Aksa masuk kedalam rumah dengan keadaan buruk. Sangat buruk.
Dia duduk dia atas sofa ruang tamu rumah nya.
"Abang..." suara lembut memanggilnya.
"Loh Angel, kok belum tidur sih?" tanya Aksa yang sebenar nya kaget.
"Tadi Angel mau tidul di kamal bang Akca tapi bang Akca nya ngga ada, Angel kila bang Akca ilang." ucap Angel sembari mengucek-ngucek mata nya.
"Yaudah tidur sana udah jam berapa ini?!" ucap Aksa.
Tanpa menggubris ucapan Aksa. Angel berjalan menuju arah Aksa dengan mata 5 watt nya.
"Angel mau bobo cama abang." ucap nya yang langsung merebahkan kepala nya diatas paha Aksa.
Aksa menatap sendu adik nya tersebut, sambil terus mengelus halus kepala adik nya.
'Gimana kalau tadi dia tau soal Vina.' Aksa membatin.
***
"Aksa...aksaa bangun bang." ucap seseorang dengan suara berat.
"Mmhhh." lenguh Aksa
"Kok tidur diluar sih kalian, bangun Aksa, Angel. Kalo emg mau tidur lagi sana dikamar aja." ucap nya.
Aksa mengerjapkan mata nya beberapa kali berusaha menyesuaikan matanya dengan kadar cahaya, dan orang yang pertama kali ia lihat adalah ayah nya.
"Yahh, Aksa ijin hari ini Aksa mau jengukin Vina." ucap Aksa.
"Iyaa, udah sana buruan mandi." ucap pria tersebut.
Aksa mengangkat tubuh ringan adik nya tersebut ke dalam kamar miliknya dan ia pun segera mandi dan bersiap.
Setelah siap Aksa langsung menyambar kuci mobilnya dan pergi dari rumah tersebut.
Aksa singgah ke sebuah toko bunga langganan nya, dia membelikan Vina beberapa tangkai bunga mawar dan setelah itu ia langsung pergi ke rumah sakit.
Setelah sampai dan berada di ambang pintu kamar rawat Vina, hal yang pertama lelaki itu lakukan adalah, Tersenyum.
Gadis nya. vina.
Untuk pertama kalinya, ia melihat mata itu kembali terbuka setelah sekian lama gadis nya itu tertidur pulas.
"Permisi." ucap Aksa santun.
"Halah Sa lo mah pencitraan mulu, biasanya juga langsung masuk." ucap Tamam.
Aksa masang wajah sinis nya.
Vina. Vina tersenyum ke arah Aksa, senyuman yang sudah lama hilang dari bibir manis itu, kembali.
"Buat kamu." ujar Aksa sembari memberi beberapa tangkai bunga mawar tersebut.
"Makasih." Vina kembali memancarkan senyumannya.
"Emm gua mau sarapan diluar dulu ahhh, Mam, Ro, kalian belum makan kan?" ucap Rey sembari mengedipkan matanya kearah Aksa.
"Iya nih gue belum makan, Vin,Sa, kita betiga nyari makan dulu ya." ucap Tamam.
"Oke." ucap keduanya berbarengan.
Aksa tertunduk.
Ntah apa yang terjadi tapi barusan dia merasakan apa itu malu.Setidaknya dia tau kalo urat malu nya belum putus.
Keadaan hening seketika ketika ketiganya telah keluar dari ruangan tersebut.
"Jadi?" suara manis Vina membuka pembicaraan.
Aksa menengok ke arah Vina sambil mengangkat sebelah alis nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY boyfriend [KOMPLIT:)]
Teen FictionPenyesalan selalu bersarang diakhir cerita. Tolong percayalah. Kali ini aku berkata jujur. Viko and Vina Story.