crazy48

12.8K 692 11
                                    

"Dia kan disan..." jawab Aksa terpotong saat melihat Diva tidak lagi berada di tempat ia bermain tadi.

"Vin, ini sumpah Diva dimana?" tanya Aksa gugup.

Vina terdiam sambil memeriksa sekeliling dengan cepat.

Dava yang pertama menyadari bahwa kembarannya itu tidak ada langsung berlari untuk mencarinya.

Walaupun sebenarnya dia tidak tau kemana dia pergi.

"Dava." teriak Vina.

Dava tak menghiraukan teriakan Vina barusan, ia tetap berusaha berlari.

Lama Dava mencari kesana kemari namun belum juga dia menemukan adik nya itu.

Dava duduk sebentar diatas kursi taman karena sudah berjalan dan sesekali berlari mencari kembarannya itu.

Bahkan sepertinya dia lupa jalan kembali.

"Tante, salah Diva apa coba?"

Diva. Dava mendengar suara yang sama persis dengan suara adiknya.

Dengan cepat ia bangkit dari kursi taman itu dan mengikuti arah suara.

"Kamu ngga ada salah sih, tapi mama kamu yang punya salah sama tante." terdengar pula suara perempuan dewasa yang sepertinya bersama dengan Diva.

"Mama aku itu baik, ngga kaya tante, mana mungkin dia punya masalah sama tante." ujar seseorang yang Dava yakini adalah Diva.

"Dipa." tegur Dava saat melihat adiknya tengah digendong oleh seseorang.

Perempuan tersebut langsung menurunkan Diva yang tadinya ia gendong.

"Abang, Dipa ngeri, Tante nya kaya monctel, pake topeng cegala." ujar Diva.

Perempuan tersebut langsung mengeratkan genggamannya ditangan Diva.

"Jadi bener ya Vina sama Aksa punya anak kembar," ujar perempuan tersebut terpotong.

Pandangannya berbalik kearah Diva. "Tapi kayanya kamu ngga bisa minta tolong sama kakak mu itu deh, soalnya kan dia ngga pernah peduli sama kamu."

Diva menunduk, ia merasa yang barusan perempuan tersebut bilang kepadanya adalah benar.

Ia merasa Dava tak pernah mau bersamanya, baik saat dirumah ataupun dimana pun.

"Buktinya, dia biarin kamu main jauh-jauh." tambahnya.

Diva semakin menunduk.

"Kalo, Dapa ngga peduli, ngapain Dapa cape-cape kecini." ujar Dava dengan tatapan datarnya.

"Halusnya cewe itu kan baik, apalagi cama anak kecil." ujar Dava.

"Tapi, tante ngga suka anak kecil semacam kalian." Ujar perempuan itu sinis.

"Diva, Dava." tegur Vina dan Aksa berbarengan.

Bahkan ada Rere, Rey, Tamam, dan Vero.

Aksa memang langsung menelfon sahabat-sahabatnya itu untuk bergabung siapa tau ada keadaan darurat nantinya.

Jangan tinggalkan bahwa Vero sudah menikah, karna ngga selamanya dia bakal jomblo Wkwk.

Perempuan yang memakai topeng hitam itu pun bergegas lari sekencang-kencangnya saat Aksa dan lainnya datang.

Dengan sigap Tamam, Rey, dan Vero lari mengejarnya.

Sedangkan Vina, Aksa, dan Rere berlari kearah Dava dan Diva, kemudian memeluknya.

"Kalian ngga kenapa-napa?" tanya Aksa panik sambil memegangi wajah kedua anaknya itu.

"Gapapa Dad, tante yang tadi ciapa cih? Gajelas banget." tanya Diva.

CRAZY boyfriend [KOMPLIT:)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang