Aksa berjalan cepat menelusuri seluruh bagian rumah sakit untuk menuju kamar rawat yang di tempati oleh Vina, saat di tengah perjalanan handphone Aksa berbunyi dan tercantum nama Viona di atas nya.
Lantas Aksa mengangkat telfon nya.
"Ha...halo." ujar Aksa dengan nada sedikit bergetar.
"Aku dapat kabar kamu sekarang lagi mau datangin Vina, bener?"
"Iya bener."
"Kamu ngapain nyari dia? Dia itu ngga ada gunanya Aksa."
Ujar Viona dengan nada membentak."Mungkin Vina ngga ada gunanya buat kamu, tapi mungkin sebenarnya dia sangat berharga buat aku."
"Tunggu aku disana."
Belum sempat Aksa menjawab perkataan Viona tadi, Viona sudah mematikan sambungan telfon tersebut.
Aksa terdiam sesaat, lalu ia meneruskan langkah nya menuju kamar Vina.
Saat dia menemukan kamar tersebut, tanpa mengetuk nya Aksa langsung membuka pintu.
Disana bukan hanya ada Rey dan sahabat nya yang lain, melainkan disana ada seluruh keluarga besar Delmora yang rela meninggalkan semua kesibukan di california demi untuk melihat sosok Vina, termasuk mama dan papa Vina yang sudah lumayan lama bercerai.
"Sorry ngga sopan, Aksa cuma mau minta maaf sama Vina." ujar Aksa.
Semua orang disana hanya diam dan memberikan jalan kepada Aksa untuk lewat.
Aksa berjalan hingga akhirnya ia berada di samping Rey.
Rey tersenyum sinis melihat Aksa ada di sampingnya saat ini. "Harusnya lo berterima kasih sama tuhan karna keluarga besar gue ngga mukulin lo disini setelah tau apa yang lo lakuin ke Vina, satu-satunya anak perempuan dan anak perempuan kesayangan keluarga Delmora."
"Gue sudah berterima kasih dari awal, lo tenang aja." saut Aksa tanpa memalingkan pandangannya dari Vina.
Betapa remuk nya hati Aksa sekarang melihat gadis imut yang selalu ceria, sekarang terbaring lemas tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit dengan berbagai macam alat untuk membantu hidup nya.
Aksa tau, jika Vina sadar Vina akan sangat membenci alat-alat yang menyangkut di setiap bagian tubuhnya itu, karna Vina bukanlah tipe gadis yang suka berdiam diri.
"Sorry om, tante, oma, Rey, dan yang lain, bisa tinggalin Aksa sama Vina disini sebentar ngga?" ucap Aksa yang langsung mendapat anggukan kecil dari semuanya.
Rere yang berada disana pun ikut memberikan anggukan.
Sebelum beranjak keluar Rere menyempatkan berbisik kepada Aksa.
"Kalo dia sembuh, ada satu hal yang harus lo lakuin, yaitu buat Vina bisa percaya lagi sama lo, karna gue tau kalian sama-sama saling mencintai." bisik Rere kepada Aksa dan kemudian pergi.
Aksa tersenyum kecil kepada Rere kemudian ia kembali menatap Vina dan perlahan menitihkan air mata.
"Vina belum cape kan ngeladenin Aksa? Kalo belum bangun dong, Aksa minta maaf selalu kasar sama Vina akhir-akhir ini, sekarang Aksa tau kalo Aksa sayangnya sama Vina bukan sama Viona. Kalo Vina sudah sembuh Aksa bakal ngajak Vina buat bolos bareng, makan bareng, apa lagi ya?... semua yang Vina mau lakuin sama Aksa deh pokoknya." ujar Aksa sambil berusaha menghentikan tangisan nya sebelum melanjutkan kalimat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY boyfriend [KOMPLIT:)]
Teen FictionPenyesalan selalu bersarang diakhir cerita. Tolong percayalah. Kali ini aku berkata jujur. Viko and Vina Story.