Sebelumnya di 'You're a Song To Me',
Aku tidak jadi ikut ke pesta dirumah William. Pertama karena aku malas, kedua karena ada Selena disana. Aku tidak ingin melihat mereka bermesraan dan aku tidak ingin mengacaukam pesta itu.
Aku tiduran dikasur dan melihat timeline Twitterku.
'Justin Bieber spotted at DJ Snake's party.'
Aku membuka salah satu tweet yang muncul di timelineku dan terdapat beberapa foto Justin yang sedang minum.
Aku kembali ke timeline dan melihat foto-foto pesta tersebut yang sangat meriah dan liar. Kulihat foto Justin yang merangkul Selena lalu menciumnya penuh nafsu. Ya Tuhan, cobaan apa yang baru saja kau berikan padaku.
Aku keluar dari aplikasi tersebut dan menyimpan handphoneku di bawah bantal. Untung saja aku tidak ikut ke pesta itu.
Tok ... tok ... tok ...
Siapa yang mengetuk pintuku malam-malam seperti ini? Kurasa aku tidak mempunyai janji dengan siapapun?
Aku membuka pintu dengan pelan karena aku takut itu seorang pencuri.
● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
"Hey Bara can i come in?"
Aku melihat pria dengan setelan jas hitam santai lalu dalamannya kemeja putih yang tidak dikancing atasnya dan celana dasar hitam serta sepatu hitam yang mengkilat ini memegang botol minuman keras dan dibagian pipi dan bibirnya terdapat noda merah lipstik.
(Itu rincian baju yang Justin pakai dan anggap aja ada bekas lipstik yah. Dan ... maafkan aku yang susah mendeskripsikan)
"What are you doing here? Kau seharusnya berada dipesta." Aku pelan-pelan menutup pintu agar Justin tidak bisa masuk dan pulang. Aku tidak mau bermasalah dengan Selena.
"Aku ingin mengunjungi wanitaku." Justin meneguk minuman yang dia pegang. Dia tidak bisa berdiri tegak.
"Lol, your woman was with you at the party." Aku makin merapatkan pintuku namun Justin menghalanginya dengan sepatunya.
"Aku tahu apa yang kau lakukan." Aku membuka pintuku lagi dan menatapnya kesal. "Please let me in. Apa kau mau melihatku pingsan disini?"
Aku memutar kedua bola mataku dan mempersilahkannya masuk. Justin langsung berjalan menuju kamarku dan rebahan.
"Aku sangat rindu bau kamarmu yang seperti vanila." Justin merentangkan kedua tangan dan kakinya sehingga tidak ada celah lagi untukku bergabung dengannya. Lol Saara, apa yang kau pikirkan barusan?
"Mana handphonemu? Aku ingin menelepon pacarmu agar dia menjemputmu."
Aku menggeledah saku di jasnya dan sedikit meraba saku di celananya. Tidak ada.
"I left my phone in Selena's purse." Aku menarik nafas dalam dan memghembuskannya perlahan. Dia ini bodoh atau bagaimana?
"Baiklah aku akan meneleponnya melalui handphoneku."
Saat aku akan mengambil handphoneku di bawah bantal, dia mengambilnya duluan dan menyimpan di punggungnya.
"Please don't call her. I wanna spend the night with you." Justin mengedipkan matanya lagi lalu dia memejamkan matanya.
"Okay, fine. Aku akan tidur disofa." Aku berjalan keluar kamar dengan membawa bantal dan selimut yang aku ambil dari lemari.
Aku menyusun rapi bantal di sofa yang akan kutiduri. Lalu aku tidur disofa ini. Sebenarnya aku berharap Justin akan mengajakku tidur bersamanya. OMG Saaraaaaa!!! Kau ini berpikir macam-macam! Aku berharap Justin yang akan tidur disini dan aku yang tidur dikasur.
Aku memejamkan mataku dan berharap besok Justin sudah pergi meninggalkanku.
Namun badanku diguncang saat sudah akan bermimpi. Fuck. Aku membuka mataku dan melihat wajah Justin yang dekat sekali dengan wajahku. Aku mendorongnya agar dia menjauh dariku.
"Bara, i missed you so much." Justin mendekat kembali dan memelukku. Namun aku tak mencegahnya.
Aku merasakan tubuh Justin yang hangat. Sudah lama sekali aku tak merasakan pelukan ini.
"I love you Bar, i love you so much. Tapi, aku harus berpaling dengan wanita lain karena keadaan ini." Aku melepas pelukannya dan menatapnya.
"What situation?" Tanyaku penasaran.
Justin mendekat dan mengecup bibirku. Aku memejamkan mataku dan membalasnya. Namun aku melepaskannya kembali karena aku teringat Selena.
"I'm sorry Bara. Let's sleep." Justin menarik tanganku dengan lemas. Aku mengikutinya dan tidak lupa membawa bantal dan selimut.
Setelah sampai Justin membantingkan tubuhnya dikasur dan aku mengikutinya. Justin tidur terlentang dan membuka semua pakaiannya. Dengan berani aku menaruh kepalaku ke dada bidangnya yang tidak ditutupi apapun.
'This is what Selena felt.' Aku mengatakannya dalam hatiku.
"Love you, need you. I need you here to stay." Justin menyanyikan sedikit lirik dari lagunya Memphis yang siang tadi dia sebutkan.
"Tidurlah Justin. Kau besok masih harus bekerja." Aku memejamkan mataku dan menikmati tidur diatas dadanya.
* * * * *
End of Part 1 - She Can't Resist.
Wait for part 2 everybody!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Your Love Song
FanfictionThe Season 2 (sequel) of "You're a Song To Me" Saara living her new lifes and found someone who stole her heart. How about Justin? Let's find out! [Saara menjalani kehidupan barunya dan menemukan seseorang yang mencuri hatinya. Bagaimana dengan Just...