Sembilan

115K 3.8K 10
                                    

Aurora masih termenung seraya memandangi tangannya yang di genggam oleh tangan hangat seorang pria. Pendekatan macam apa ini? Ujar pria itu seraya menarik Aurora dalam pelukan pria itu. Apa yang sebenarnya tengah ia lakukan. Aurora mendongak memandangi pria yang berdiri di sebelahnya itu. Dalam lift karyawan yang penuh Aurora menahan malu. Terdengar beberapa kasak kusuk yang ia dengar secara tak sengaja.

"Aku tidak tau kalau mereka bersama. Kau lihat genggaman tangan pria itu. Bukankah Aurora sangat cantik? Bereka terlihat cocok bersama bukan."

"Eh bukankah itu Nicholas CEO McConnel & Co. Anak bos kita berpacaran dengan pewaris tunggal keluarga McConnel?" Bisik beberapa karyawan yang yang berada di dalam lift itu. "Bukankah pria itu sangat beruntung? Mereka sangat cook bersama."

Ting..

Lift itu terbuka. Semakin lama semakin banyak yang memasuki lift itu. Istirahat makan siang sudah tiba. Beberapa karyawan menaiki lift itu untuk ke kantin atau mencari makanan lain di luar. "Menaiki lift ini pada jam makan siang adalah keputusan yang buruk Nick! Kamu membuat aku malu."

"Aku membuatmu malu? Well biasakan kalau begitu." Ucap Nicholas tersenyum sekilas.

Mereka berjalan bersama sepanjang lobby gedung Loredan Limited. Nicholas menggengam tangan Aurora dengan erat. Beberapa orang yang berlalu lalang di sepanjang lobby itu memandagi mereka penasaran sekaligus tertarik. Aurora merasa tidak nyaman ia sering kali menjadi pusat perhatian tapi tidak pernah sebanyak ini. Ia mendesah lega begitu ia dan Nicholas berhasil keluar dari gedung itu. Seorang pria tinggi besar tampaknya sudah menunggu mereka tepat di sisi luar lobby.

"Fischer." Sapa Nicholas yang di balas anggukan pria tinggi besar itu. Pria yang baru saja Aurora ketahuai bernama Fischer itu membukakan pintu mobil Rolls-Royce Phantom berwarna hitam. Aurora memasuki mobil itu setelah Nicholas masuk lebih dulu. "How's your meeting Sir? Apakah kita akan kembali ke kantor atau tempat lain?" Tanya Fischer basa-basi seolah tak memperdulikan kehadira Aurora di sana. "Well. Kau bisa mengantarku ke bandara kali ini. Aku sudah meminta Maria untuk menyiapkan pesawat. Aku akan ke Colorado selama beberapa hari ke depan." Ucap Nicholas.

Aurora memandangi Nicholas dengan tatapan horror. "Kau akan membawaku ke Colorado? Kita memiliki pekerjaan di Luksembrug Nicholas bukan di Colorado."

"Kau akan menyukainya. Ada beberapa hal yang menungguku di sana. Kita akan kembali setelah itu"

"Kau bisa kesana sendirian Nicholas aku ini sibuk."

"Miss Wang barusaja memberitahukan pada Froddo jika kau tidak memiliki pekerjaan selama beberapa hari ke depan. Percayalah padaku kau akan menyukainya. Aku barusaja membeli sebuah Resor ski untuk kita berlibur selama beberapa hari kedepan."

"Kau membeli resor ski hanya untuk liburan beberapa hari?"

"Yep."

"Kau tidak perlu membelinya Nicholas. Kau bisa saja menyewanya. Bukankah itu sedikit membuang-buang uang."

"jika aku bisa membelinya kenapa aku harus menyewanya Aurora. Hanya beberapa ratus ribu dolar aku bisa menghasilkannya dalam beberapa menit."

"Kamu terdengar seperti papa dan kak Carley. Aku bahkan belum mengatakan apapun pada mama dan papa mengenai ini."

"Aku sudah menanganinya." Ujar pria itu seraya meremas pelan pergelangan tangan Aurora.

Aurora tidak ingin berdebat. Banyak hal yang tidak masuk akal terjadi padanya sepagian ini. Ia terlalu lelah. Ia bukan Anastasia Steele yang bertemuu dengan Mr. Grey. Tapi pertemuan mendadak serba tak masuk akal ini membuatnya bertanya-tanya. "Nicholas? Apakah Kau seorang Dominan?"

Aurora Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang