fifty two

837 33 2
                                    

Sejak malam itu. Alifah dan Nathan selalu bersama menghabiskan waktu kadang berdua dan kadang bersama yang lainnya. Terkadang Nathan juga mengajak Alifah mengunjungi ibu-nya di Lombok.

Kebersamaan itu berlangsung hingga hari ini. Hari kelulusan Alifah. Hari dimana Alifah akan diwisuda. Alifah mengenakan kebaya berwarna ungu dan rambutnya yang ditata rapi.

Nathan yang menggunakan jas hitam memeluk pinggang Alifah menghilangkan jarak antara mereka. Alifah tersenyum bahagia teringat akan obrolan singkatnya semalam

Flashback on

Alifah berada di dalam kamarnya, baru pulang dari salon bersama sahabatnya. Dia memilih untuk menelpon orang tuanya yang berada di London.

"Halo mah?"

"Iyaa sayang"

"Kalian ada dimana?"

"Masih dikantor"

"Huftt... apa kalian lupa?"

"Tentu saja tidak. Kami akan segera ke bandara setelah ini. Kami merindukanmu sayang"

"Yaa aku juga, dua tahun tidak bertemu"

"Kupikir Nathan berhasil mengalihkan semuanya hahaha"
Orangtua Alifah mengenal Nathan karena pada saat dia dinas ke London tidak sengaja bertemu dengan orang tua Alifah.

"Aku akan menunggu kalian, bye mah"

"Selamat malam sayang, jaga dirimu baik-baik meskipun tidak ada kami"

Alifah mematikan ponselnya dan mengernyit kebingungan karena tidak biasanya ibunya bercakap seperti itu. Dia merasakan perasaan yang mengganjal namun segera ditepisnya karena dia tidak boleh berpikiran negatif.

Flashback off

Alifah duduk dengan resah dikursinya. Sesekali menengok kearah belakang yang bertepatan dengan pintu masuk. Nathan yang melihat gadisnya tidak bisa memilih untuk menyandarkan kepala Alifah ke bahu-nya.

"Mereka pasti datang, mungkin akan membuat kejutan dirumah"

Alifah tersenyum tipis dan bersandar ke bahu Nathan. Mereka menyaksikan pidato-pidato dari perwakilan mahasiswa dan dosen senior. Hingga puncak acara itu dengan memanggil semua mahasiswa agar segera naik keatas panggung. Pemindahan tali toga di setiap mahasiswa.

Semua mahasiswa berlalu lalang di lapangan kampus, mengabadikan momen terakhir mereka bersama teman seangkatan. Alifah mendapatkan banyak buket bunga dari temannya. Dan juga diajak berfoto bersama Nathan.

Alifah ingin segera pulang. Perasaannya sungguh tidak enak. Dia menarik tangan Nathan agar segera kembali kerumah. Tidak ada tanda-tanda dari orang tuanya. Dan selama perjalanan dia lebih memilih untuk diam dan memikirkan banyak hal.

Saat mobil Nathan terparkir di halaman rumah Alifah dia segera masuk kedalam dan melihat ke sekeliling rumah yang nampak sepi. Dia berlari kearah ruang keluarga. Alifah membuka pintunya dan semua temannya berada disana sambil membawa kue

"Selamat Alifah" dia tersenyum mendengarnya namun tetap tidak bisa melihat keberadaan orangtuanya.

"Jangan terlalu dipikirkan jarak london ke indonesia tidak dekat" ucap Nathan menenangkan

Alifah menghembuskan nafas kemudian memilih duduk dan bersenang-senang bersama temannya.

Nathan memberikannya buket bunga mawar putih yang sangat besar. Rona kebahagiaan dari wajah Alifah segera tergantikan saat bi Surti datang bersama dua orang polisi dibelakangnya.

Love Different Religion (On Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang