Pertanyaan yang kutanyakan pada Justin tidak sempat dijawab karena dia ada urusan dengan kru nya.
Aku hanya bisa diam dan mengutuk diriku sendiri. Kenapa aku berani bertanya hal itu. Memang, Justin mencintaiku. Tapi apa dia benar sungguh-sungguh? Aku takut nanti dia akan meninggalkanku lagi.
Kugenggam tanganku sendiri sampai kuku panjangku menggores telapak tanganku. Perih. Tidak seperih hatiku saat ini. Aku membiarkan lukanya dan tetap mengemasi baju dan perlengkapanku.
Nanti malam kami akan berangkat kembali ke LA. Jadi aku bersiap-siap saja agar tidak keteteran. (apa ya bahasa indonesianya)
Setelah selesai berkemas, aku berjalan menuju pantai untuk melihat terbenamnya matahari. Aku mengendap-endap agar tidak ketahuan Justin.
Sepi sekali pantai ini. Hanya ada aku dan bayanganku.
Sebenarnya aku ingin sekali mengabadikan pemandangan yang indah ini, tapi sayang aku tidak membawa kamera ataupun handphoneku.
Jadi, aku hanya duduk saja di pasir sambil menunggu matahari terbenam sekitar ... entahlah mungkin sebentar lagi.
"Enjoying the view, huh?" Suara Justin mengejutkanku.
Aku menolehnya yang sedang duduk disampingku. Ku sunggingkan bibirku.
"Sebentar lagi kita akan pulang dan ... menjalani kehidupan seperti biasa."
Aku hanya mengangguk pelan dan tidak terlalu ingin mendengarnya berbicara.
"Apakah kau akan kembali lagi ke studio?"
"Obviously. It's my second home." Kutatap wajah Justin yang sedang menatap langit. "Tenang jika aku berada ditempat itu."
"Well ... i love you, Saara Angeline Palvin. I do love you. I don't want to lose you again."
Sekujur tubuhku langsung kaku. Dia menjawab pertanyaanku kemarin. Ya Tuhan, salah sekali aku bertanya hal itu kemarin.
"Kenapa waktu itu kau meninggalkanku?" Pertanyaan itu langsung terlontar dari mulutku tanpa persetujuan dari hati dan otakku.
"Because ..." Sepertinya dia ragu. "Because i was afraid you didn't love me back."
Apa? Aku menyerngit dan menoleh padanya.
"Kau tidak ingat apa yang kita lakukan dulu? Kita pergi bersama, kau menginap dirumahku, lalu kita liburan bersama, aku hampir bunuh diri karena kau berpacaran dengan Selena dan ... kau pikir aku tidak mencintaimu? Tidak masuk akal."
"Maafkan aku. Aku masih dihantui dengan perasaanku pada Selena. Taou sekarang, aku sudah benar-benar yakin padamu dan ... aku sangat yakin kau mencintaiku, sangat mencintaiku."
Spontan bibir kami saling beradu.
(Wkwk gabisa njelasin pokoknya ya gitudeh)*
Hatiku sangat berbunga-bunga dari bandara menuju rumah. Ternyata Justin benar-benar mencintaiku!!!
Tapi ini sama saja terjun ke jurang bersama Justin. Bagaimana kalau Barry sampai tahu hal tadi?
Semoga saja dia tidak tahu dan ... aku tidak tahu bagaimana kedepannya. Aku masih bingung harus memilih antara Justin dan Barry. Aku tidak bisa meninggalkan Barry dan menerima Justin begitu saja.
Apa mungkin aku akan mencoret Justin dari hatiku dan fokus bersama Barry? Aku tidak bisa menyianyiakan Justin begitu saja.
Bagaimana jika aku meninggalkan mereka berdua dan mencari pria lain? Entahlah. Kepalaku sudah sangat sakit memikirkan hal itu.
Sampailah aku di gedung apartemen baruku bersama Barry. Aku dibantu oleh supir untuk membawa koperku sampai ke lantai 12.
Setelah sampai tepat di pintu nomor 125, aku mengetuk pintu.
Sampai 4 kali ketuk, tidak ada yang membuka pintu. Padahal sudah jam 11 malam dan pasti Barry sudah ada dirumah.
Ah, aku ingat! Aku punya kunci cadangan juga. Jadi aku langsung buka dan kumasukkan koperku kedalam.
Kenapa gelap dan sepi? Seperti tidak ada penghuninya.
Kunyalakan lampu dan kulihat sekeliling. Tidak ada yang aneh dan ... sangat rapi. Kalau tidak ada aku dirumah pasti ada minimal satu hal yang tidak rapi. Tapi ini tidak.
Aku mulai curiga. Apa Barry tidak pulang kerumah?
Aku berlari ke kamar. Kasur sangat rapi namun ada yang berbeda. Meja riasku terasa lebih sepi dan aneh.
Kubuka lemari baju Barry dan ... benar sekali dugaanku. Dia tidak tinggal disini. Dia pasti pulang kerumahnya.
Aku langsunh terduduk lemas di lantai dan aku tidak bisa menahan air mataku.
* * * * * *
End of part 34!
Aku lagi bingung mau bikin ending seperti apa, jadi kalo kalian punya ide secuil apapun bisa kirim message ke aku!
Makasih ya udah mau baca dan jangan lupa beri vote dan komen:)

KAMU SEDANG MEMBACA
I am Your Love Song
Fiksi PenggemarThe Season 2 (sequel) of "You're a Song To Me" Saara living her new lifes and found someone who stole her heart. How about Justin? Let's find out! [Saara menjalani kehidupan barunya dan menemukan seseorang yang mencuri hatinya. Bagaimana dengan Just...