Pria itu jelas berbohong rutuk Aurora dalam hati. Jelas sekali tidak ada sofa di kamar itu. "Nicholas kamu berbohong?! Tidak ada sofa di kamar ini."
"Aku bahkan tidak tahu jika kamar ini tidak memiliki sofa. I told you aku baru membeli resor ini beberapa hari yang lalu. Still under maintenance."
"Aku akan tidur di ruang tamu kalau begitu." Putus Aurora.
"Well silahkan. Jika kamu tidak keberatan menjadi hiburan untuk Fishcer dan anak buahku yang lain aku tidak masalah." Ucap Nicholas seolah tidak perduli.
"Kamu tidak memberi aku pilihan?" Ucap Aurora memandangi Nicolas dengan putus asa.
"Jangan membuat aku terdengar seperti pria jahat Aurora. Aku sudah mengatakannya jika kamar di resor ini sedang dalam perbaikan. Aku bahkan sudah menawarkan diri dengan senang hati untuk tidur di sofa jika kamar ini memiliki sofa. Bukannya aku tidak memberi kamu pilihan tapi memang kita tidak memiliki pilihan lain." Ucap Nicholas. Entah Aurora salah lihat atau ia tengah kelewat kesal tetapi pria itu terlihat seperti tengah menahan senyuman liciknya.
"Nicholas kamu sudah merencanakan semua ini kan? Kamu membuat semua kamar di tempat ini rusak. Kamu menghilangkan sofa di kamar ini dan kamu sengaja tidak memberi aku pilihan!" Ucap Aurora seraya memandangi Nicholas dengan tatapan curiga.
Pria yang saat ini tengah duduk di kasur besar di depannya itu memandangi Aurora dengan tatapan tidak terima. "Kamu pikir aku pria hidung belang dan kadal gurun? I already told you. Gosh. Kamu jahat sekali." Ucap pria di depannya terkesan berlebihan .
"Okay aku akan tidur di sini, tapi ada TAPINYA okay. Kita hanya tidur. Kita hanya akan tidur di kasur ini.."
"Tidak asik." Ucap Nicholas dengan kecewa. "Lalu jika aku ingin well, ehm kissed you or maybe hug you. Aku pria normal asal kamu tau."
"Kita hanya akan tidur Nicholas. Melakukan hal tidak senonoh di atas kasur dan hanya ada kita berdua di ruangan ini tentu ide yang sangat buruk."
Pria yang saat ini tiba-tiba duduk di kasur itu tiba-tiba mengadah memandangi Aurora dengan tatapan merajuk. Aurora berkacak pinggang memandangi pria itu dengan tatapan tidak perduli.
"Nicholas kamu ini pria dewasa."
"Aku tidak pernah mengatakan jika aku ini anak-anak." Ucap Nicholas merah pinggang Aurora memeluk pinggang itu dan membenamkan wajahnya di perut Aurora. Aurora menghembuskan napasnya perlahan. Sial! Pikirnya. Godaan besar menggangu benak Aurora saat ini. Interaksi mereka begitu intim dan jika boleh berterusterang ia tangannya ingin sekali mengelus puncak kepala pria itu.
"Kamu terlihat seperti anak-anak yang sedang merajuk Nicholas." Ucap Aurora seraya mengepalkan kedua tangannya untuk menahan menyentuh kepala pria itu.
Nicholas menghela napasnya cukup keras. "Kamu menyebalkan." Ucap pria itu semakin membenamkan kepalanya. "Kamu harum sekali." Bisik pria itu parau. "Bagaimana jika kita tidur siang saja. Atau berendam? Aku memiliki Onsen di resor ini. Sial aku tidak ingin melakukan apapun. Aku hanya ingin mengunci kamu di sini saja." Ucapnya.
Aurora tersenyum. Pria itu mendongakkan wajahnya memandangi Aurora yang saat ini tengah tersenyum salah tingkah. "Kamu cantik sekali. Ahh aku ingin mencium kamu." Ucap Nicholas kemudian menyembunyikan wajahnya lagi di perutnya.
"Aku lapar sekali Nicholas. Kamu ingin membuatb aku kelaparan di tempat ini?" Ucap Aurora mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.
"Tidak. Aku juga sangat lapar. Sangat-sangat lapar!" Ucap pria itu mengurai pelukannya, bangkit berdiri dan ketika mata mereka saling bertemu pria itu mencuri satu kecupan singkat di bibir Aurora.
"Well khusus yang satu itu untuk hidangan pembuka." Ucap pria itu kemudian keluar dari kamar.
Begitu Nicholas pergi meninggalkan kamar itu Aurora langsung rebah di kasur empuk yang berada di depannya. Kakinya terasa seperti jelly. Ia melentangkan badannya seraya menutup wajahnya dengan tangannya. Ia menghembuskan napasnya perlahan. Secara bertahab lelah mengambil alih tubuhnya matanya perlahan terpejam nyaman seraya merasakan hangatnya ruangan itu.
Ia tertidur.
Tanpa sadar beberapa notifikasi masuk ke ponsel pintarnya.
I'M BACK BABY GIRL. NIKMATI WAKTUMU DI COLORADO
DAN TUNGGU AKU. AKU AKAN MENGHABISI PRIA ITU
KAMU MILIKU!
DAN TIDAK ADA YANG BOLEH MENYENTUH BARANG MILIKU!
KAMU PASTI MENGERTI KAN?
EVANS
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora Is Mine
RomanceAurora Kiera Loredan Wanita berparas cantik, memiliki khidupan sempurna dan juga memiliki segalanya . Harus menghadapi kenyataan pahit. Penghianatan dari calon tunanganya. Yang terpergok berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Ketika hatinya teng...