Party

284 35 1
                                    

Aku kembali menuju studio setelah makan siang bersama Barry. Aku tidak bisa berhenti tersenyum.

"Bagaimana makan siang tadi?" Tanya Julia saat aku sudah sampai distudio.

"He's cute. And ... he's quite nerd. But i like him." Aku duduk disebelah Julia dan mulai bercerita sedikit tentangnya.

"Jadi kau sudah bisa melupakannya?" Timpa Tranter. Aku jadi kepikiran Justin.

"I don't know. But ... i'll try."

*

At the 'Perfect' release celebrate party.

Semua yang kuundang datang diacara perayaan single terbaruku yang keluar hari ini. Dan singleku langsung menjadi nomor 1 dibeberapa negara. Aku sangat bersyukur sekali.

Handphoneku bergetar dan kulihat banyak sekali notifikasi dari Twitter, Instagram, dan aplikasi lain yang tidak terlalu kuperhatikan. Aku lalu melihat notifikasi iMessage yang baru muncul dari Justin. Aku langsung membukanya.

Damn it Saara. Your new single is sexy. Your voice is amazing and is that about me?

Aku langsung tersedak saat sedang meneguk minuman soda. Dengan cepat aku membalasnya.

Thanks.

Aku menyimpan handphoneku kedalam tas kecil lalu kembali bersenang-senang. Aku tidak mau memikirkan Justin dulu. Aku ingin merayakan kesuksesan single pertamaku.

"Hi Saara." Barry tiba-tiba muncul dihadapanku. "Congrats for your single."

Aku memeluk Barry sebentar lalu melepaskannya lagi. Sepertinya ada yang aneh. Aku bahkan tidak mengundang dia dan kami belum berkontak sejak makan siang kemarin. Ah pasti Julia. Biarkan saja, setidaknya aku bisa bertemu dengannya lagi.

"Thanks Barry." Aku tersenyum dan menatapnya.

Aku dan Barry berjalan menuju kolam renang. Aku menyewa sebuah mansion yang tidak terlalu besar namun ada kolam renangnya. Agar terkesan asyik dan menyenangkan.

"So ... apa saja yang kau lakukan hari ini?" Tanyaku. "Haha sorry that the weirdest question ever."

"Uh ... went to work because there was a new case, then i bought your single, which is amazing. I went home and Julia called me to come over." Aku dan Barry duduk di pinggir kolam renang. "What about you?"

"I woke up and opened iTunes to check out my single. Went to studio and celebrated. And i throw a party here." Aku sedikit tertawa.

"Kau terlihat seperti teman yang asyik."

"Ah tidak. Aku ini menyebalkan dan ... sedikit bodoh." Aku memainkan ujung rambutku. "Kau pasti anak terpintar disekolahmu, bukan?"

"Yeah ..." Barry tersipu malu dan itu membuatku semakin senang menatap wajahnya.

"Do you hav-"

"Saara, someone's looking for you. He is inside the house." Seseorang yang tidak kukenal. menepuk pundakku. Aku menggerutu kesal.

"Barry i'm sorry i have to go inside." Aku beranjak dari pinggir kolam renang.

"Yeah it's fine. Just go." Barry ikut beranjak dan berdiri bersamaku. "Aku akan berkeliling saja mencari Julia."

"I'm so sorry Barry. Don't forget to call me." Aku berbalik badan dan berjalan cepat menuju dalam rumah. Hmm ... mengapa aku menyuruhnya untuk meneleponku? Bisa-bisa dia menganggapku ngebet (bahasa indonya apasih?) sama dia.

Aku bergegas agar aku bisa bertemu dengan orang yang mencariku. Apa Mike? Padahal dia bisa meneleponku.

Aku sampai dalam rumah dan berjalan mengelilingi seluruh ruangan. Tidak ada yang kukenal (maksudnya dia kira yang bakal nyari dia gitu). Aku berjalan kelantai atas dan membuka sebuah kamar.

"Akhirnya kau datang juga." Kulihat pria ini duduk di pinggir kasur lalu berdiri saat aku membuka pintu.

"What are you doing here? Kurasa aku tidak mengundangmu." Aku melipat kedua tanganku dan menatap Justin malas.

"Well ... actually Mike invited me." Justin berjalan kearahku.

"Alright, enjoy the party." Aku berjalan keluar kamar lalu Justin menarik tanganku lagi sehingga aku masuk lagi kedalam kamar ini. Justin menutup pintunya dan menguncinya.

"Let's talk."

* * * * *

End of Part 5 - Party

Wait for next part!

Kira-kira si Justin mau apa ya?

I am Your Love SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang