Tok...tok...tok
"Vina, abang tau kamu lagi nangis." ucap Rey dari balik pintu.
Rey tau bahwa Vina sedang menangis karna ia telah menebak bahwa pasti Vina telah melihat foto tersebut.
"Ma...masuk aja bang." ujar Vina sesenggukan.
Rey membuka pintu dengan perlahan.
Rey segera bergegas duduk di samping Vina.
"Vina." tegur Rey yang hanya mendapat anggukan kecil dari Vina.
"Nangis cuma gara-gara foto?." tanya Rey.
Vina menggeleng kemudian mengangguk.
"Ntar abang samperin deh." ujar Rey menghibur.
"Emang abang mau apain dia?" tanya Vina seakan-akan sudah tak perduli.
"Abang bisa bikin dia beli tanah kuburan buat dia tidurin, tapi ya mungkin abang bakal masuk penjara kalo ngelakuin itu." jawab Rey.
"Gausah bang." jawab Vina dengan tatapan kosong.
"Kenapa?" tanya Rey.
"Udah terlalu sakit ngeliat Aksa kaya gitu, Vina ngga mau kehilangan abang juga." jawab Vina.
Rey terdiam.
"Emangnya kalo kamu kehilangan abang juga kenapa?" tanya Rey perlahan sambil berbaring di kaki ade nya tersebut.
"Kalo Vina kehilangan abang juga berarti Vina bakal kehilangan semua orang yang Vina sayang. Mama, Papa, Aksa, sama Abang juga." jawab Vina.
"Itu yang abang rasain pas tau penyakit kamu kembali." ujar Rey dengan tatapan kosong.
Vina menatap Rey dengan tatapan penuh pertanyaan.
"Yaaa abang pikir kalo sampe kamu ngga sekuat Vina yang dulu abang bakal beneran kehilangan kamu." jelas Rey.
"Kamu tau ngga hal lain yang bisa bikin hati abang sakit?" tambah Rey dengan sebuah pertanyaan.
"Apa?" tanya Vina.
"Pas abang ngeliat kamu nangis gara-gara cowo sedangkan abang susah payah ngebuat kamu bisa senyum setiap hari. Kaya tadi." jelas Rey.
Vina tertegun.
"Vina, abang janji sama kamu bakal ngebuat Aksa balik ke kamu dengan cara apapun, asal itu bisa ngebuat Vina senang." ujar Rey
"Gausah bang Vina yakin tuhan punya rencana sendiri buat Vina." ujar Vina.
"Ta..tapi Vina, gimana caranya kamu tau rencana tuhan itu indah kalo bukan kamu sendiri yang ngebuat rencana itu." tanya Rey
"Caranya... abang tinggal ikutin Vina buat ngikutin alur cerita tuhan." Vina mengelus pucuk kepala abang nya itu.
Rey merubah posisi nya menjadi duduk di samping Vina dan memeluk adik nya itu.
"Abang ijinin kamu nyimpan sakit nya kamu sendiri, tapi kalo kamu sudah ngga bisa nahan semua nya kamu bisa bilang sama abang." ucap Rey.
"Inget, abang ngga bakal diam aja ke semua yang sudah Aksa lakuin ke kamu." tambah Rey.
Vina tersenyum hangat kepada abang nya itu.
"Yaudah abang keluar ya kamu istirahat aja." sambil menepuk pundak Vina.
Saat abang nya sudah keluar Vina segera membuka galeri di handphone nya untuk melihat beberapa gambar yang memancar kan kebahagian nya bersama Aksa
Dulu.
Vina tidak ingat jelas kapan dan siapa yang mengambil foto foto tersebut yang Vina ingat hanyalah dia mendapatkan foto itu dari Aksa karna Aksa yang mengirim nya waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY boyfriend [KOMPLIT:)]
Teen FictionPenyesalan selalu bersarang diakhir cerita. Tolong percayalah. Kali ini aku berkata jujur. Viko and Vina Story.