Prilly mengantar Ali dan yang lainnya menuju kamar tidur Liand yang terletak di ujung koridor, saat mereka memasuki kamar itu mereka kaget dengan nuansa kamar itu yang penuh dengan gambar kelelawar, warewolf dan monster lainnya bahkan atapnya layaknya atap hogwarts yang sedang mengalami fase Bulan Purnama.
"Aduhh ni kamar atau sarang monster sih suasananya mencekam abis."kata Tania.
"Kamarnya keren...gue juga mau suasana kamar kayak gini...Liand keren abis."kata Rio.
"Dasar banyak akalnya tu adek kecil, Ayah kelihatannya ayah ga boleh terlalu ngeremehin Liand lagi deh, bisa-bisa ayah kena sial yang lebih dari ini."kata Raka.
"Ayah juga tau itu, bun mana nih anak ayah yang paling jenius kok ga ada ya."tanya Ali.
"Paling Liand sembunyi ayah,ayah cari dong kira-kira Liand sembunyi dimana."kata Prilly.
"Oke ayah bakal cari kemana vampire kecil ayah sembunyi, kalau ketemu awas aja nanti."kata Ali mulai mencari Liand.
Mereka berempat mulai mencari Liand di kamar itu, tapi saking jahilnya Liand dia memasang banyak jebakan mulai dari kepala jack o lantern yang terbang sendiri, sampai tengkorak dan anak-anak serigala yang mengejar Tania membuat Raka dan Rio harus ikut-ikutan repot mengejar Tania yang ketakutan.
"Liand, kamu ngebuat kakak kamu ketakutan tuh, dasar vampire nakal ya, kalau ketemu awas ya, ayah kurung nanti."kata Ali.
"If you can found me dad, but you still looking me now, but i can see you clearly."kata Liand.
"You can see me clearly like a bat, i think i know where you hiding boy and i found you."kata Ali sambil mengambil Liand yang bersembunyi di antara boneka-boneka kelelawar.
"Yeayy...daddy found me...but be aware dad, i can suck your blood beccause ian is vampire."kata Liand sambil berlagak seperti vampire.
"Wow...cute vampire, but are you forgot boy, if you vampire maybe dad is dracula and i will kiss you."kata Ali sambil menciumi Liand yang membuat dia tertawa.
"Kamu demam sayang, badan kamu panas sekali, ke dokter aja ya biar sembuh."pinta Ali.
"Ga mau dad, ian benci obat, ian cuman mau minta maaf ama daddy, soalnya udah hack sistem perusahaan daddy.
"Justru daddy yang harus minta maaf sama kamu karena ga jujur ama kamu, maafin daddy ya."kata Ali sambil mencium kening Liand.
"Ian maafin daddy,...daddy au bobok...ian antuk, tapi boboknya mau di peluk daddy."pinta Liand pada Ali sambil menguap menandakan dirinya mengantuk.
"Mau bobok bareng daddy...iya daddy temenin, buat anak daddy yang paling kecil kayak pembatas buku."kata Ali sambil menina bobo Liand.
"Ihh...dad..dy..i...an..bu..kan...pembatas..."kata Liand kemudian terlelap tidur.
Ali kemudian meletakan Liand di tempat tidur, kemudian menyelimuti Liand dan dia kemudian berbaring disamping Liand...Liand langsung memeluk daddynya yang dibalas oleh Ali dengan pelukan juga, Prilly yang melihat hal itu hanya tersenyum senang melihat anak dan ayah itu akur kembali.
"Hanya mau memandangiku saja bunda, apa kau tidak kangen dengan suami tampanmu ini."kata Ali menggoda Prilly.
"Siapa juga yang memandangi dirimu mas, kepadean sekali kau, coba liat mas anakmu itu udah tujuh, berarti kamu udah tua sekarang."kata Prilly sambil mendekat ke Ali.
