Limapuluh Tiga

2.1K 67 5
                                    

"Bisakah anda menjemput mereka agent Soren?" Ucap Rodwick begitu mendapatkan kabar jika Nicholas dan rombongannya telah tiba di Eppley Airfield*.

Awalnya Soren hendak menolak. Menjemput para orang kaya tak punya kerjaan itu.

Sial!

Soren sangat menyukai pekerjaanya. Menjadi seorang agent DEA* merupakan mimpinya. Dan menjadi pengasuh para anak manja ketika berada di lapangan sama saja dengan memaksa Soren menaiki kemidi putar di taman bermain.

Tugas lapangan semacam arcade unntuknya. Dan memikirkan salah satu game arcade favoritnya memiliki banyak pengganggu tentu saja membuatnya kesal.

"Untuk ukuran orang yang hendak melawan maut anda cukup modis sir." Komentar Soren ketika bertemu Nicholas dan Carley untuk pertama kalinya begitu sampai bandara.

Soren tidak menyukainya.

Aura pria itu. Soren tidak bisa menjelaskannya. Sangat-sangat mengintimidasi.

"Apakah anda tidak berminat menjadi seorang model agent Soren? Untuk ukuran seora DEA agent, anda terlalu tampan.!" Balas Carley sarkastik.

"Enough.!" Ucap Nicholas. "Kita tidak memiliki waktu untuk ini."

"Maafkan kami jika mengganggu waktu anda agent Soren. Tapi mobil yang kami tumpangi sengaja tidak kami naiki untuk mengecoh. Apakah Rodwick memberi tahu anda jika kami telah diikuti begitu sampai di bandara." Ucap Nicholas.

"What.! Tidak. Dia tidak memberi tahu."

"Bukankah Rodwick sangat misterius agent Soren. Itu lah yang membuat saya senang bekerja dengannya. Pandai, cekatan, efisien dan tidak banyak berkomentar."

Soren terdiam. Ucapan Nicholas cukup menohoknya.

"Bagaimana markas sementara kita agent Soren.?" Tanya Wendy yang ikut bergabung dalam mobil itu untuk memecah keheningan.

Satu mobil dengan para pria tampan tampaknya tak cukup sehat untuk hatinya. Soren.. Nama pria yang tengah cemberut di balik kemudi itu juga sangat menggemaskan dan juga tampan.

Apakah pria dingin memang semenarik ini?

"Sebelumnya saya Wendy. Saya ingin memperkenalkan diri sebelumnya."

"Saya tidak tertarik dengan diri anda."

"Ouch... Menarik sekali" Batin Wendy.

"Carley apakah agent DEA memang semuanya sedingin ini?" Tanya Wendy mencoba mengalihkan pembicaraanya.

"Entahlah aku belum pernah bergaul dengan mereka sebelumnya." Ucap Carley tampak tak perduli.

Mobil yang mereka tumpangi berbelok memasuki blok yang nampak sepi. Sisi kanan jalan merek terdapat sebuah rumah makan khas Colombia yang cukup ramai.

Mobil yang Nicholas tumpangi pun berhenti di depan rumah makan itu. Colombus de Resto tampak ramai. Dan di ruang bawah tanah resto itu lah markas komando sementara mereka berada.

"Bukankah ini restaurant yang sempat Aurora ceritakan sebelumnya. Colombus de Resto?" Komentar Wendy begitu keluar dari mobil.

"Tempat ini apakah semacam penghubung. Bukanya aneh jika di bilang kebetulan." Komentarnya lagi.

"Tidak.! Kita tidak bisa membuang waktu. Kalian dan jas mahal kalian sangat mencolok. Bisakah kita masuk sekarang. Pintunya ada di gang sebelah resto. Anda dan anda lebih baik melewati pintu utama. Terlalu mencolok jika jas mahal kalian melewati gang sempit itu. Saya beserta wanita ini akan melalui pintu sebelah gang." Ucap Soren sembari menunjuk Carley dan Nicholas.

Aurora Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang