Pandangan Vina pun kembali pada Aksa, namun kini Aksa sudah berpindah posisi menjadi berlutut di depan Vina dengan sebucket bunga berwarna pink dengan boneka beruang di depan nya *bunga nya ada di mulmed noh*
"Aksa lo serius?" tanya Vina dengan nada polos.
"Iya aku serius, aku tau harus nya aku gak lakuin ini, yaa karna kita baru saling kenal yekan. Tapi kalo boleh jujur aku takut kehilangan kamu, aku nyaman kalo ada di sisi kamu, dan aku harus bisa buat kamu ngerasa aman di sisi seorang Aksa yang ganteng nya melebihi ambang batas normal." ucap Aksa
Vina melihat mata Aksa dalam dalam.
"Vina...aku ulangi pertanyaan ku, kamu. Mau. Gak. Jadi. Orang. Special. Di. Hidup. Aku?" dengan penekanan di setiap kata.
"Gue ngerasa beruntung bisa jadi orang itu" saut Vina
"Jadi??"
"Ya jadi, gue mau jadi orang special itu."
"Jangan pake 'gue' dong."
"Ya, aku mau jadi orang special itu." memutar bola mata nya.
Tiba tiba suara semarak meriah pun terdengar dari teriakan teriakan para gadis yang ingin berada di posisi Vina saat ini.
Vina pun menerima bunga yang telah aksa hulurkan untuknya. Aksa pun langsung berdiri dan memeluk Vina
"Ikut aku." sambil menarik lembut tangan Vina.
"Mau kemana Sa?"
Aksa membawa Vina ke taman belakang sekolah tersebut.
"Sa gue kan harus balik ke kelas."
Aksa hanya menaikkan alis nya karna Vina masih mengvunakan kata 'gue'.
"Oke aku salah ngomong, maksud aku, aku kan harus balik ke kelas."
"Kita di ijinin bolos hari ini."
Vina terkejut mendengar nya. "jangan ngarang ah, ga mungkin lah."
Aksa langsung menceritakan kejadian sebelum nya mengapa sampai mereka di boleh kan bolos kepada Vina.
***
5 jam yang laluAksa: bu tolong saya ya bu, kalo ibu ijinin saya ngelakuin hal itu, dan ibu mau ngebantuin saya, saya janji gak bakal bikin ulah selama 1 minggu, kan lumayan tu 1 minggu tanpa ngurusin kelakuan saya bu.
Kepsek: tidak Aksa, tidak bisa. Lagian apa iya seorang Vina mau dengan lelaki seperti mu?
Aksa: wah ibu jangan salah, walaupun begini saya itu ganteng tau.
Kepsek: kamu janji gak bakal bikin ulah selama 1 minggu?
Aksa: yaelah bu kok ibu gak pernah percaya sama saya sih, saya gak bisa di giniin bu
Kepsek:oke ibu harus bantu apa aja ni? tapi ingat janji mu ya.
.......
***
"Jadi kamu minta bantu kepsek buat beginian doang?" tanya Vina kaget"Iyaa."
"Dan kepsek mau cuma gara-gara kamu janji nggak bakal buat masalah selama 1 minggu?" tanya nya lagi
"Iyaa sayang, keren banget nggak sih cara aku?" sambil menarik turun kan alis nya.
"Keren dari sisi mana nya coba?" Vina memutar bola mata nya.
"Ya keren lah aku berani menantang maut demi kamu" Aksa langsung merangkul Vina sambil menatap cerah nya langit.
"Terserah mu aja Sa" Delik Vina.
"Eh Sa ini tadi pagi aku buatin kamu sarapan." sambil mengeluarkan tempat makan yang sudah ia siapkan untuk Aksa.
"Wii apaan ni isinya." sambil membuka tutup tempat makan tersebut.
"Nasi rebus Sa"
"Ahh lo tau aja sih Aksa yang ganteng ini lagi kelaperan, oh iya catet baik-baik ya ini namanya nasi goreng bukan nasi rebus."
"Yaelah Sa becanda aja atuh."
"Boleh aku makan sekarang ngga ni?"
"Ya boleh lah Aksaa, namanya juga udah buat kamu."
"Tapi kamu dilarang minta, kalo kamu mau kan kamu bisa bikin sendiri."
"Iya Aksa iya semerdeka mu aja."
"MERDEKA." teriak aksa tegas dengan mengepal kan tangan nya.
***
Aksa pun langsung mengantarkan Vina pulang karna Aksa tau Vina pasti merasa lelah setelah seharian bersenang senang.
"Aksa mau mampir ngga?"
"Ngga Aksa langsung pulang aja, biar kamu nya istirahat, lagian kan besok libur jadi besok aja aksa kesini nya."
"Yaudah Aksa langsung pulang ya jangan mampir-mampir."
"Iya tuan putri."
Sebelum kembali ke dalam mobil nya lagi, Aksa pun mencium kening Vina terlebih dahulu dan...
Bluss..
"Gausah blusshing gitu dong, itu baru juga sekali aku cium kening nya."
"Siapa yang blusshing??" tanya Vina sambil menutup-nutupi pipi nya yang sudah memerah.
"Yaudah aku pulang ya." Aksa mencubit halus hidung Vina.
***
Vina langsung masuk ke dalam rumah dengan wajah sisa-sisa bluss yang di ciptakan oleh Aksa
"Bahagia banget ya keliatan nya." tegur Rey saat ade nya itu jalan melewati nya tanpa menegur nya sedikit pun.
Vina pun langsung berlari ke arah Rey "abanggg."
"Apa Vina" sambil merangkul ade nya yang sudah duduk di samping nya dengan badan yang bersender di dada bidang Rey.
"Vina seneng bang."
"Iya abang tau."
"Tapi, abang ngga masalah kan kalo Vina pacaran sama anak kecebong itu?"
"Kalo abang sih malah setuju, soal nya abang udah tau sifat asli dia itu gimana."
Vina pun tersenyum.
Rey mengelus-ngelus halus pucuk kepala ade nya tersebut.
"Tapi Vina harus janji sama abang, Vina harus bisa jaga diri di luar sana, jangan pernah coba coba hal yang ngga baik. Terus kalo kamu nanti ngerasain yang namanya sakit hati hal yang pertama harus kamu ingat itu, Kalo kamu berani jatuh cinta berarti kamu berani ambil resiko dan itu salah satu resiko nya ya."
"Iya abang Vina janji."
"Anak baik."
"Bang Vina boleh ngga tidur kaya gini aja, sekaliiii aja, Vina kangen tidur nyenderan di abang."
"Kalo Vina mau, kapan pun itu abang pasti nurutin, asal kamu jangan minta nya pas abang lagi sama pacar abang aja."
"Makasih bang."
Tak lama mereka berdua pun tertidur lelap.
___________________________________
Gatau kenapa gue mau update cepat malam ini
Sorry kalo masih ada kata yang mengandung unsur typo
Oh iya langgeng ya buat vina&aksa
Fix ini part terpendek gue:(tapi gapapa lah sekali sekali yekann
Yang udah baca jangan lupa voment nya ya
Tunggu part selanjut nya ok
Jangan bosan menunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY boyfriend [KOMPLIT:)]
Teen FictionPenyesalan selalu bersarang diakhir cerita. Tolong percayalah. Kali ini aku berkata jujur. Viko and Vina Story.