Sir Allegria tertawa gembira,melihat tingkah polah cucunya yang paling kecil,dia yang dikenal dingin dan kejam sekarang sedang dibuat terpingkal-pingkal dengan melihat wajah ngambek Liand.
"Opi ketawa mulu,ian sebel gak mau main lagi ama opi"kata Liand.
"Aduhh...opi ga bisa berhenti ketawa,muka ngambek kamu lucu banget,cucu opi yang ini paling bisa bikin ketawa"kata sir Allegria yang membuat Liand turun dari pangkuannya dan malah berpindah ke karpet.
"Cucu opa jangan ngambek dong,ntar gantengnya ilang loh,maaf ya abis kamu lucu bikin opa pengen ketawa mulu,kamu itu mirip ama ayahmu waktu masih kecil tukang ngambek"kata Sir Allegria.
"Really...opi,jadi daddy dulu suka ngambek juga kayak Liand"tanya Liand polos.
"Iya,kamu tau daddy kamu kalau ngambek,satu rumah diberantakin sama dia,pernah dia ngambek sama opi dan omi,eh malah hasilnya daddy kamu di kejar anjing ampe celananya robek"kata Sir Allegria.
"Papa,ga usah ceritain hal itu sama Liand,itu Aib tau,papa masih inget aja"kata Ali ngambek.
"Tuh liat tu sama persis,muka ngambeknya sama kamu Liand,walah kompak,mantu tu liat muka suami kamu"kata Sir Allegria.
"Dad,udah dong ngambeknya,masa ga malu dilihatin Liand,mana muka ngambeknya sama lagi,jangan ngambek"kata Prilly manja yang membuat Ali tersenyum.
"Kamu itu,jangan pake suara manja,aku ga tahan buat ga gulingin kamu diranjang dan bikin kamu teriak-teriak"kata Ali.
"Daddy mau sakitin mommy ya,Liand ga akan biarin itu,awas aja mommy ampe teriak-teriak"kata Liand yang langsung berdiri di depan Prilly dan mendorong Ali.
"Mas,kamu ni ada Liand juga ngomongnya dijaga"kata Prilly pada Ali yang hanya cengengesan.
"Liand,jangan salah paham dulu,daddy ga bakal sakitin mommy kok,malah nanti mommy bakal teriak-teriak seneng"kata Ali.
"Benelan mom,emang daddy ama momny mau ngapain,bukannya orang teriak-teriak itu karena sakit ya,masa iya mommy seneng trus teriak-teriak,Liand pokoknya mau lihat"kata Liand yang membuat Ali bingung.
"Liand,Liand ikut opi yuk,kita beli eskrim yang banyak,yuk daripada kamu tambah kena pengaruh jelek"kata Sir Allegria sambil menggendong Liand.
"Asyikk...beli es krim,ayokk opi"kata Liand gembira.
Setelah Liand dan sir Allegria pergi,Prilly langsung mencubiti Ali dan mereka berdua terlibat aksi kejar-kejaran,sementara di dalam kamar Rio yang mendengar semua keceriaan itu,hanya bisa menangis tanpa suara,dia merindukan kehangatan keluarga mereka dulu,andai dia bisa mengulang waktu tentu dia tidak ingin termakan bujuk rayu perempuan jalang itu dan dia akan menerima kehadiran Liand,sekarang yang dia miliki hanya angan yang tidak akan terwujud.
"Ya allah apakah seumur hidup hamba,hanya akan diisi dengan kesendirian,hamba ingin bahagia seperti dulu"batin Rio.
Sementara itu Liand yang baru saja pulang setelah membeli es krim,langsung menuju ke dapur,disana ada Bi inah dan Para art yang membantunya,Liand tidak sengaja melihat pintu yang dijaga 2 orang bodyguard di depannya,dengan rasa penasaran,Liand mendekati pintu kamar itu,tapi langsung dihentikan oleh bodyguard yang berjaga.
"Maaf tuan muda,anda dilarang memasuki kamar ini"kata salah seorang bodyguard.
"Memangnya kenapa pak,kok ian ga boleh masuk,Daddy ama Mommy bilang Liand bebas eksplorasi mansion ini,cuman kamar ini aja yang Liand ga boleh masuk"tanya Liand polos yang membuat 2 bodyguard itu kebingungan.
Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh di dalam kamar,kedua bodyguard itu buru-buru masuk,mereka tidak sadar kalau Liand menyelinap masuk,pertama kali memasuki kamar itu kesannya hanyalah gelap,tapi saat lampu dinyalakan Liand bisa melihat ada seseorang yang sedang mendapat perawatan dan seorang lagi sedang duduk di kursi roda dan disekitarnya berserakan pecahan piring dan gelas,Liand mencoba melihat wajah orang itu dan dia terkejut bukan main,karena dia adalah Rio,memori kecelakaan dan penculikan itu muncul kembali,Liand yang ketakutan bersembunyi di balik korden tanpa seorangpun yang menyadarinya,kedua bodyguard itu keluar dan mengunci pintu,saat Liand merasa tenang dia mendekati pintu itu dan mencoba membukanya namun sial pintu itu terkunci,Liand mencoba berteriak tapi percuma dia sadar ruangan ini kedap suara.
"Aduhh...ni ruangan kedap suara,gimana caranya ian keluar,tunggu dulu kalau kak Raka ama Rio ada di dalam sini,kenapa ruangan ini harus dijaga,aneh daddy ama mommy kok harus protektif banget,sdlidiki ga ya...selidiki deh daripada Liand ga tau mau ngapain,bisa ampe besok pagi Liand kejebak disini"kata Liand sambil mengeksplorasi kamar itu.
Karena tubuhnya yang masih pendek,Liand menyusuri kamar itu dia memperhatikan Raka saat melihat semua alat bantu ditubuh Raka,Liand bisa menyimpulkan kalau Raka dalam kondisi koma.
"Kak Raka koma,dan kak Rio lumpuh,apa karena kecelakaan dulu,tapi kenapa ian ga luka parah ya,ian bingung...mau benci ama kak Raka,Rio apa enggak...kasian juga mereka,apa mungkin daddy ama mommy ngurung mereka disini,karena mereka bakal nyakitin Liand lagi,tapi kelihatannya ga mungkin"kata Liand.
Sayup-sayup Liand mendengar suara tawa,saat Liand melihat ternyata Rio sedang melihat Video masa kecilnya sambil menangis,di dalam Video itu juga ada foto Liand,dimana Rio terlihat tambah menangis,saat Liand melihat ke sekeliling tempat itu,banyak sekali tulisan Maaf...maafin kakak Liand,yang meskipun tulisannya acak-acakan tapi masih terbaca,dengan sedikit berani Liand mendekati Rio...dan berdiri di belakang Rio.
"Kak..Rio"kata Liand.
Rio yang mendengar suara langsung membalikan kursi Rodanya dan dia terkejut melihat Liand menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allegria Family
FanfictionHighest rank #40 dalam fanfiction 4-02-2017 "Shit diumurku yang masih 13 tahun aku harus menikah dengan anak dari sahabat orang tuaku sungguh dasar kau perempuan sialan,akan kubuat kau merasakan neraka dunia - Aliando Stefano Allegria. "Menika...