"Oh...benarkah aku sudah tua, hemm...tapi tak masalah yang penting hanya aku yang bisa membuatmu menjerit penuh nikmat, aku kangen denganmu begitu juga adik kecilku pengen di puaskan olehmu sayang."kata Ali vulgar yang langsung membuat Prilly melotot kepadanya dan hanya di balas dengan kekehan.
"Mas, jaga omonganmu ada Liand disamping kamu, meskipun dia lagi tidur tapi jangan bicara vulgar dong."kata Prilly sambil mengelus pipi suaminya.
"Ayolah aku tau kau juga kangen aku manjakan di atas kasur, aku tau gestur tubuhmu itu sayang, jangan munafik."kata Ali.
"Nanti malem aja mas, liat tuh Liand nempel sama kamu kelihatannya dia memang kangen sama kamu, sampe sakit kayak gitu, tapi sebentar lagi pasti sembuh karena udah ketemu daddynya."kata Prilly sambil memandang Liand.
"Kasian...anak daddy sampe sakit, tapi aku juga sakit sayang ditinggalin kalian...kamu ga mau rawat aku juga."kata Ali manja.
"Kan aku bakal rawat kamu nanti malam, dijamin sembuh deh.
"Aku tunggu itu sayang, tapi untuk sekarang aku minta ini dulu."kata Ali mencium Prilly tanpa mereka sadari Liand terbangun dan melihat mereka berciuman.
"DADDY, MOMMY CAN YOU TWO LOOK PLACE FOR KISS, YA ALLAH MY PARENT IS SO CRAZY."PEKIK LIAND.
"Come on boys, daddy fikir kamu udah tidur, udah ayo cepetan tidur biar kamu sembuh.
"Gimana bisa tidur kalau daddy ama mommy berisik mulu, ayolah dad mom coba liat kondisi dong, ian segede gini ga kelihatan apa."pekik Liand.
"Boy kenapa kau cerewet sekali macam mommymu tapi kamu 2 kali lebih cerewet dari mommymu.
"Daddy...ihhh ian ga bakal cerewet kalau daddy ga langsung nyosor kayak bebek begitu kebelet kawin ya."kata Liand yang membuat Ali dan Prilly berpandangan kemudian menatap Liand penuh tanya.
"Boy...siapa yang mengajari kamu kata-kata itu, daddy dan mommy ga pernah ngajarin kamu kata-kata itu."tanya Ali.
"Iya Liand, kamu denger kata-kata itu darimana mom ama dad ga pernah loh ngajarin kamu kata-kata itu.
"Waktu itu Liand denger kak aka ama io bilang kayak gitu tapi sebenarnya artinya apa sih dad mom...sebenarnya Liand ngerti kawin itu sex beneran artinya kayak gitu. "Tanya Liand polos yang membuat Ali dan Prilly menepuk jidat mereka.
"Aduhh...gawat nih, dasar Raka ama Rio kalau ngomong ga direm...udah tau adek mereka kelewat jenius, Liand dengerin daddy ya itu kata-kata buruk jangan di ucapin lagi oke.
"Umm...oke dad, ian understand...but kak aka ama kak io sering pake kata-kata itu begitupun kak igo ama kak idan kalau mereka lagi dirumah."adu Liand.
"Aduh...rusak dah anak gue kalau kayak gini, mom kelihatannya kita harus ekstra ketat jaga Liand.
"Maybe....bukan Liandnya tapi kita perlu Kasih hukuman ama mereka berempat."kata Prilly.
"Ide Bagus tu mom...daddy tau harus gimana."kata Ali sambil memikirkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allegria Family
Fiksi PenggemarHighest rank #40 dalam fanfiction 4-02-2017 "Shit diumurku yang masih 13 tahun aku harus menikah dengan anak dari sahabat orang tuaku sungguh dasar kau perempuan sialan,akan kubuat kau merasakan neraka dunia - Aliando Stefano Allegria. "Menika...