Tigapuluh Tujuh

51.6K 2.3K 153
                                    

Entah dari kapan Aurora tertidur. Tapi yang jelas saat ia sudah bangun hari sudah gelap.

Dan pria yang tadi sore membuat ia hampir pingsan karena kelelahan sudah pergi entah kemana.

Aurora lapar.

Tapi ia tidak tau semua pakaiannya ada di mana. Bagaimana ia bisa turun jika pakaiannya saja hilang secara misterius.

Pasti ini kerjaan Nicholas.

"Sebenarnya apa maunya pria itu. Apa harus aku seharian telanjang di kasur ini.,"

Dumel Aurora.

Ponsel dan tasnya juga raib.

Jika Nicholas bukan pria yang Aurora cintai. Maka ia akan dengan senang hati membunuh pria itu sekarang juga.

Aurora sangat membenci kebiasaan Nicholas yang suka meninggalkannya setelah selesai bercinta.

"Hi sayang. Sudah bangun.?"

Tanya Nicholas begitu memasuki kamarnya.

"Bisa tidak menunggu ku bangun dulu baru pergi. Aku bukan wanita murahan Nicholas.!"

Teriak Aurora sembari melempari Nicholas dengan bantal.

"Jangan dekat dekat padaku.! Kau membuatku kesal.,"

Teriak Aurora lagi.

Nicholas yang saat itu merasa kemarahan Aurora tidak jelas. Ia memilih diam.

Meladeni Aurora yang marah sama saja meladeni banteng yang mengamuk. Pilihanya hanya ada dua ia babak belur atau mati.

Ia akan diam. Jika ia melawan bisa bisa ia tidak di beri jatah lagi.

Membayangkannya saja sudah membuat Nicholas merinding.

"Maafkan aku sayang. Mau tidak mau aku harus meninggalkanmu. Ayahmu ada di bawah sekarang.,"

Ucap Nicholas Santai

"Apa kau bilang.! Papa ada di bawah. Untuk apa papa di sini Nicholas. Jangan bilang dia mencariku Nicholas.,"

"Awalnya beliau menanyakanmu sayang. Tapi tenang saja sudah ku katakan padanya kau tidak ada di sini.,"

"Lalu mobilku dimana. Itu hadiah dari papà Nicholas. Pasti dia tau aku ada di sini jika dia melihat mobil itu.,"

Ucap Aurora tiba tiba bangun dari tempat tidur.

"Bisa tidak jangan sembarangan bangun. Kalau tidak ingin aku serang lagi. Kau sedang telanjang sayang.,"

Ucap Nicholas dengan pandangan menggelap.

"Ohh ayolah jangan biarkan juniormu bangun lagi. Kita sudah bercinta tiga kali sore ini.,"

Ucap Aurora kemudian lari menuju walk in closet Nicholas untuk mengambil baju.

"Jika kau tidak memancingku. Aku pasti tidak akan seperti ini.,"

Ucap Nicholas kemudian menyusul Aurora.

"Bisakah kita bertemu di bawah. Ada sesuatu yang ingin aku bahas. Aku sudah menyiapkan pakaian untukmu sayang. Jika kau hanya memakai kemejaku saat ke bawah. Mungkin kau akan menemukan aku dalam keadaan sudah di kebiri oleh ayahmu esok hari.,"

Aurora Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang