"Hey beautiful," sapanya saat aku masuk kedalam mobilnya. Seperti biasa Justin mengecup ujung keningku. Sebuat rutinitas baru diantara kami.
"Are you ready to meet my mother?" Justin mencolek daguku dan aku memukul lengan kanannya.
"Sebenarnya aku takut." Justin langsung menyuruhku untuk bersandar dibahunya sejenak.
"Entahlah ... aku hanya deg-degan saja akan bertemu dengan ibumu lagi. Kan aku tidak ada orang tua lagi."
"Tenang saja. Aku akan menjagamu apabila sesuatu terjadi, oke?" Aku mengangguk dan membiarakn Justin menyetir.
- - - - - - - - - - - -
"Justin." Ibuku berteriak dari lantai atas. Aku yang sedang bermain Xbox terpaksa memberhentikan sejenak permainan lalu naik keatas.
"What mom?" Tanyaku sedikit ketus. Hanya sedikit. Dia sedang berbincang bersama temannya yang tidak kukenal.
"I wanna meet your friend, Bara." Aku langsung terkejut setengah mati. Bangaimana seorang Pattie Mallette ingin bertemu dengan Bara? Bukannya dia akan melakukan sesuatu kalau sampai Bara ...
"Bara? How do you know her childhood name? Btw she's my girlfriend." Aku sangat penasaran dengan bagian itu. Aku tidak pernah menyebutkan nama itu didepannya.
"Uh ... you ... called her Bara when you were in call with her, remember? And i heard that."
"Okay i'll pick her up for you." Aku berjalan kebawah untuk memberitahukan hal ini pada Bara. Sejujurnya aku sangat senang sekali. Seperti ini adalah hari keberuntunganku.
Sepertinya ibu akan merestui hubungan kami. Thank God! Satu langkah lagi mimpiku akan terwujud.
- - - - - - - - - -
Mobil sudah terparkir didepan rumah Pattie, ibu Justin.
Jantungku semakin berdetak sangat cepat seperti genderang mau perang. Sudah lama sekali aku tidak kesini dan bertemu ibunya.
Ku ikuti Justin berjalan dari belakang. Keadaan rumah ini masih sama. Tidak ada yang berubah, kecuali hubungan kami. Sepertinya sudah naik ke level yang lebih tinggi.
"Welcome home, Saara." Suara itu mengejutkanku. Aku mencari dimana suara itu berasal dan ternyata tepat dibelakangku.
Aku membalikkan badanku dan tak segan untuk memeluknya. Senang sekali bisa bertemu lagi dengan Pattie.
"Thank you." Kulepas pelukannya dan aku diajak duduk di sofa.
Aku disuguhi berbagai macam minuman dan makanan yang manis. Aku duduk bersebelahan dengan Justin sedangkan Pattie duduk di sofa lain.
"You can come, Becca." Pattie sedikit berteriak dan itu membuatku mengerutkan dahiku. Kutatap Justin sesaat karena aku keheranan. Nama itu seperti tidak asing ditelingaku.
Turunlah seorang wanita dari atas. Dia membelakangiku sehingga aku tidak bisa melihatnya. (Tangganya ngelingker gitu) Aku penasaran sekali siapa wanita itu.
Aku tidak bisa berhenti menatapnya saat dia sudah berdiri sekitar 10 meter dihadapanku. Aku tidak menghalangi air mataku yang ingin jatuh ke pipi.
"Hello, my daughter." Wanita itu adalah ibuku, Becca Mendes. Orang yang meninggalkanku saat 8 tahun.
"Did you know dad is gone?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja. Hatiku sangat hancur melihatnya. Seorang 'ibu' yang menelantarkan anaknya datang lagi ke kehidupanku.
Wajahnya tidak berubah sedikitpun, kecuali menua.
"I missed you so much." Dia mendekat kearahku.
"Stop." Kularang dia untuk mendekat. "Did you know dad is gone? Answer me!"
Aku tidak mempedulikan lagi Justin dan Pattie yang menyaksikan hal memalukan ini. Justin menggenggam telapak tanganku erat.
"Yes i know," jawabnya pelan. "That's why i came here to ... meet you."
"Apa? Baru sekarang kau mencariku? Kau meninggalkanku hampir 16 tahun. Apa kau tidak sadar kau mencampakkan ayah dan aku?" Tanyaku sambil berteriak. Tidak ada yang melerai percekcokan kami.
"Bara, please listen to me ... i ... i-"
"Stop calling me with that name. You are not my family. I only have a step mother. And what are you gonna explain to me? That you live happily ever after with ... your new family? The Mendes Family. Your husband is Evan Mendes, a rich people, right? Are you happy being a rich woman? I know you have 2 kids, Sonya and Barbara."
Ibuku hanya diam tercengang melihat dan mendengarkanku yang berbicara panjang lebar tentang keluarganya yang dia kira aku tidak tahu.
"Fascinating, right? I did a little seach about you, Becca." Jari telunjukku kuarahkan kewajahnya. "No need to explain everything. It's all clear. I don't want to see you anymore."
Aku berdiri dan menarik Justin untuk mengantarkanku pulang. "Have a good day Pattie. Have a fantastic day, Becca."
-
"Are you sure you're okay?" Tanya Justin saat dia mengantarkanku persis didepan pintu.
"I am completely fine." Aku tersenyum selebar mungkin agar Justin percaya.
"Okay, i'll see you later baby." Justin mengecup keningku lalu dia pulang. Cepat-cepat aku tutup pintu dan aku menangis tersedu-sedu.
Mau apa dia bertemu denganku lagi? Aku pikir dia sangat bahagia tinggal bersama keluarga barunya. Bodoh sekali aku mencari tahu tentang wanita itu.
Aku menghapus air mataku dan mengambil handphoneku untuk menelepon Barry. Aku masih kurang yakin untuk bercerita ke Justin. Karena wanita itu berada dirumah ibunya.
"Hey Saar." Suaranya terdengar sangat terburu-buru.
"Do you have a time for us to talk on phone?" Aku memperhalus suaraku berharap dia tidak sadar dengan suara serakku yang habis menangis.
"Yes sure what happen? Is there something happen to you?" Suaranya spontan berubah menjadi sedikit panik.
"Yeah. I just met my mother." Terdengar tawa kecilnya dari seberang sana.
"Di mimpimu atau di makamnya?" Dia pikir ini main-main?
"Don't you remember i have two mothers? The living one for sure," jawabku sangat ketus.
"Ya Tuhan, maafkan aku. Aku tidak bermaksud."
"What should i do? I ... i hate her. She has a better life than me. Why even she came to me anyway?"
"Because she missed you. Maybe ... she just need a time to meeting you again. After years passed. Just give her a chance"
"Ya aku tahu. Walaupun saran yang kau berikan sangat tidak membantu, terima kasih kau sudah mau mendengarkan."
Kumatikan panggilan ini dan diam sejenak memikirkan hal tadi.
End of part 44.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Your Love Song
ФанфикThe Season 2 (sequel) of "You're a Song To Me" Saara living her new lifes and found someone who stole her heart. How about Justin? Let's find out! [Saara menjalani kehidupan barunya dan menemukan seseorang yang mencuri hatinya. Bagaimana dengan Just...