Malam ini Ali dan keluarganya bertolak kembali ke Indonesia, setelah seminggu di transylvania dan hukuman untuk Raka dan Rio sudah diberikan yaitu harus membersihkan seluruh hotel bisa kalian bayangkan seberapa lelahnya mereka.
"Gimana sayang...anak-anak udah pada tidur."tanya Ali pada Prilly.
"Udah daddy anak-anak udah pada tidur termasuk Raka dan Rio, tapi apa kamu ga keterlaluan hukum mereka kayak gitu."kata Prilly sambil berbaring disamping Ali.
"Kurasa tidak...lagipula salah mereka sendiri mengatakan hal seperti itu berikutnya adalah giliran Digo dan Zidan yang menerima hukuman...dan kamu ga boleh protes hukuman apapun yang aku kasih ke mereka."kata Ali sambil memandang istrinya.
"Gimana aku mau protes, aku mau bicara aja udah dipelototin sama kamu...tapi jangan keterlaluan ya kasih hukuman ke mereka dua anakmu yang itu public figur loh, ntar bisa heboh lagi kalau mereka sampai masuk ke rumah sakit."kata Prilly.
"Kamu lihat aja nanti...dijamin mereka ga bakal sakit malah bakal tambah sehat."kata Ali sambil memikirkan ide untuk mengerjai kedua anaknya.
Keesokan paginya mereka sampai dimansion mereka Raka dan Rio langsung memasuki kamar mereka sedangkan Tania lebih memilih menuju dapur untuk makan dan Liand...dia masih tidur nyenyak di gendongan daddynya.
"Mom...tumben Liand masih pules tidurnya biasanya jam segini dia udah bangun."kata Ali.
"Mungkin biar bisa dimanja sama kamu dad, seminggu di transylvania dia aja ga mau pisah dari kamu."kata Prilly.
"Jagoan daddy yang paling kecil...sekaligus anak kesayangan daddy bangun dong, atau daddy gelitikin nih daddy tau kamu udah bangun."kata Ali sambil menoel pipi Liand yang membuat Liand tersenyum.
"Ayoo...bangun dong nak..atau daddy ceburin ke kolam renang mau kamu."kata Ali.
"Ndak mau dad, ian masih belum pandai berenang, daddy tega amat ama ian."kata Liand membuka matanya sambil manyun yang membuat Ali dan Prilly tertawa.
"Ihhh...malah diketawain lagi...mommy juga ikut-ikutan au ah ian sebel ama daddy ama mommy.
"Yakin sebel sayang...kalau gitu ga jadi daddy beliin es krim deh...soalnya ian ngambek.
"Es krim dad...benelan...aaa...mau eskrim dad...ian mau 1..2...emm 10 dad eskrimnya...ya..ya.
"10 sayang apa ga kebanyakan...masa kamu mau habisin sendiri ga takut sakit perut."tanya Prilly.
"No mom...ian beli bukan cuman buat ian...buat akak ama buat dad ama mom."kata Liand sambil tersenyum.
"Oke boy...nanti kita beli eskrim sebanyak apapun yang kamu mau...tapi Liand mandi dulu sana ama mommy."perintah Ali.
"No dad...ian bisa mandi sendiri, perasaan yang sering dimandiin mommy itu dad deh yang tiap pagi rengek ama mommy."kata Liand yang membuat Ali salting dan membuat Prilly tertawa kecil.
"Iya-iya udah sana kamu masuk dan mandi abis itu kita beli eskrim."perintah Ali sambil menurunkan Liand.
"Okee...daddy ian mandi dulu."kata Liand sambil masuk ke dalam rumah.
"Masih ingin menertawai diriku istri cantikku tunggu saja hukumanmu."kata Ali yang membuat Prilly segera mengambil langkah seribu.
"Kau fikir bisa lari dariku...kau akan kubuat menjerit sayang..aku sudah tidak bisa menahannya lagi."kata Ali sambil mengejar Prilly.
Setelah mandi pagi yang sangat panas untuk Ali dan Prilly, sekarang mereka sedang menuju ruang makan dimana ada Liand yang sedang sebel dengan daddy dan mommynya sementara Digo dan Zidan sudah was-was dengan hukuman mereka.
"Oke Digo zidan hukuman untuk kalian berdua adalah menguras dan membersihkan kolam renang dalam waktu 3 jam dan tanpa bantuan siapapun dan kalau sampai ayah tau kalian melanggarnya awas saja kalian."kata Ali yang membuat Digo dan Zidan pasrah.
"Dan kamu boys, kalau masih cemberut ga jadi beli es krim loh, mana senyumnya baru kita beli es krim."kata Ali yang membuat Liand tersenyum paksa.
"Daddy ga nerima senyum paksa...daddy pengen senyum yang tulus dari Putra daddy ini."kata Ali jahil sementara Prilly hanya geleng-geleng kepala melihat kejahilan suaminya.
"Daddy nyebelin...ian nunggguin udah sejam, daddy ama mommy malah ga ada rasa bersalah..sebel...sebel."kata Liand sambil manyun.
"Oh...sebel yaudah deh ga jadi beli eskrim...soalnya kamu ngambek...hiks..hiks.."kata Ali sambil pura-pura menangis.
"Daddy...daddy kenapa nangis...kan harusnya ian yang nangis kok malah daddy sih."kata Liand sambil menyeka airmata Ali.
"Habisnya kamu sebel mulu ama daddy...daddy jadi sedih, apa Liand ga suka ama daddy."tanya Ali.
"Ian suka punya daddy kayak daddy Ali...udah dong dad jangan nangis...nih ian senyum."kata Liand.
"Makasih jagoan ayo sekarang kita beli es krim dan biarkan kak igo ama kak idan nikmatin hukuman mereka."kata Ali sambil menoyor Digo dan Zidan yang hanya bisa pasrah dengan hukumannya.
Setelah kembali dari membeli es krim, Ali langsung mengecek pekerjaan Digo dan Zidan yang masih belum selesai...dan Ali melemparkan sesuatu ke mereka.
"Kalau kalian ga segera selesai dalam satu jam seluruh kontrak kalian bakal ayah batalin dan kalian bakal kehilangan karir kalian."kata Ali jahil.
"Ayah tega banget sih...kolam renang segede gini lama ayah bersihinnya."kata Digo.
"Ayah ga mau tau, kalau kalian gagal kalian kehilangan karir kalian tapi kalau kalian berhasil kalian boleh minta apapun yang kalian mau."tawar Ali.
"Nah daritadi kayak gitu dong, pasti kita semangat yah, tenang kurang dari satu jam pasti bakal selesai."kata Zidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allegria Family
FanfictionHighest rank #40 dalam fanfiction 4-02-2017 "Shit diumurku yang masih 13 tahun aku harus menikah dengan anak dari sahabat orang tuaku sungguh dasar kau perempuan sialan,akan kubuat kau merasakan neraka dunia - Aliando Stefano Allegria. "Menika...