*sebelumnya maaf karena aku ngetik dari web/laptop, jadi huruf kapitalnya disini manual alias ga otomatis. jadi mohon maaf kalo ada kesalahan atau nama orangnya atau kata di awal kalimat ga pakai huruf capital. terimakasih.*
"Let me hear the preview."
Lalu Diplo memainkan lagu yang baru saja direkam oleh Justin. Aku mendengar dengan seksama lagu ini. Terdengar sangat catchy, dan sangat enak sekali didengar. Apalagi ditambah suara Justin yang benar-benar memukau.
"Wow." Aku berkomentar seadanya karena aku bingung ingin berkomentar apa karena aku terkesima.
"It's lit, right?" Tanya Justin semangat. aku mengangguk sangat cepat sampai-sampai kepalaku pusing.
"So you'll sing this part." Diplo memberikanku kertas yang berisi lirik lagunya.
Come on, come on
Save me from my rocking boat
I just want to stay afloat
I'm all alone
And I hope, I hope
Someone's gonna take me home
Somewhere I can rest my soul
I really need to know (ini ceritanya pura2nya teks nya gini yah)
You won't let me go (ini juga)
"And sing for the background sound," lanjutnya. Aku mulai membaca dan sedikit menghayati isi lagu ini.
"Okay ... bagaimana aku menyanyikannya?"
Lalu Diplo mencontohkan nadanya. Aku memperhatikan agar tidak salah saat rekaman.
"Uh about the lyric ... I think it sh-"
"Just go recording Saara Palvin." Justin menarik tanganku dan menuntunku menuju ruang rekaman. Ini pasti ada sesuatu. Pasti Justin tidak ingin aku berkomentar dan mengganti lirik yang sudah dibuat sedemikian rupa. Namun, aku merasa sedikit janggal dengan beberapa kalimat disitu.
"Do the best, Bara." Dia tersenyum sangat manis lalu meninggalkanku sendiri.
Baiklah. Semoga saja rekaman selesai dengan cepat dan suaraku tidak terlalu buruk.
Lagupun dimainkan dan aku bernyanyi sesuai yang diajarkan.
"I really need to know, you won't let me go." Aku bernyanyi dengan nada rendah saat bagian ini.
"I think it's better with the high note. Better try."
"Alright." Aku meneguk sedikit air mineral karena tenggorokanku sedikit serak. Sebetulnya aku sangat susah mencapai not tinggi. tapi akan kuusahakan.
"I really need to know, you won't let-" Ya Tuhan aku tidak bisa mencapainya dan aku sangat malu sekali.
"Kalau kau tidak bisa, tidak usah dipaksa, Saar," ujar Justin. namun dengan cepat aku menggeleng.
"I need to try. Okay one more time." Aku menyentuh dahiku cemas. Aku kesusahan karena liriknya yang terlalu panjang. Apa aku rubah sedikit saja agar lebih singkat?
"I need to know, you won't let go."
"Damn it Saara! You killed it! I'll keep that for sure." Akhirnya aku bisa mencapai nada tinggi dan semua orang distudio bertepuk tangan. Sebenarnya ini adalah suatu hal yang berlebihan.
Aku keluar dari ruang rekaman dan berjalan menuju Diplo. Aku memeluknya lalu aku menghadap Justin. Dia hanya diam.
"Why?" tanyaku gugup.
"You just changed the lyric. The last one." Aku hanya terpelongo (Bahasa indonesianya apa ya?) mendengar apa yang baru saja dia katakan.
"It's okay bro. She did amazing high note and that changed lyric is cool and easy to spell."
"Okay. I'll drive you now." Justin langsung keluar studio dan aku melirik Diplo. dia hanya menaikkan bahunya.
"He really loves that one because he wrote it."
"I'll talk to him. btw thank you so much. Bye." Aku memeluk Diplo lalu dengan cepat keluar untuk menyusul Justin.
Aku masuk ke mobilnya dan dia langsung menancapkan gas.
-
Akhirnya kami sampai didepan gedung apartemenku. Sedari tadi dalam perjalanan menuju kesini, tidak ada percakapan. Aku memanggilnya pun tidak ada respon darinya.
"Thanks Justin. I'll go to studio tomorrow to re record the last part that I accidently changed the lyric."
Aku membuka pintu dan berjalan menuju kedalam gedung. aku melihat jam diatas lift yang menunjukkan pukul 12 malam. Lalu aku mengambil handphoneku untuk mengecek apakah ada notifikasi.
Ternyata handphoneku mati. dan sialnya lagi, aku lupa memberi kabar ke Barry. Bisa-bisa dia khawatir.
Lift berhenti dilantai 8 dan aku keluar. Terlihat seseorang berdiri disebelah pintu apartemenku. Fuck Barry. Aku menggerutu dalam hati namun aku tetap tenang berjalan menuju kesana.
"Saara wait." Terdengar suara yang sangat familiar memanggil namaku. Aku menoleh kebelakang dan melihat Justin mendekat.
* * * * *
end of Part 14 - New Single
kira-kira reaksi barry gmn?

KAMU SEDANG MEMBACA
I am Your Love Song
FanfictionThe Season 2 (sequel) of "You're a Song To Me" Saara living her new lifes and found someone who stole her heart. How about Justin? Let's find out! [Saara menjalani kehidupan barunya dan menemukan seseorang yang mencuri hatinya. Bagaimana dengan Just...