Aksa membaringkan tubuhnya di atas kasur miliknya.
Tadinya dia berpikir jika Vina benar benar memiliki penyakit, dia adalah lelaki terburuk yang tega ninggalin seseorang di masa terpuruk nya.
Aksa mengeluarkan handphone dari dalam saku nya.
Jari nya menari-nari mencari kontak orang yang sudah lama tidak pernah ia hubungi lagi.
Vina.
"Halo." sapa Aksa
"Iya halo"
saut wanita di sebrang sana."Bisa ketemuan?"
"Buat apa?" saut Vina.
"Ada yang mau gue tanyain, jam 3 gue jemput." saut Aksa dengan datar.
"Ngga perlu lo repot-repot ngejemput gue." ujar Vina.
"Gue yang ngajak jadi gue harus jemput lo."
"Lo tinggal nyebutin tempat nya aja, biar gue kesana sama Rey atau sendiri."
"Taman belakang sekolah." saut Aksa
Vina langsung menutup telfon tersebut karna mendengar suara Aksa hanya akan membuat hatinya semakin perih
TAMAN BELAKANG SEKOLAH.
"Sa." panggil Vina kepada seorang lelaki yang tengah duduk di bangku taman.
"Oh hai, udah nyampe ternyata, lo kesini sama siapa?" sambil mengarahkan pandangan kepada Vina.
"Sendiri." sautnya singkat.
"Ohh, yaudah duduk aja dulu." ucap Aksa.
Vina pun berjalan ke bangku taman tersebut.
"Jadi, lo mau nanya apa?" tanya Vina
"Emmm, lo punya penyakit?"
Tanya Aksa.Vina terdiam mendengarnya.
"Ngga." jawab Vina datar.
"Yaa gue emang ngga bakal percaya sih kalo lo punya penyakit, tapi..."
"Tapi apa." ucap Vina memotong ucapan Aksa.
"Tapi kalo lo emang punya penyakit dan lo ngebutuhin gue buat ada di samping lo gue siap."
Sambil menaik turunkan alisnya.Vina terdiam sesaat lalu Vina membuang nafas nya kasar.
"Mau gue punya penyakit ataupun ngga sebenarnya itu bukan urusan lo dan yang harus lo tau gue bukan seorang wanita jalang atau murahan yang suka meminta-minta belaian." ujar Vina dengan sedikit nada membentak.
Aksa terdiam.
"Apalagi meminta-minta dari seseorang semacam anda tuan muda Danadyaksa Radinka Hernando." ujar Vina sinis.
Aksa terkekeh, dia tidak suka di perlakukan semacam ini.
"Bukan kah anda memang seorang wanita jalang, bahkan seorang lelaki seperti saya pun bisa membuat anda menangis sesunggukan nyonya muda Alvina Dayita Delmora." ucap Aksa mencoba membalas.
Vina tertegun mendengar kalimat Aksa, kalimat yang tidak pernah Vina harapkan keluar dari mulut Lelaki mana pun namun sekarang ia mendengar kalimat semacam itu keluar dari mulut Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY boyfriend [KOMPLIT:)]
Teen FictionPenyesalan selalu bersarang diakhir cerita. Tolong percayalah. Kali ini aku berkata jujur. Viko and Vina Story.