"Hai Vina, kok kamu kurusan sih?" sapa salah satu siswi kelas nya.
"Haii, ngga kok mungkin kamu salah liat, timbangan berat badan ku aja akhir-akhir ini nambah." Vina berusaha berbohong.
"Yaa mungkin aku salah liat." saut siswi tersebut
'Eh kalian tau gak katanya anak baru itu bakal masuk kelas kita besok loh' Vina mendengar beberapa murid membicarakan hal itu dari belakang tempat duduk nya.
'Anak baru itu ya.' Vina bermonolog dalam hati.
"Permisi apakah disini ada siswi bernama Alvina Dayita Delmora?" suara parau itu terdengar dari pintu kelas Vina dan ternyata itu adalah seorang staff di sekolah ini.
"Saya pak." Vina mengacungkan tangan kanan nya.
"Mari sini ada yang ingin saya tanya kan." ujar staff tersebut sembari beranjak keluar.
"Ada apa pak?" tanya Vina dengan sopan.
"Apa ini milik mu?" sambil menyodorkan sebuah kertas yang di atas nya tercantum nama rumah sakit.
Vina membaca isi surat itu dan ternyata itu adalah keterangan tentang penyakit nya.
'Bagaimana hal semacam ini bisa tercecer, kalo sampai yang nemuin surat ini adalah murid-murid pasti bakal kebongkar semua' gumam Vina dalam hati.
"Jika itu rahasia saya akan menjaga apa yang telah saya baca secara rapat." ujar staff tersebut.
"Dimana bapa nemuin kertas ini?" tanya Vina pelan.
"Tadi pagi saya lihat ini terjatuh dari kantung tas Rey tanpa Rey sadari, pikir saya siapa tau itu benda penting jadi saya ambil kan saja." ujar staff tersebut berusaha menjelaskan.
"Terimakasih pak saya ngga tau kalo sampe bukan bapak yang nemuin ini." ujar Vina berterimakasih
"Iya sama-sama lain kali berhati hati lah menyimpan barang semacam itu." ujar staff tersebut
"Iya pak." ujar Vina sambil menganggukam kepalanya.
Orang itu pun berlalu meninggalkan Vina. Sekarang yang akan Vina tuju adalah kelas abang nya tersebut.
"Permisi." ujar Vina sopan
Aksa yang melihat Vina ada di pintu kelas nya pun langsung menghampiri Vina.
"Baru aja kita pisah masa kamu udah kangen sama aku." ujar Aksa sembari merangkul Vina.
"Ihh aku kesini ada yang perlu aku omongin sama abang aku." ujar Vina
"Yaudah bentar ya aku panggilin."
"Rey tuan putri mau ngomong sama lo tuh." teriak Aksa dari depan kelas
Rey pun langsung beranjak dari kursi nya dan menghampiri Vina.
"Kenapa? Kamu sakit?" tanya Rey.
"Abang yang sakit. Sakit jiwa tepat nya." bentak Vina.
"Abang? Abang kenapa?" tanya Rey bingung
"Ini apa?" sambil menjulurkan surat rumah sakit tersebut.
"Ini surat rumah sakit kamu, emang ada yang aneh ya?" tanya Rey yang masih tak paham.
"Ya ada lah, yang nyimpan surat ini kan abang bukan Vina." ujar Vina pelan.
"Lah terus kenapa jadi ada sama kamu?" tanya Rey
"Wahai abangku yang ganteng dan pintar, surat ini di temuin sama staff disini pas jatuh dari tas abang." ujar Vina yang sudah kesal.
"What the fak, kamu beneran?" ujar Rey kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY boyfriend [KOMPLIT:)]
Teen FictionPenyesalan selalu bersarang diakhir cerita. Tolong percayalah. Kali ini aku berkata jujur. Viko and Vina Story.