rambut pink itu katakan. Nicholas tidak boleh lengah. Jika ia salah langkah. Keselamatan Aurora lah yang jadi taruhannya di sini. Nicholas bahkan sudah tak perduli lagi jika nyawanya yang akan berada dalam bahaya.

Aurora Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang