Vina berjalan dengan kesal ke tempat dia akan melakukan hukumannya.
Dengan sapu yang sudah berada di tangannya ia langsung bergegas membersihkan lapangan utama tersebut.
"Dia kira sekolah ini punya lapangan utama yang kecil apa? Baru juga gue balik sekolah udah sial gini." umpat Vina seorang diri.
"Jangan kesel gitu dong kan ada aku yang nemenin." ujar seseorang dari arah belakang.
"A..aksa, kok kamu disini? Bukan nya tadi kamu sudah ke kelas ya?" tanya Vina yang tidak menyangka Aksa malah ada di lapangan bersamanya.
"Kan kita punya kontak batin." jawab Aksa asal.
"Aksaa." ujar Vina datar dan sinis.
"Oke-oke, tadi Rere ngasih tau aku kalo kamu masuk ruang bp sama si Viona." ucap Aksa.
"Jadi?" ujar Vina.
"Jadi, karna Aksa kesian sama pacarnya yang malang ini, dia langsung ijin keluar, baru aku nungguin kamu disamping ruang bp, terus pas kamu sudah keluar aku ikutin dari belakang. Romantis banget ngga sih Aksa?" ucap Aksa bangga.
"Lo ijin?" tanya Vina.
"Iya ijin." jawab Aksa.
"Ijin apa?" tanya Vina lagi.
"Ahh ndausah ditanya mah masalah ijin nya itu." saut Aksa.
"Aksaa!" bentak Vina.
"Ehh iya-iya, tadi aku bilang kalo magh ku kambuh dan harus segera dapat obat, ya sebenarnya sih aku ngga punya magh." ujar Aksa santai.
"Terus kalo guru yang tadi ngajar dikelas mu liat kalo kamu disini bukannya di uks gimana?" tanya Vina.
"Sumpah kamu kaya dora nanya mulu, ya kan aku tinggal bilang kalo obat magh aku itu kamu." ucap Aksa santai.
"Gue akui kalo lo kadang manis tapi dengan cara yang masam." umpat Vina dalam hati.
"Yaelah malah ngeliatin aku, aku tau aku ganteng tapi ya selesaiin dulu hukumannya mba." ucap Aksa yang langsung duduk di tepi lapangan.
"Aksaa, lapangannya luas bantuin napa!?" ujar Vina kesal.
"Yang dihukum kan kamu, jadi bersihin sendiri lah." ujar aksa sembari menyandarkan dirinya kedinding.
"Ya tuhan, ngga prihatin banget." umpat Vina pelan namun masih dapat di dengar oleh Aksa.
"Justru aku kesini karna aku prihatin." ujar aksa datar dengan mata yang terpejam.
"Iya sa iya." umpat Vina dengan kesal.
Diselah selah kejadian tersebut Aksa tersenyum geli.
***
"Saaa." ujar Vina.
"Emmm." lenguh Aksa.
"Woi kutu, bangunn aku sudah selesai bersihin lapangan nya kamu malah asik-asik tidur disini." omel Vina.
Aksa membuka matanya perlahan. "Sudah?" tanya nya.
"Iya udah." ujar Vina.
"Yaudah ayo." ujar Aksa sambil merangkul pundak Vina.
"Ehh kemana, kan harus nya aku balik ke kelas." ujar Vina yang bingung mau di bawa Aksa kemana.
"Ahh cerewet ikut aja napa?" elak Aksa.
***
"Bang teh es sama bakso nya dua" teriak Aksa.
"Loh kalian pada ngga masuk kelas." ujar abang bakso tersebut sembari menyiapkan pesanan Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY boyfriend [KOMPLIT:)]
Teen FictionPenyesalan selalu bersarang diakhir cerita. Tolong percayalah. Kali ini aku berkata jujur. Viko and Vina Story.