Karena bertemu orang keren adalah hal yang langka bagi Yaya, dia meminta foto bersama Nathan dulu sebelum kami pergi. Aku berjalan meninggalkan mereka berdua yang tengah asyik berfoto dan tidak lama kemudian Nathan sudah berada di sampingku, mensejajarkan langkahnya dengan langkahku.
"Cemburu ya?"
"Gak tuh" jawabku cepat.
Saat sudah duduk manis di atas motornya ini dan tentu sudah memakai helm sebelumnya, Nathan lansung tancap gas seperti biasa seperti orang kesetanan lama-kelamaan aku mulai terbiasa jika ia melakukan ini.
Aku memberitahukannya dimana alamat rumahku karena terakhir kali dia mengantarku pulang aku langsung tertidur pulas.
Bisa kurasakan rintik-rintik air menyentuh kulitku, awalnya kupikir hanya gerimis saja, tapi lama-kelamaan volume air hujan bertambah deras. Nathan menepikan motornya dan kami berdua langsung turun dia mengeluarkan jas hujan miliknya dan memberikannya padaku.
"Udah lo aja yang pake" suruhku, pastinya dia lebih membutuhkan jas hujan itu karena dia yang mengendarai motor ini.
"Jangan ngebantah"
"Iya-iya" dengan cepat aku memakainya, duh apakah sisi budak-ku langsung muncul karena terkalahkan oleh aura dominasinya itu? Entahlah yang pasti aku tidak ingin berdebat dengannya. Setelah aku memakai jas hujan itu, aku naik kembali ke atas motor karena dia sudah siap dari tadi.
Aku merasakan jaket yang dipakainya sudah basah oleh air hujan, entah dapat ide darimana aku langsung memeluknya yang mungkin bisa mengurangi rasa dingin namun sepertinya gagal karena aku mendengarnya terbatuk dari balik helm. Jangan anggap aku mesum atau ganjen! Aku hanya kasihan dengannya.
Kami sampai tepat di depan rumahku dan aku langsung turun dari motornya "masuk dulu!" Ucapku.
"Gak usah, gue langsung balik ke apart aja"
"Jangan keras kepala! Nanti lo sakit gimana? Apart lo jauh"
"Tenang aja, udahlah gue pergi dulu" dan motornya pun pergi melaju dengan cepat hanya menyisakan suaranya yang masih terdengar dari sini.
Aku masuk ke dalam rumah, disini masih gelap dan seperti biasa sepi langsung saja naik ke kamar ingin mandi dulu kemudian tidur.
______ _______ ______
April terbangun jam delapan pagi, dia merasa sangat bosan karena berada di dalam kamar terus, setelah dirasa lukanya sudah mulai mengering dia turun dari kasurnya dan memegang tiang infus untuk ikut bersamanya keluar.
Gadis itu masuk ke dalam lift dan menunggunya hingga berhenti di lantai bawah, dia sangat penasaran dengan taman yang ada di rumah sakit ini dan saat lift telah berhenti dia langsung keluar berjalan menuju ke taman yang terletak di bagian tengah rumah sakit.
Dilihatnya banyak orang yang bermain disana tapi kebanyakan anak kecil, April duduk di sebuah kursi taman menghirup udara pagi yang masih terasa segar.
Saat sedang merenung sendiri dia dikejutkan oleh seseorang yang duduk disampingnya "Kak Ardine!" orang yang disebut namanya pun langsung tersenyum lebar.
"Ngapain lo disini, pril?" Tanya Ardine basa-basi.
"Menurut lo aja gue ngapain"
"Lo sakit apaan?"
"Usus buntu"
"Ohh, gws yaa"
"Lo ngapain disini?" Tanya April balik
"Jagain orang yang spesial"
"Cih" April tersenyum miring.
"Nanti datang ke party gue yaa?"
"Tenang aja gue pasti datang sama yang lainnya"
"Oke gue balik dulu cepet sembuh yaa"
"Makasih"
Ardine berjalan meninggalkan April yang juga sedang menatap kepergiannya "ya ampun dicariin malah disini"
April mendongak menatap perawat di depannya "hehehe iya sus bosen di kamar terus"
"Ayo kita masuk, kamu belum sembuh total" perawat memegang tiang infus milik April kemudian membantunya berdiri dan berjalan beriringan untuk kembali ke kamar.
______ _______ ______
"Bosen gue!" seru Annisa
"Gak ada Alifah sama April""Kangen lo sama mereka?" Tanya Eka
"Kangen lahh udah lama gak kumpul bareng"
Tidak ada jawaban, Eka lebih fokus ke ponselnya daripada ke Annisa yang ada dihadapannya.
"Cih badannya ada disini tapi gak tau jiwanya dimana" sindir Annisa.
"Apaan sih Nis?" Yang merasa tersindir langsung menatap Annisa.
"Lagi sekarang lo lebih fokus ke hp, sedihnya gue yang dikacangin,"
"Yaudah iya lo mau curhat apa?"
"Gak jadi! Dosennya udah masuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Different Religion (On Revision)
RomanceBukan cerita religi!! Cuman cerita gak jelas. Dibuat pas zaman SMP, pengen hapus tapi sayang... Takdir mempertemukan Alifah dengan Nathan yang berbeda keyakinan dengannya itu, berawal dari Alifah yang menemukan Nathan tergeletak lemah di pinggir jal...