Duapuluh Lima

77.2K 2.5K 42
                                    

Nicholas tidak pernah merasa se menyesal ini. Bagaimana bisa ia pergi begitu saja dari penthouse Aurora. Jujur saja ia memang kesal tapi mau bagaimana lagi semua sudah terjadi.

Bagi Nicholas semalam adalah malam yang bisa di bilang menyenangkan. Memang ia tidak  bercinta dengan Aurora. Tapi, hanya memandangi gadis itu tidur di pelukanya saja sudah membuat hatinya menghangat.

"Ada apa denganmu Nicholas.? Tidak biasanya kau kemari dengan keadaan kusut begitu,,"

Tanya Edison heran. Bagaimana bisa seorang Nicholas datang ke kantornya dengan penampilan yang bisa di bilang sangat berantakan. Jika biasanya pria itu datang mengenakan setelan Armaninya. Tapi, pagi ini sangat berbanding terbalik. Biasanya penampilan pria itu akan sangat klimis justru siang ini ia melihat temanya hanya mengenakan t-shirt polos berwarna putih dan celana tidur biasa.

"Ohh man, what happens with you. Tidak biasanya kau seperti ini. Kau tau Nicholas. Sekarang kau lebih cocok di bilang kambing yang belum pernah mandi satu tahun dari pada seorang yang katanya masuk daftar World's Richest People versi majalah forbes. Wash your face Nicholas.! You look like a shit.!"

"Bisa tidak kau diam saja.! Aku tau aku kelihatan kusut tapi aku sedang tidak perduli. Kau tau Edison aku sangat kesal jadi jangan memancingku okay,,"

"Lalu untuk apa kau ke sini. Dengan penampilanmu yang seperti itu.? Jika kau kesal kenapa kau datang ke kantorku,,"

"Aku hanya kesal. Kau tau kami baru saja bangun tidur dan bisa bisanya Aurora membuatku kesal. Kau tau kan aku harus pergi ke Indonesia selama beberapa hari. Aku hanya ingin menghabiskan waktu denganya hari ini. Tapi kau tau apa yang gadis itu katakan kau tidak berhak mengaturku bla bla, lagi pula hubungan kita tidak sedekat itu bla bla,,"

Ucap Nicholas kesal sambil mengacak rambutnya yang tidak gatal.

"Hahahah.,"

"Kenapa kau tertawa.! Ada yang lucu,,"

Delik Nicholas tak suka

"Haha sorry. Jadi seorang Nicholas berantakan begini hanya gara gara wanita. Hey dude sejak kapan kau begini. Lagi pula pergi ke Indonesia hanya alasanmu saja kan. Supaya si peneror itu tidak mengganggu Aurora ,,"

"Apaa maksudmu bicara seperti itu. Aku berantakan gara gara wanita kau ada ada saja. Apa tidak ada penjelasan yang lebih masuk akal,,"

"Penjelasan yang paling masuk akal sebenarnya sangat sederhana Nicholas. Kau bisa saja menjelaskan padanya kalau sebenarnya kau memiliki perasaan lain padanya. Well sebut saja cinta atau semacamnya,,"

"What the hell, Ed?! That's stupid. Kau bilang apa.? Cinta. Apa tidak ada penjelasan yang lebih menggelikan dari itu Edison. Apa sekarang otakmu sudah bergeser gara gara kau pacaran dengan Laura. Oh yang benar saja,,"

"Well, terserah. Sekarang tinggal ada padamu Nicholas kalau kau mau memikirkanya mungkin penjelasanku ada benarnya,,"

"Huhh datang ke sini bukanya dapat solusi yang ada aku hanya mendengar ocehanmu yang tidak jelas,,"

"Ahhh jadi ocehanku tidak jelas ya. Hmm aku hanya mengingatkan Nicholas. Sebagai seorang teman aku hanya mengingatkan kau ini sangat payah dalam urusan percintaan jadi jangan sampai menyesal di kemudian hari okay,,"

"Sudah lah lebih baik aku pulang saja. Aku akan ke Indonesia selama beberapa hari so aku titip Aurora.,"

"Memang kau pikir aku tempat penitipan bayi. Tak perlu kau titipkan padaku pun gadis itu pasti sudah ada yang menjaga. Kau tau sendiri kan Dominic seperti apa jika menyangkut putrinya yang satu itu. Terbukti kan sekian lama aku mengenal Carley baru belakangan aku tau kalau ternyata adiknya sangat cantik,,"

Aurora Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang