Crazy¹³

18.4K 956 10
                                    

Drrt...drrttt...drrtt

Vina yang sedang tertidur merasakan handphone nya bergetar beberapa kali menandakan ada yang menelfon nya.

"Hmmm."
...
"Kenapa?"
...
"Siapa?"
...
"Oh yaudah hati hati ya, tapi kamu sekolah kan hari ini?
...
"Oke."

Vina langsung membuka lebar mata nya dan berjalan menuju kamar Rey.

Tok...tok...tok.

"Bangg buka pintuu nyaa buruan."

Vina terus mengetuk pintu abang nya tersebut, karena tidak mendapat respon vina hendak berteriak memanggil abang nya, saat ia sudah ingin berteriak, tiba tiba pintu kamar tersebut langsung tebuka dengan Rey dalam kondisi berantakan khas bangun tidur.

"Kenapa sih?" tanya Rey dengan mata tertutup.

"Hari ini abang turun cepat, soal nya vina berangkat sama abang."

"Loh Aksa mana? Jemput cewe lain?"

"Ihh abang mahh, dia bilang dia harus jemput orang dulu di bandara, jadi ya mungkin dia agak telat turun sekolah nya."

"Iya."

"Abangg jangan iya iya aja buruan mandi." rengek Vina.

"Iya Vina iya, gimana caranya abang mandi kalo kamu ajakin abang ngobrol terus." dengan mata yang mulai terbuka.

"Awas lama." saut Vina yang langsung pergi meninggalkan nya

***
Saat mereka sudah berada di dalam mobil Vina mencoba memberitau Rey tentang pristiwa kemaren

"Emm bang."

"Kenapa?"

"Itu, kemaren Vina ketemu sama sepupu kita, dia bilang keluarga di California minta kita balik ke sana."

"Kamu mau? Abang mah acc aja kalo kamu nya mau."

"Ya jelas ngga lah, ngapain juga balik ke orang yang udah ngebuang vina."

"Vina ngga boleh gitu, semua orang pasti pernah salah, siapa tau aja mereka dulu cuma kebawa emosi sama Vina makanya mereka ngga mau dengerin Vina."

"Itu sih menurut abang bukan menurut Vina."

"Dendam itu ngga baik Vina."

"Abang sucih Vina nya penuhh dosyah." saut Vina.

"Vina, abang serius." Rey memasang muka malas.

"Abang Vina udah gede, Vina tau caranya milih."

"Terserah Vina aja deh, abang mah cuma ngasih tau."

"Bang, Aksa pernah kelahi sama sepupu kita?" tanya Vina karna Vina penasaran dengan perkataan sepupunya kemaren.

Aksa terdiam.

"Bangg jawabb." Vina mengguncang tubuh Rey.

"Vina abang lagi nyetir ini."

"Ihh makanya jawab."

"Ngga pernah."

"Beneran bang?"

"Iya sayangg."

"Jangan panggil sayang dong, nanti Vina baper ke abang gimana?"

Rey hanya mendengus malas dengan perkataan ade nya tersebut.

"Bang Vina ke kelas dulu ya." sambil menyalami tangan abang nya tersebut.

"Iya, belajar yang bener jangan bolos mulu."

"Salah kan lah sahabat sehidup semati abang yang telah mengajak daku untuk berbolos."

CRAZY boyfriend [KOMPLIT:)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang