Annisa POV
"Bunda kapan pulang?" Ucapku kepada bunda lewat telpon rumah
'Gak tau Nis, ayah masih sibuk disini mungkin lusa'
"Yailah Annis kan bosen sendirian dirumah"
'Ajak aja temen kamu ke rumah'
"Yaudahlah Assalamu'alaikum bunda"
'Walaikum'salam'
Aku meletakkan kembali gagang telpon lalu mengecek ponsel, tertera disana notif telpon dan pesan dari Tian. Aku membaca pesannya
'Mau dinner bareng?' Aku melihat kearah jam dinding dan masih jam setengah tujuh, boleh juga nih mumpung belum makan lagi males masak atau keluar rumah juga.
Aku langsung menelpon Tian dan langsung diangkat olehnya, mungkin tadi dia sedang memegang ponselnya menunggu kabar dariku. MUNGKIN.
'Gimana Nis? Udah dibaca kan?' Tanya Tian langsung tanpa mengucapkan salam
"Walaikum salam udah kak, boleh deh ini juga belum makan"
'Yaudah siap-siap yaa, nanti aku jemput'
"Oke sip" aku meletakan ponsel dan langsung melesat ke dalam kamar mengacak-acak isi lemari, tadi udah mandi jadi sekarang tinggal ganti baju aja. Aku mengambil skinny jeans dan kaos lengan panjang yang sedikit kebesaran setelah memakainya aku mematut diriku sendiri lewat cermin
Walaupun tidak formal yang penting rapi.Cepat sekali Tian sampai kesini, tadi aku mendengar bel berdering langsung saja aku menyambar tas kecil dan berlari kecil keluar tidak lupa juga membawa ponselku yang tadi tergeletak di atas meja.
Aku membukakan pintu dan di depan Tian sudah berdiri manis dengan mengenakan pakaian kasual ditambah senyuman menawan miliknya.
"Sudah siap?" Tanya-nya"Tentu saja" kami berjalan beriringan lalu masuk kedalam mobil Tian
"Mau kemana kita sekarang?"
"Ujung dunia"
"Enggak usah bercanda deh kak, seriusan nih"
"Liat aja nanti"
Mobil ini memasuki kawasan perumahan, aku melihat ke sekeliling rumah disekitar sini sangat besar dan mewah dengan dikelilingi pagar besar. Lalu memasuki sebuah pagar yang sudah dibukakan oleh seorang satpam
"Terimakasih pak" Tian tersenyum ramah kepada satpam ituAku melihat arsitektur bangunan rumah ini, taman luas nan indah dibagian depan serta air mancur buatan dibagian tengah. Kami berdua turun dari dalam mobil dan langsung membuka pintu besar dihadapan didalam nya tidak kalah mewah dibandingkan diluar banyak pilar yang menjulang serta guci antik yang mungkin tak ternilai harganya
Tian menggenggam tanganku dan berjalan menuju ruang makan, terdengar suara obrolan disana aku mendadak ragu untuk bertemu dengan keluarganya
"Kak" aku berhenti dan memandang Tian dengan tatapan memohon"Udah santai aja" Tian menarikku kembali dan masuk kedalam
"Mah kenalin ini Annisa"
Aku menyalami tangan ibu Tian "namanya siapa?"
"Annisa tante"
"Cantik yaa"
"Hehehe makasih"
"Ayo duduk kita makan bareng" Tian menarik sebuah kursi untukku yang berhadapan dengan Talitha, adiknya. Lalu dia menarik kursi untuk dirinya sendiri disampingku.
"Kenal Tian darimana?" Tanya ibu Tian
"Awalnya di kantin rumah sakit, dan ternyata Tian udah kenal lama sama Alifah jadi makin kenal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Different Religion (On Revision)
RomanceBukan cerita religi!! Cuman cerita gak jelas. Dibuat pas zaman SMP, pengen hapus tapi sayang... Takdir mempertemukan Alifah dengan Nathan yang berbeda keyakinan dengannya itu, berawal dari Alifah yang menemukan Nathan tergeletak lemah di pinggir jal...