Reaction(2)

19.2K 1K 57
                                    

Ali masih menciumi Liand,membuat Liand terkekeh geli,karena Ali tidak berhenti menciumi Liand.

"Dad..daddy..geli...ian...geli..dad"kata Liand.

"Mas,udah dong ciumin Liandnya,dia udah kebanyakan ketawa tuh"kata Prilly.

"Ntarlah mom,dad masih mau cium Putra dad yang no 7 ini,gemes banget"kata Ali kembali menciumi Liand.

"Aa..dady..cetop,Liand geli ni dad..daddy...hihihi"kata Liand.

"Iya-iya dad stop ni jagoan,oh ya daddy mau tanya nama lengkap Liand siapa"tanya Ali.

"Nama engkap ian...Aliand Alferd Allegria daddy"kata Liand yang membuat Ali langsung menoleh ke Prilly meminta penjelasan.

"Kenapa mas,aku sengaja Kasih nama Liand sama kayak nama kamu,supaya dia ingat kalau dia masih punya daddy,dan aku yakin daddynya ga akan pernah buang dia,dan supaya dia juga jadi sejenius dan setampan daddynya"kata Prilly yang membuat Ali terharu dan memeluk dan mencium kening Prilly.

"Akhilnya...ian isa lasain di peluk daddy ama mommy"kata Liand yang membuat Ali dan Prilly tertawa.

"Maafin daddy ya Liand,daddy bersalah sama Liand karena daddy slalu mikirin Harta dulu,daddy jadi nyakitin mommy ama Liand"kata Ali.

"Ndak apa dad,ang penting cekalang ian bisa baleng agi ama daddy ama mommy,ian ceneng cekalang ian unya olang ua lengkap ayak temen-temen ian yeayy"kata Liand sambil bertepuk tangan dan tertawa,membuat Ali dan Prilly tertawa dan menciumi Liand.

"Eh kok mommy kayak dengar bunyi nih,ada yang lagi laper ya,makannya perutnya bunyi"goda Prilly.

"Daddy juga dengar mana keras banget lagi suaranya,ada yang lapar nih"timpal Ali.

"Ahhh...daddy ama mommy...ompak benel ian malu,lapel mommy...mau makan,tadi ian pulang ke rumah mommy ga ada,lapel mommy"pekik Liand.

"Iya-iya bentar ya mommy masakin Liand nasi goreng sekalian buat daddy"kata Prilly.

"Makasih sayang kamu emang pengertian"kata Ali mencium bibir Prilly yang langsung mendapat cubitan dari Prilly.

"Mas,kamu ga liat situasi ada Liand,main cium aja,aku ga mau ya kalau Liand gede nanti kelakuannya kayak kamu"kata Prilly.

"Sorry sayang reflek"kata Ali cengengesan.

"Mom,dad udah belum ian ga liat kok,ian tutup mata"kata Liand sambil menutupi matanya dengan kedua tangannya.

"Yaudah mommy masak dulu ya jagoan,Liand main dulu sama daddy"kata Prilly sambil menuju dapur.

Ali dan Liand menghabiskan waktu berdua,tawa Liand dan Ali bergema diseluruh Villa,Prilly yang mendengar hal itu tersenyum bahagia.

Saat sedang asik bermain,terdengar ketukan di pintu villa.

"Liand,udahan dulu mainnya,daddy mau bukain pintu dulu,Liand main game aja dulu"kata Ali.

"Oee..daddy"kata Liand.

Ali membuka pintu hanya dengan menempelkan sidik jarinya,saat pintu terbuka ternyata itu adalah Tania dan Andi.

"Ayah,loh ngapain ayah disini"kata Tania kaget.

"Ayah yang nyewa villa ini Tan,kenapa kamu jadi kaget kayak gitu"kata Ali.

"Emmm...enggak,kalau Ayah yang nyewa ini Villa berarti ayah udah ketemu sama"kata Tania.

"Ketemu sama bunda kamu dan jagoan kecil ayah maksud kamu,udah dong tu bunda lagi masak kalau Liand lagi main game diruang tengah,eh ngapain malah ngobrol depan pintu ayo masuk"kata Ali.

Mereka menuju ruang tengah dimana Liand sedang asik bermain game,begitu mendengar suara Liand langsung menoleh.

"Ak nia,ak ndi"pekik Liand.
"Hei jagoan lagi main apa serius banget"tanya Andi.

"Main game ak ndi,celuu liat nih"kata Liand.

Ali yang memperhatikan Liand dan Andi menjadi bingung sendiri.

"Kenapa ayah bingung ya,kenapa Liand ama Andi akrab banget,itu wajar yah,soalnya Liand udah anggep Andi seperti kakaknya sendiri apalagi mereka teman satu sekolah dan Villa ini juga milik keluarganya Andi"terang Tania.

"Ohh...pantes mereka akrab banget,eh satu sekolah,maksud kamu apa Tan,Andi ama Liand itu perbedaan umurnya itu jauh,kok kamu bisa bilang mereka satu sekolah"kata Ali heran.

"Bunda pasti belum bilang sama Ayah,Liand itu jenius memang usianya masih 5 tahun tapi dia udah lulus sma,nah kalau Andi dia nunda kelulusannya setahun supaya bisa jagain Liand di sma"kata Tania yang membuat Ali cengo.

Prilly yang menuju ruang makan,heran melihat suaminya yang cengo dan Tania yang tertawa terbahak-bahak.

"Ini ada apa sih Tan,kok ayah kamu cengo kayak begitu,malah kamu ketawa kayak gitu"tanya Prilly.

"Itu bun,tadi aku Kasih tau ayah,kalau Liand itu udah lulus sma dan reaksi ayah malah kayak gitu"kata Tania.

"Mas,udah ah ga usah pasang tampang kayak gitu,dan ga usah kaget Liand itu warisin otak kita berdua"kata Prilly.

"Gimana ga kaget bun,ayah aja sma baru rampung usia 10 tahun,dan setelah itu lulus kuliah langsung nikah nah Liand usia 5 tahun udah lulus sma,ahh...ayah kalah sama Liand"kata Ali.

"Udahlah yah,ngalah ama anak,ga usah iri kayak gitu"kata Prilly.

"Bukan iri bun,ayah cuman bingung aja,ya kali usia muda Liand harus megang perusahaan kayak ayah dulu,ayah ga mau hal itu"kata Ali.

"Ya,bunda juga ga mau kalau kayak gitu,tapi itukan terserah Liand,kalau bunda sih tau ayah ga mungkin kayak gitu"kata Prilly.

"Udahlah bahas hal itu lain kali aja,ayo kita makan"kata Ali sambil menggendong Liand. 

 Allegria FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang