Hampir setahun sudah berlalu sejak kecelakaan itu terjadi,sampai sekarang Liand masih belum ditemukan meskipun Ali sudah menyebar anak buahnya ke berbagai pelosok negeri,tapi hasilnya tidak pasti,Sir Allegria dan juga mertuanya benar-benar murka akan kejadian itu,mereka tidak menyalahkan Ali tapi kedua cucu bodoh mereka yang sekarang dalam kondisi mengenaskan Raka dalam kondisi koma dan Rio dia mengalami kelumpuhan total dia hanya bisa berinteraksi dengan mengerjap-ngerjapkan matanya,Prilly sudah kembali lagi ke mansion mereka tapi dia sangat memendam luka pada kedua anaknya,Azka yang diberitahu akan kejadian itu juga sangat murka,disatu sisi dia senang bertemu dengan bundanya,tapi di sisi lain dia bersedih karena kehilangan adiknya.
"Sayang melamun lagi soal Liand ya"kata Ali sambil menyentuh pundak Prilly.
"kau sudah tau jawabannya mas,ga perlu bertanya lagi"kata Prilly dingin.
"Maaf...aku cuman kawatir saja melihat kondisimu sayang,kau tidak pernah tersenyum lagi sejak kejadian itu"kata Ali sambil memandang sendu kearah istrinya.
"Tersenyum...aku bahkan sudah lupa dengan hal itu,bagaimana aku bisa tersenyum sedangkan kondisi putraku saja aku tidak tau,dan kau menyuruhku tersenyum seolah-olah tidak terjadi apapun dengar ya mas,senyumanku akan kembali saat Liand sudah kembali,dan berhentilah membujukku usahamu itu akan selalu sia-sia,aku sendiri heran denganmu kenapa kau sepertinya baik-baik saja,apa kau sebenarnya tidak menginginkan Liand"tuduh Prilly.
"Berhenti menuduhku yang tidak-tidak,Liand adalah putraku darah dagingku,kau fikir aku tidak kehilangan sepertimu ha,aku yang melihat mobil itu masuk kedalam jurang,aku juga yang menemukan baju Liand yang memiliki noda darah,kau fikir aku tidak hancur ha,ayah macam apa aku ini yang tidak becus melindungi anakku sendiri,aku gagal...gagal,dan kau tau alasanku tidak bersedih karena aku tidak ingin menambah bebanmu,aku sangat sedih baru seminggu bertemu dengannya tapi aku harus kehilangan Liand,jangan menyimpulkan sendiri"kata Ali sambil menangis.
"Ma...maaf,a...aku benar-benar takut kalau tidak bisa bertemu Liand lagi...aku takut mas"kata Prilly sambil meneteskan airmata.
Ali langsung memeluk Prilly erat,mereka memiliki ketakutan yang sama...sementara itu di sebuah kamar Tania yang mendengar hal itu langsung menatap tajam kepada dua orang dihadapannya.
"Denger sendiri,ayah dan bunda bertengkar lagi,ini semua gara-gara loe berdua,gara-gara kebodohan loe berdua ini terjadi,kenapa loe berdua ga mati aja ha,loe berdua inget sampai kapanpun gue ga bakal sudi lagi manggil kalian berdua abang sebelum adek gue ketemu"kata Tania.
"Ma..af....ma..af"kata Rio.
"Maaf...loe bilang maaf,loe fikir maaf loe bisa ngembaliin Liand,ga bisa kan jadi sebaiknya loe dan dia(Raka) diem dan jangan bikin masalah"kata Tania sambil berlalu pergi."Jaga mereka berdua baik-baik,gue ga mau mereka bikin masalah,meskipun si Raka ga bakalan bikin masalah,tapi tetep jaga mereka baik-baik"perintah Tania yang diangguki oleh 2 bodyguard yang berjaga di depan pintu kamar Raka dan Rio.
"Napa loe dek,tumben ngomel"tanya Digo.
"Loe pasti tau apa yang bikin gue ngomel bang,ga usah pura-pura bego"kata Tania.
"Ya..ya..ya gue tau mereka lagi,percumah loe ngomel ama mereka yang atu kayak orang mati,yang satu lumpuh ga guna,itupun gegara ulah mereka sendiri,orang yang lahir cacat jauh lebih baik dari mereka,karena mereka cacat fisik bukan hati,nah tu dua orang ketimpa karma baru insyaf"kata Digo.
"Udahlah bang,ngapain ngurusin tu 2 orang yang kita fikirin itu gimana cara nemuin Liand udah hampir setahun sejak peristiwa itu tapi ga ada tanda-tanda keberadaan Liand"kata Zidan.
"Loe fikir gue ga mikirin itu zid,gue juga pusing kalau Liand dibilang udah mati jasadnya juga ga kita temuin,jejak kakinya juga udah hilang kena air hujan,ga ada clue sama sekali gue juga bingung Andi dan temen-temennya udah muterin dan meriksa area itu berkali-kali tapi hasilnya masih nihil"kata Digo.
"Bang Azka udah gerakin anak buahnya juga mungkin Liand jadi korban eksploitasi anak itipun juga besar,moga aja dia bisa nemuin Liand dan keceriaan di rumah ini kembali,gue kangen ama bunda yang ceria"kata Zidan.
Sementara itu tangisan Prilly sudah mereda,dan dia menatap suaminya.
"Maaf ya mas,aku cuman mikirin diri aku sendiri,ga mikirin perasaan kamu yang sama-sama kehilangan Liand.
"Ga masalah sayang,aku tau betapa berartinya Liand buat kamu,tapi jangan lupa aku juga memiliki Kasih sayang yang sama besarnya buat Liand sama seperti kamu,kalau saja 2 anak tolol itu ga kemakan omongan busuk perempuan itu pasti keluarga kita udah bahagia"kata Ali.
"Udahlah mas,ga usah inget itu lagi,fokus kita sekarang adalah cari Liand dan moga aja Azka bawa kabar baik"kata Prilly.
"Semoga ya sayang,sebelum Bulan puasa datang keluarga kita udah utuh kembali"kata Ali mencium kening Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allegria Family
Fiksi PenggemarHighest rank #40 dalam fanfiction 4-02-2017 "Shit diumurku yang masih 13 tahun aku harus menikah dengan anak dari sahabat orang tuaku sungguh dasar kau perempuan sialan,akan kubuat kau merasakan neraka dunia - Aliando Stefano Allegria. "Menika...