Alifah melakukan rutinitas yang biasa dia lakukan saat ada waktu luang, yaitu menghubungi Tian untuk menanyakan perubahan yang terjadi selama tidak ada dirinya.
Dia mendapat kabar bahwa Annisa diangkat menjadi sekretaris Tian, sedangkan April dan Eka, mereka bekerja disalah satu perusahaan Nathan. Dan mengenai Nathan-entah statusnya masih menjadi kekasih Alifah atau tidak- dia mulai menyibukkan dirinya dengan pekerjaan, jarang berkumpul bersama dan saat Tian memergokinya diam-diam ternyata Nathan tengah memandangi foto Alifah.
Alifah sebenarnya cukup miris mendengarkannya, jujur saja dia juga merindukan Nathan. Ingin rasanya menghubungi Nathan tapi dia harus memegang keyakinannya hingga waktunya tiba.
"Tian udah dulu yaa, nanti gue telpon lagi"
"Oke deh"
"Gak usah sungkan kalo mau minta tolong sama gue"
"Tenang aja"
"Bye... miss you"
Alifah melempar ponselnya diatas kasur, posisinya saat ini sedang berbaring diatas ranjang. Baru jam delapan malam dan malam ini merupakan malam tahun baru. Dia tidak memiliki rencana apapun karena tidak memiliki seorang teman kecuali Brian.
Tapi pria itu entah sedang berada dimana saat ini, dia merasa jenuh dan memilih untuk tidur saja.
***
Alifah mengerang saat tubuhnya diguncang dengan kasar oleh seseorang, dia langsung terduduk dengan perasaan kesal dan menatap orang itu, siapa lagi kalau bukan Brian?
"Bisa kan gak usah ganggu orang lagi tidur?"
"Sorry I can't, but you must follow me now"
"Where?"
"Look your o'clock"
Alifah melihat jam digital diatas nakas dan menunjukkan "half past eleven. And why?"
"It's the night of new year!!!" Pekik Brian "are you forget it?!"
"No, i am not but I don't care and I even really care to fall asleep"
Alifah menutup tubuhnya kembali dengan selimut dan langsung ditarik oleh Brian"Don't be kidding Alifah"
"I am not kidding Brian"
"Just follow me and we have fun for this night"
"If I don't want to do it?"
"Please..." Alifah benci jika ada yang memohon kepadanya
"Damn it, ok fine. I will follow you"
Dia memakai mantel nya dan tidak berniat untuk mengganti piyamanya.
Alifah masuk kedalam mobil dan Brian langsung tancap gas menuju lokasi tujuannya yaitu london eye. Karena disekitar situ sangat ramai dan ada sebuah karnaval juga. Sepanjang jalanan dipenuhi oleh orang-orang yang berlalu lalang. Alifah sedikit risih melihatnya, dia tidak terlalu suka keramaian, entah kenapa dia sedikit paranoid jika di keramaian.
Brian memberhentikan mobilnya disebuah parkiran yang sudah dipenuhi oleh mobil. Alifah berjalan disamping Brian, dia tidak mau berjauhan, karena dia sedikit kurang nyaman.
Dia teringat saat di keramaian, Nathan pasti merangkulnya mendekatkan dirinya dan menyandarkan kepala Alifah di dadanya. Kenangan yang terbuka seketika itu menyebabkan Alifah ingin menangis rasanya.
"Are you crying?"tanya Brian
"What?!" Tanya balik Alifah karena tidak mendengarkan perkataan Brian
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Different Religion (On Revision)
Любовные романыBukan cerita religi!! Cuman cerita gak jelas. Dibuat pas zaman SMP, pengen hapus tapi sayang... Takdir mempertemukan Alifah dengan Nathan yang berbeda keyakinan dengannya itu, berawal dari Alifah yang menemukan Nathan tergeletak lemah di pinggir jal...