Brian dan Mr. Charles↑↑
Nathan tengah menunggu Alifah keluar dari ruang rapat di dalam kantor Alifah, seperti biasa dia akan mengajak Alifah makan siang diluar. Pintu ruangan terbuka dan keluarlah para pegawai kantor yang sudah sangat mengenalnya sebagai kekasih presiden direktur mereka.
Alifah keluar bersama Brian dan langsung memeluk Nathan saat melihatnya. "Kita pergi sekarang?"
"Brian, mau ikut makan siang dengan kami?" Tanya Alifah
"Baiklah"
Alifah menghubungi sekretaris pribadinya untuk meletakkan barang-barang miliknya yang ada di ruang rapat kembali ketempat seharusnya benda itu berada.
Mereka bertiga masuk kedalam mobil Nathan, dengan Alifah duduk di depan dan Brian duduk di belakang.
"Gimana acara honeymoon-nya? Lancar?" Tanya Nathan dan langsung dihadiahi jitakan oleh Alifah karena pembicaraan itu terlalu privacy jika dibicarakan disini.
"Hahahaha tentu saja lancar. Dan Bella sedang hamil sekitar dua minggu" jawab Brian dengan rona kebahagiaan diwajahnya yang akan menjadi seorang ayah.
"Kapan kalian mengetahuinya?" Tanya Alifah
"Kemarin"
"Kami ucapkan selamat atas hamilnya istrimu, Brian" ucap Nathan.
"Terimakasih dan... kapan kalian akan me--" Alifah melempar kotak tissue dihadapannya kearah Brian dan tepat mengenai kepalanya.
"Diam kau" ancam Alifah dan Nathan hanya tertawa melihat mereka berdua.
Mereka turun didepan restoran buffet yang sangat terkenal akan kelezatannya. Mereka duduk disebuah meja, yang untungnya masih tersisa karena saking ramainya tempat itu.
"Kau mau ku ambilkan apa?" Tanya Nathan
"Apa saja, ambil semua yang enak"
"Siap bos" Nathan dan Brian langsung berjalan menuju tempat etalase makanan
Sembari menunggu kedua pria itu kembali, Alifah memainkan ponselnya untuk mengabari Tian jika ia sudah bertemu kembali dengan Nathan.
Tidak lama kemudian, Tian membalasnya. Diikuti oleh kedatangan kedua pria itu.
"Nat I have a plan" ucap Alifah.
"Rencana apa?" Tanya Nathan
"Bagaimana jika kita membangun sebuah rumah sakit anak"
"Tapi resikonya akan sangat besar" sela Brian
"Aku setuju" jawab Nathan.
"Kau Brian?" Tanya Alifah dan Brian hanya mengangkat kedua bahunya "terserah kalian, toh pendapatku tidak akan didengar juga"
"Aku ingin membantu anak-anak yang menderita dan tidak mampu menjalani pengobatan" ucap Alifah lagi.
"Idemu sangat baik"
Mereka keluar dari restoran buffet itu dan masuk kedalam mobil Nathan untuk kembali ke kantor masing-masing.
Mereka berpisah di depan kantor Alifah "aku akan menjemputmu nanti dan juga mengusahakan agar rencana itu selesai dalam waktu dua tahun"
"Bisa kah dipercepat lagi?" Tanya Alifah.
"Entahlah aku akan mengusahakannya, proyek selesai paling lama sekitar tujuh tahun"
"Terima kasih Nathan kau sangat membantu" Nathan mencium kening Alifah sambil bergumam "apapun untukmu"
Brian berdeham dengan sengaja "berasa dunia milik berdua aja, yang lain cuman ngontrak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Different Religion (On Revision)
RomanceBukan cerita religi!! Cuman cerita gak jelas. Dibuat pas zaman SMP, pengen hapus tapi sayang... Takdir mempertemukan Alifah dengan Nathan yang berbeda keyakinan dengannya itu, berawal dari Alifah yang menemukan Nathan tergeletak lemah di pinggir jal...