Bel pulang pun berbunyi.
Semua siswa-siswi berjalan keluar kelas.
"Vina gue boleh kerumah lo ngga? soalnya bokap sama nyokap gue keluar kota abang gue ngga tau kapan pulang dari rumah temen nya." ucap Rere.
"Bolehh lah Re." kata Vina.
"Oke."
"Tapi kita ke toko buku dulu ya, gue mau nyari buku nih." ujar Vina.
"Siapp."
Vina pun telah meminta ijin kepada abangnya karna dia akan pergi ke toko buku terlebih dahulu bersama Rere.
Vina dan Rere pun segera menuju toko buku yang Vina maksud.
Disana beberapa memori lama pun terulang.
Ya...mereka mengunjungi toko buku yang dulu pernah Vina kunjungi bersama Aksa.
Disini lah tempat dimana Vina mengenal Aksa sebagai orang aneh.
"Oyy Vin kok diem aja? Katanya mau nyari buku." ujar Rere membuyarkan lamunan Vina.
"Gapapa, yaudah gue nyari bukunya dulu ya." saut Vina
"Oke." saut Rere.
Setelah Vina mendapatkan buku yang ia cari dan telah membayarnya mereka pun keluar dari toko buku tersebut.
"Emm Vin kita jalan-jalan aja yoo." tawar Rere kepada Vina.
"Kemana?" tanya Vina.
"Emmm ke taman dekat komplek rumah lo aja." ujar Rere.
"Yaudah ayo."
Saat mereka sudah berada di taman tersebut, mereka duduk di bangku taman berwarna putih yang tepat berada di tepi danau.
Mereka sangat menikmati pemandangan yang mereka liat.
Saat pandangan Vina sedang melihat ke penjuru danau, Vina pun melihat sepasang pasangan yang sedang berpegangan tangan berjalan menuju tempat duduk di sebrang Vina dan Rere.
Dan ternyata itu Aksa dan Viona, mereka terlihat sangat dekat sekarang.
Rere yang juga menyadari keadaan Aksa dan Viona disana pun melirik Vina sebentar.
"Perlu gue datangin mereka cuma buat nampar Aksa?" ujar Rere.
"Ngga usah, gue jauh lebih baik sekarang." saut Vina
Rere mengelus pundak Vina dan memeluk nya.
"Jangan paksain hati lo ya." ujar Rere.
Vina membalasnya dengan senyuman.
'Lo seneng banget sih Sa keliatan nya, kaya nya udah lupa aja sama semuanya.' Vina bergumam dalam hati.
"Vina kita balik aja deh kalo kaya gini, lagian tadi kakak gue sms gue katanya dia bentar lagi pulang." ujar Rere yang langsung bangkit dari kursi.
"Oke."
...
Vina memasuki rumah nya dengan keadaan diam.
"Vina." panggil Rey yang sedang duduk sambil menikmati cemilan nya.
"Iya?" saut Vina tanpa menoleh.
"Sini deh, abang pingin ngobrol sama kamu." ujar Rey sambil menepuk kursi disebelahnya.
Vina berjalan mendekati abangnya lalu duduk tepat di samping abang nya itu.
"Pasti Vina habis ngeliat Aksa sama cewe itu lagi kan?" tanya Rey.
"I...iya." jawab Vina.
"Terus rasanya gimana?" tanya Rey lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY boyfriend [KOMPLIT:)]
Roman pour AdolescentsPenyesalan selalu bersarang diakhir cerita. Tolong percayalah. Kali ini aku berkata jujur. Viko and Vina Story.