Great

237 31 0
                                    

"Hi, i'm Saara." Aku menjabat tangan wanita bernama Iris, teman Barry. Dia tinggal bersama teman ayahnya yang bernama Joe karena dia bilang ayahnya masuk penjara sejak dia masih kecil.

"Have a sit." Barry mempersilahkanku untuk duduk. Malam ini, aku diajak oleh keluarganya untuk makan malam bersama.

Iris mengambil hidangan lalu menaruhnya ke piring kami masing-masing.

"I can't believe Barry would meet a woman like you." Aku menatap Joe penuh kebingungan. "You're quite famous, Saara. And Barry not."

"Sebenarnya aku tidak terlalu terkenal karena yang aku lakukan bekerja dibalik layar."

"Barry memperdengarkan lagu-lagu yang kau buat dan 1 lagu yang kau nyanyikan. Itu sungguh menakjubkan dan kau memang benar-benar penulis lagu yang keren."

Aku tersipu malu mendengarnya. "Kau berlebihan, Iris."

"Kau berteman ya, dengan Justin Bieber?" Tanya Iris. Aku mengangguk sambil mengunyah makanan.

"Aku bertemunya tadi siang dan dia sangat ramah. Dia sangat keren," timpa Barry.

"Pantas saja, aku mencarimu dan kau tidak ada diruang kerjamu."

Semua tertawa dan aku menyesuaikan diriku untuk ikut tertawa.

-

"Thanks for the dinner, Iris and Joe." Aku menjabat tangan mereka lalu berpamitan pulang.

"Saara, wait!" Panggil Iris. Aku mendekat padanya.

"Uh i just want to tell you that Barry loves you so much. Dia takut sekali kehilanganmu karena kau masih berteman dekat dengan Justin Bieber."

"I promise you, i won't ever break his heart."

"Okay, just keep it secret okay?"

"Alright."

Aku berjalan menuju mobil dan mobilpun melaju kencang.

-

"Thanks Barry." Aku mencium bibirnya lalu keluar dari mobil. Dengan cepat aku masuk ke lift karena aku ingin segera beristirahat karena lelah.

Setelah sampai dilantai 8, aku berjalan menuju pintu apartemenku dan aku melihat sosok pria yang berdiri disamping pintu. Justin. Siapa lagi yang malam-malam seperti ini datang ketempatku dengan memakai celana santai selutut, sandal dan kaus putih selain dia.

"What?" Tanyaku sambil membuka pintu lalu masuk dan diikuti dia.

"Kau dari mana berpakaian rapi seperti ini?"

"Aku baru saja makan malam dengan keluarga Barry," jawabku santai sambil meneguk segelas air.

"Okay ..." Justin terlihat tidak senang namun aku tidak peduli.

"Jadi ...," kataku sambil duduk disebelahnya.

"Aku hampir lupa. Diplo ingin bertemu denganmu sekarang juga." Justin langsung berdiri dan menarik tanganku.

Dengan cepat aku ikut berdiri dan melepaskan tangannya. "Ada apa malam-malam seperti ini?" Aku berjalan menjauh darinya. "Besok saja, aku lelah."

"No, you need to come now. Ini menyangkut karirmu." Ekspresinya tidak menunjukkan kepanikan sehingga membuatku curiga.

Karirku? Karir menyanyiku? Aku tidak berharap akan dipuja semua orang dan aku hanya sekadar iseng saja. Atau karir menulisku? Tidak masuk akan.

"Okay. Tapi aku mau mandi dulu." Aku berjalan menuju kamar mandi dan meninggalkannya sendiri.

"No, we have to go now." Justin menarik tanganku dan membuatju terpaksa berjalan seirama dengannya.

-

"Ah finally she's coming," ucap Diplo saat aku membuka pintu studio. "Thanks for bringing her, bro."

Aku diam dan berdiri didepan Diplo.

"Ada apa dengan karirku?" Tanyaku datar. Tidak ada jawaban darinya melainkan ekspresi kebingungan dan sesekali melirik Justin.

"Okay ada apa kau memanggilku kemari?" Tanyaku lagi sambil melipat kedua tanganku dibawah dada.

"Ahaha ... Justin didn't tell you?" Seketika aku melirik Justin yang sudang menyengir tanpa bersalah.

"I don't know anything." Aku menggelengkan kepalaku.

"Aku ingin kau berduet bersama kami untuk lagu terbaru kami yang berjudul Cold Water."

"Sounds great." Mendengar itu, aku jadi sedikit bersemangat karena ini suatu kehormatan bagiku bisa diajak berduet dengan mereka.

"I know your voice isn't that good. But i'm pretty sure this song will be great if you help us."

Aku terdiam dan merasa tersindir. Namun, suaraku memanglah tidak bagus. "I'll take that as a compliment."

Aku lalu duduk dikursi sebelah Diplo. "Let me hear the preview."

* * ***
End of part 13

I am Your Love SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang