Fourty eight

697 25 0
                                    

Alifah tengah berada dalam perjalanan menuju rumahnya di Bandung, mendadak kampus sialan itu mengadakan ujian semester yang membuatnya harus mempersiapkan diri terlebih dahulu. Setelah 4 jam perjalanan melelahkan dia sampai kerumah-nya, bi surti menghampiri Alifah yang sedang berjalan masuk sambil menggeret tas nya dilantai.

"Non ada mas Tian di halaman belakang" Alifah memberikan tas nya dan kemudian berjalan dengan malas kearah halaman belakang, disana terlihat Tian sedang duduk sambil melihat pemandangan yang setiap hari Alifah liat dari balkon kamarnya.

"Tian... kenapa?" Alifah menyandar di pintu kaca pembatas antara bagian dalam dan halaman belakang

"Ardine cerita ke gua--"

"Tentang Nathan? Please deh Tian gua baru nyampe gua juga capek dan bisa gak? Gak usah bahas itu lagi!! Gua bosen"

"Yaudahlah lu istirahat aja sana"

"Hmmm" Alifah berbalik dan berjalan menuju kamarnya ingin segera merasakan kasur empuk-nya karena pinggangnya terasa pegal sekali.

__________

Seminggu kemudian

Annisa is calling

"Halo" ucap Alifah lirih dia sedang bersantai di kamarnya

"Ayok kumpul, kita bakar-bakaran di halaman belakang rumah lu"

"Ehh gila lu yeee ntar halaman rumah gua jadi berantakan lagi"

"Telat kita semua udah disini"

Alifah berjalan cepat menuju balkon dia mengintip dari sana dan menemukan Annisa sedang melambaikan tangan padanya, dan terlihat yang lainnya sedang menyiapkan meja dan alat pemanggang.

"Buset dahh bisa-bisanya gua kenal sama orang kayak lu pada, bloman dapet izin main nyelonong masuk rumah orang"

"Biarin, rumah lu sepi ini"
Setelah hubungan telpon terputuskan, Alifah dengan mata yang berat dan mengantuk berjalan kehalaman belakang rumahnya padahal baru jam 8 malam tapi dia udah ngantuk.

Alifah melihat kedelapan orang itu ehh ralat tapi kesepuluh orang itu sedang sibuk menyiapkan semuanya, Talitha dan Ardine berada disana juga.
Dia mendekati meja lalu menarik salah satu kursi di sana.

Hanya memperhatikan Annisa Eka dan Aldi sedang menusuk daging sosis udang, April dan Talitha sedang menyiapkan bumbu, Agil dan Ardine sedang membuat minuman dan Tian menyalakan alat pemanggang yang entah masih berfungsi atau tidak karena sudah lama tidak digunakan.

Alifah lebih memilih menenggelamkan wajahnya diantara lengannya yang dilipat diatas meja.

"ALIFAH JANGAN TIDUR" suara cempreng Annisa membuat Alifah langsung mendongakkan wajahnya

"Berisik"

"Hahaha mata lu kenapa tuh?" Tanya Annisa dan semua orang langsung menengok kearah Alifah karena Annisa bicara dengan volume tinggi

"Apa liat-liat?"

"Lu udah mirip orang yang gak punya gairah hidup" sahut Aldi, wajar saja dia berkata seperti itu karena penampilan Alifah sangat berantakan. Mata yang bengkak dan lingkaran hitam disekitarnya, mukanya terlihat pucat, rambut yang berantakan, dan baju yang kebesaran.

"Bodo, emang gua gak punya gairah buat hidup"

"Oww sepertinya tuan rumah sedang sensitif malam ini" ledek Ardine

"Bacot" seru Alifah

"Ckck mang lu kenapa sih?" Tanya April

"Gak bisa tidur gua seminggu"

"Kenapa? Mikirin Nathan?" Sahut Ardine

"Sok tau lu bego"

"Uhhh santai aja dong" ucap Ardine sambil terkekeh geli

"Ehh bentar lagi liburan, mau jalan kemana?" Seru Tian

"Mmm kemana yaa yang enak?" Ucap Annisa

"Gua semalem liat hutan amazon, keren tuh buat dijelajahi" seru Aldi

"Gila lu tolol, lu mau pulang tinggal nama doang? Ogah gua jijik banyak anaconda buaya piranha dan reptil lainnya" bantah Alifah

"Bali gimana?" Usul Alifah

"Boleh tuh boleh" ucap April

"Yaudah gua yang urus semuanya" ucap Tian "nih udah mateng" Tian meletakkan dua piring sate dan piring lainnya dibawa oleh Aldi dan Agil.

Mereka saling mengobrol bercanda dan menikmati malam dengan berkumpul bersama, hingga tidak terasa malam semakin larut mereka membereskan semuanya terlebih dahulu "ehh udah malem nginep aja disini, tenang kamar-nya banyak" semuanya mengangguk setuju dan setelah peralatan sudah dibereskan dengan prinsip gotong royong.

Mereka masuk kedalam rumah lalu Alifah menunjukkan kamar yang akan mereka tempatin, mereka betiga para perempuan lebih memilih di kamar Alifah sedangkan Talitha lebih memilih tidur sendiri.

"Udah lama gak nginep disini" April annisa dan eka merebahkan dirinya diatas kasur

"Iya ya terakhir kali kita nginep pas liburan abis ldks" sambung Eka

"Cie kamar gua aja ngangenin apalagi orangnya"

"Idih kepedean" April melempar bantal kearah Alifah "ehh ceritain dong pas ldks gua kan belum deket sama lu semua"

Malam itu mereka habiskan dengan saling bercerita garis miring flashback kejadian masalalu dan otomatis Rafa juga akan ikut dibahas disana.

Hingga tak terasa mereka sudah tertidur dengan posisi tengkurap karena asyik bercerita dan mendengarkan cerita.

Love Different Religion (On Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang