fifty

795 31 0
                                    

Author POV

"Mau snorkling?" Tawar Rafa kepada Alifah

"Nanti aja jam 4, ini lagi panas-panasnya menepi aja dulu" Rafa mengikuti kata-kata Alifah dia langsung menepikan perahu ke bibir pantai.

"Itu penginapan gua" tunjuk Alifah "ayok mampir pasti lagi makan siang" mereka berdua berjalan beriringan sambil mengobrol tidak tentu arah

Pintu didorong Alifah dan mereka masuk kedalam melewati lorong lalu menemukan teman-temannya sedang bersantai sambil makan siang dan ada juga yang menonton tv. Mereka sedang berlindung dari terik matahari di dalam ruangan yang terpasang AC.

"RAFA?!" Pekik Annisa "lu balikan sama Alifah? Bagus deh jadi dia gak galau terus" Alifah memberikan tatapan sinisnya kepada Annisa

"kita gak balikan, cuman temenan doang" Alifah tersenyum puas dengan penuturan dari Rafa

"Yahh gak asyik nih penonton kecewa" sahut April

"April?! Kok lu bisa deket sama mereka bertiga kayaknya dulu lu senior dahh"

"gara-gara telat masuk kuliah"

"Tapi gakpapa kita jadi sahabatan" seru Eka

"Gua laper nih" Alifah duduk di salah satu kursi meja makan membuka tudung saji pandangannya yang semula berbinar-binar berubah menjadi kebingungan "apaan nih?"

"Papeda" jawab Tian

"Cobain dehh enak" tawar Annisa dan dia langsung menyendokan olahan sagu tersebut ke atas piring Alifah "ehhh dikit aja"

Setelah itu dia meletakkan, entah ikan jenis apa yang sudah diolah keatas piring Alifah yang masih terdapat ruang, "sini Rafa makan" ucap Alifah. Rafa menuruti kata Alifah dia duduk di sampingnya.

Alifah belum menyendokkan sesuap makanan pun, dia masih terpaku menatap makanan yang terbuat dari olahan sagu tersebut. Bahkan sudah asyik dengan makanannya dia belum menyentuhnya "jangan diliatin mulu cepet makan" seru Aldi

"Berisik, udah diem aja gua ini yang makan" Alifah menoel bubur sagu itu kesan yang di dapatnya kenyal lengket seperti lem "emang enak kalo pake ikan gini?"

"UDAH MAKAN AJAA!!!!" Ucap semua orang kecuali Alifah yang berada di ruangan itu

"Iya iya" Alifah mulai menyendokkan makanannya dan memasukkan kedalam mulut

"Gimana??" Tanya April

"Aneh, kenyel kenyel gitu, lembek, lengket, udah di campur ikan lagi amis rasanya. Tapi gak bisa dibilang buruk rasanya"
Alifah melanjutkan sisa makannya dalam diam setelah selesai dia ikut bergabung menonton acara serial di tv bersama yang lainnya.

Karena matanya terasa berat, dia memilih untuk pindah ke kamar yang berada di bawah. Menjatuhkan dirinya keatas kasur dan dalam hitungan menit sudah tertidur pulas.

Alifah melihat kearah sekeliling dia berdiri dan berjalan ke sekitar seperti sebuah kamar dia berjalan dan melewati sebuah kaca namun ada suatu kejanggalan dan memutuskan untuk berjalan mundur. Alifah mematut dirinya didepan cermin dia terkejut karena mendapati dirinya tengah mengenakan sebuah gaun pernikahan berwarna putih.

Alifah membuka pintu kamar dan menuju kearah bawah karena kamar itu terletak dilantai atas, dia berdiri disebuah pintu kayu yang menjulang tinggi dihadapannya dengan ukiran disana-sini entah mengapa kakinya membawanya kesitu. Alifah membuka pintu itu dan mendapati karpet merah terbentang yang membawanya menuju kearah Nathan, dia berdiri disana dengan jas putih dan senyum menawan yang sangat dirindukan Alifah.

Nathan memberikan perintah dengan jarinya agar Alifah mendekat, dengan perasaan bahagia dia mulai berjalan kearah Nathan namun saat sudah hampir sampai dan berhenti ketika dilihatnya Selvy berjalan mendahuluinya dan merangkul Nathan dengan penuh cinta, Nathan juga membalasnya dengan perlakuan yang sama. Mereka berjalan maju meninggalkan Alifah yang sedang berdiri terdiam dibelakangnya dia ingin segera terbangun dan terbebas dari mimpi buruk ini.

Love Different Religion (On Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang