The Season 2 (sequel) of "You're a Song To Me"
Saara living her new lifes and found someone who stole her heart.
How about Justin? Let's find out!
[Saara menjalani kehidupan barunya dan menemukan seseorang yang mencuri hatinya.
Bagaimana dengan Just...
"Sepertinya ... aku belum tahu pasti. Mungkin 1 minggu lagi."
"Baiklah jaga dirimy baik-baik."
Panggilan terputus lalu aku menyimpan handphoneku kembali kedalam saku celanaku.
"Apa kau baik-baik saja?"
"Tidak terlalu. Aku merindukan Los Angeles dan Barry."
"Bersabarlah. Setelah tur Eropa selesai, kau bisa kembali ke LA dan bertemunya." Aku mengangguk kecil dan tersenyum.
Sudah seminggu ini aku ikut tur Justin untuk menyanyikan lagu Cold Water. Dan seminggu pula aku sudah meninggalkan Barry sendiri. Sebenarnya aku tidak ingin, namun karena Justin memasukkan lagu ini sebagai bagian dari konsernya, mau tidak mau aku meninggalkan pekerjaanku dan ikut menyanyi dengannya.
Ada sedikit rasa bahagia. Bukan sedikit, tapi banyak. Aku bisa berdekatan bersama Justin walau 'lagi-lagi' kami hanya sebatas teman.
"Tidurlah, besok pagi kita akan sampai di Spanyol." Justin mencium ujung rambutku lalu keluar dari ruang tidurku.
Aku dan Justin tidur dalam satu bus namun berbeda ruang. Sedangkan kru yang lain tidur di lain bus. Total bus ada 7. (Maaf ya ngarang banget ini.)
"Bolehkah aku menemanimu disini?" Aku terkejut saat pintu kamarku dibuka dan kepala Justin muncul dari pintu tersebut.
"Sure," kataku mempersilahkannya masuk.
"Bisakah aku bertanya sesuatu padamu?" Tanyaku pada Justin yang membuat dia menjadi salah tingkah.
Aku menelan ludah karena aku takut bertanya hal ini padanya. "Are you happy with Selena?"
Seketika wajah Justin berubah 180 derajad.
"M ... maafkan aku Justin. Aku tak bermaksud untuk bertanya seperti itu." Justin langsung keluar kamar tanpa mendengar penjelasan dariku lagi.
Namun dia belum sepenuhnya menutup pintu kamarku. Tangannya masih melekat pada pinggir pintu.
"Aku dan dia tidak ada hubungan apa-apa lagi."
Lalu pintu pun tertutup.
•
"Good morning Saara! Welcome to Spain." Aku kesal sekali dibangunkan seperti ini. Padahal aku baru saja bermimpi tentang Barry.
"Okay okay i'm wake up." Dengan sangat terpaksa aku membuka mataku dan duduk di pinggir kasur.
"Sekarang tanggal 21 November dan ... kau punya 1 hari untuk beristirahat ataupun bersantai! Kau ingin kemana?"
Aku hanya terkesima melihat betapa semangatnya Casey, asisten baru Justin. Padahal ini masih jam 8 pagi.
"Aku akan memikirkannya terlebih dahulu." Aku tersenyum palsu didepannya. "Bagaimana kalau kau bangunkan dulu Justin?"
Aku mendorong bahu Casey kearah pintu. Setelah dia berada diluar ruanganku, "Setelah kau sudah membangunkannya, jangan lupa suruh dia untuk menghampiriku, oke?"
Aku langsung menutup pintu kamarku dengan cepat lalu kembali lagi ke kasur. Ada-ada saja kelakuannya. Bisa-bisa dia dipecat karena terlalu bersemangat seperti itu.
Ah, aku punya 1 hari libur. Apakah yang akan kulakukan hari ini?
"Kau memanggiku?" Suara Justin langsung membuatku terduduk dikasir dan menatap wajahnya yang masih mengantuk ditambah rambutnya yang berantakan serta tambahan dia hanya memakan celana pendek tanpa memakai pakaian.
"Oh tidak, itu hanya alasanku saja agar Casey pergi dari kamarku." Aku tersenyum sangat lebar.
"Bagaimana kalau kita jalan-jalan hari ini?"
"Great idea!" Teriakku kegirangan.
-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku mengambil foto Justin bersama Neymar, Luis Suarez dan Lionel Messi.
Setelah selesai, kami langsung berpamitan dengan mereka lalu meninggalkan lokasi.
"That was awesome! Mereka sangat keren begitu juga dengan kau," kataku bersemangat.
"Haha. Sekarang kita akan kemana?" Tanya Justin.
"Entahlah aku tidak tahu tentang negara ini. Aku terserah padamu saja."
"Bagaimana kalau kita ke sebuah tempat?"
"Tempat apa?" Tanyaku sangat penasaran.
"You'll see." Jawabnya tersenyum sambil mengedipkan mata kanannya.
