Fourty

790 36 3
                                    

Seperti biasa Nathan mengendarai motor besarnya dengan luwes menembus jalanan kota yang padat kendaraan, hari masih pagi dan dia akan pergi ke rumah kekasihnya sekalian mengantarkannya pergi ke kampus atau mungkin ingin melepas rindu.

Setibanya disana dia memarkirkan motor lalu memencet bel di samping pintu dan tidak lama kemudian pintu dibukakan oleh bi Surti yang sudah mengenalnya dengan baik.

"Non Alifah ada di kamar kayaknya lagi gak enak badan"

"Boleh saya ke kamarnya?"

"Iya silahkan" Nathan melangkah cepat menuju ke kamar Alifah, sepertinya kemarin dia sehat-sehay saja, kenapa mendadak sekarang sakit? Tanpa mengetuk terlebih dahulu dia langsung membuka pintu kamar dan menutupnya kembali. Kamar Alifah sangat gelap semua lampu dimatikan dan jendela ditutup rapat. Kelihatan sekali jiwa sadgirlnya.

Dilihatnya Alifah berkemul di dalam selimut hingga menutupi kepalanya, Nathan berjalan mendekat lalu duduk di samping Alifah, dia mengguncangkan tubuhnya, mencoba membuka selimut namun Alifah menahannya dan itu berarti dia sudah terbangun.

"Hey, kenapa?" Nathan berbisik di telinga Alifah.

"Pulang sana, lo pasti gak mau ngeliat wajah gue hari ini"

"Kalo gitu gue gak mungkin dateng kesini, cepet buka" Nathan memaksa Alifah dan sebaliknya juga Alifah tetap menahannya dengan kuat.

"Ihh Nathan ngeyel banget sih"

"Kasih tau dulu"

"Iya-iya"

Alifah langsung duduk namun belum membuka selimutnya "cepet buka" paksa Nathan "malu..." teriak Alifah
Nathan menghembuskan nafas berat,
"Gua yang buka nih"

"Ehh iya-iya sabar kenapa" Alifah langsung menurunkan selimutnya dan terlihat wajahnya yang kesal serta bintik-bintik merah di tubuh dan wajahnya.

"Kenapa muka lo? Kayak badut" Nathan tertawa terbahak-bahak, dan langsung membuat Alifah semakin kesal.

Dia masuk lagi ke dalam selimut "udah sana pulang" usir Alifah "iya ihh baper amat" Nathan menarik selimut Alifah dan menatap matanya "emang kenapa?"

"Alergi"

Nathan seperti menerawang sesuatu.
"Lo alergi seafood?"

Alifah hanya mengangguk "kenapa gak bilang? Trus kenapa lo ajak makan sushi padahal punya alergi?" Nathan merasa gemas dan menarik hidung Alifah.

Sedangkan Alifah hanya senyum-senyum sendiri karena ketahuan telah berbohong "enak sih"
Nathan mendelik dan mulai mencubit kedua pipi Alifah.

"Udah ke dokter?"

"Udah tuh obatnya"

"Udah makan?"

"Belum"

"Mau diambilin?"

"Terserah atau seterah"

"Sama aja" Nathan beranjak bangun dan membuka pintu kamar namun saat pintu terbuka bi Surti sudah berdiri sambil memegang nampan.

"Bibi khawatir sama non Alifah dia belum makan"

"Biar saya aja bi" Nathan tersenyum dan meraih nampan yang dibawa bi Surti.

"Ya udah bibi ke bawah dulu"

"Iya makasih bi" saat bi Surti sudah menghilang, Nathan menutup pintu dan berjalan ke arah Alifah.

"Bubur?" Tebak Alifah.

"Begitulah"

"Kenapa orang sakit selalu di kasih bubur?"

Love Different Religion (On Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang