•Line
Sempak onta(4)
Aksa: woi kecoak, kecebong, kodok.
Vero: apaan nyet.
Rey: (2).
Tamam: (999+).Aksa: malam ini gue jalan sama cewe lohhh nyari teman buat si sisi pulpen gue tercintahh.
Tamam: anjir.
Rey: udah tau.
Vero: jalan sama salah satu mainan lo lagi?Aksa: sama MANTAN lo Ha. Ha. Ha.
Vero: Vina maksudlo?
Tamam: lah? Kapan putusnya gue kok gatau-_
Aksa: iyalah siapa lagi.
Aksa: makanya jangan ngumpet di kantin mulu mam.
Rey: Gue yang bisa jalan tiap hari sama dia aja biasa aja.
Setelah Aksa selesai dari obrolan grub tersebut ia langsung beralih pada kontak Vina yang ia dapatkan dari Rey.
halo...
halo cantikk.
Siapa ya?
Aksa neng
Dapet dari mana kontak gue?
dari abang lo tersayang.
najis lo, ngapain lo nelfon-nelfon?
gue cuma mau mastiin lo sudah bangun apa belom
Udah
Ya gue tau kali lo sudah bangun.
Kalau belum kan lo nggak ngangkat telfon gue.O gitu?
yaudah siap-siap gih 20 menit lagi gue jemput.
Hmm.
Setelah kata 'hmm' terdengar, telfon pun mati.
Ini rahasia, tapi kalian boleh tau. Sebenarnya Aksa sudah berada tepat di depan rumah Vina. Bahkan semenjak ia membuka obrolan grub.
Aksa sengaja datang lebih awal agar dia lah yang menunggu Vina bukan Vina yang menunggu nya.
Aksa mengetuk-ngetuk setir didepannya. Bosan. Masih ada banyak waktu sampai Vina kemungkinan selesai siap-siap. Laki-laki berbadan jangkung tersebut memilih keluar dari dalam mobil dan bersandar pada bagian depannya.
Matanya menatap rumah kediaman keluarga Delmora dengan seksama. Sepi, kayak di hutan seperti biasanya. Tangannya merogoh kantung celana yang ia kenakan. Dan binggo, satu kotak rokok dan satu buah korek berhasil ia keluarkan.
Satu puntung rokok Aksa ambil lalu ia selipkan di antara bibir atas dan bibir bawahnya. Setelah memelatukkan korek dan menyambar ujung rokok, Aksa menghirup dan menghembuskannya secara teratur.
Aksa suka rokok, tapi tidak setiap hari kok dia merokok. Bagi Aksa melihat asap mengepul keluar dari mulut atau hidungnya terasa seperti melihat semua masalah dan beban hidup yang mengepul, terbang, lalu hilang.
"Aksa lo perokok?" Aksa menoleh kearah suara. Ya tuhan, bahkan dia lupa jika dia sudah menghabiskan tiga puntung rokok dalam 20 menit terakhir. Dia juga sampai lupa jika dia disini sedang menunggu Vina.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY boyfriend [KOMPLIT:)]
Teen FictionPenyesalan selalu bersarang diakhir cerita. Tolong percayalah. Kali ini aku berkata jujur. Viko and Vina Story.