2 tahun kemudian...
Vina menatap dirinya yang terlihat berbeda dari pantulan cermin.
Dengan balutan gaun putih berlengan dan sedikit polesan makeup diwajah membuat kesan berbeda didiri seorang Vina pada hari istimewanya.
Pernikahan...
Rambut yang biasanya tergerai jatuh kini tercepol rapi dengan beberapa hiasan khas pernikahan.
"Perasaan kemaren abang masih ngeliat cewe SMA yang nangis ke abang gara-gara ditinggalin pacarnya," ujar Rey terpotong.
"Tapi sekarang udah mau nikah aja ya." sambungnya yang masih berdiri di ambang pintu kamar Vina.
Vina menoleh keasal suara. Beberapa saat menatap abangnya itu yang tengah menggunakan kemeja putih yang dibalut jas hitam.
"Vina cantik kan bang? Iya lah pasti." belum ada jawaban dari Rey namun yang Rey lakukan malah berjalan menuju adiknya tersebut dan mengacak pelan rambutnya.
"Ihh jangan, emangnya abang bisa baikin kalo rambut Vina hancur?" Vina merapikan rambutnya dengan perlahan, walaupun sebenarnya rambut nya itu tidak berantakan.
"Iya, kamu cantik, makanya rambut kamu abang hancurin, biar keliatan jelek." Canda Rey.
Rey bahagia sekali melihat adiknya yang memakai gaun pengantin dan akan menikah dengan sahabat karibnya sendiri.
Aksa...
Kemeja putih ditambah jas putih khas pernikah dengan sepucuk bunga mawar dikantungnya dan dengan pita kupu kupu berwarna hitam, membuat kesan elegan terpancar dari diri seorang Aksa.
"Kalo diliat-liat, emang cuma gue yang paling ganteng." ujar nya sambil terus membenahi rambutnya agar semakin terlihat sempurna.
"Kalo diliat-liat abang biasa aja tuh." elak Angel yag sedari tadi memang berada di kamar Aksa.
Bukannya Angel yang ingin duduk manis di kamar Aksa, tapi Aksa lah yang memaksanya untuk tetap bersamanya.
Alasannya hanyalah agar dia bisa bertanya apakah model rambutnya itu sudah keren atau belum.
Sudah berkali-kali ia mengganti model rambut yang ini dengan yang itu bahkan beberapa kali model rambut yang sama juga diulanginya.
"Ngel, abang keren ngga?" Tanya Aksa dengan pandangan yang tetap tertuju pada cermin.
"Ngga." jawaban itu terus diulanginya saat Aksa bertanya tentang kecocokan model rambut tersebut.
"Oii buruan tamunya udah pada datang." ujar seseorang dengan suara yang tak asing. Vina.
Mereka memang hanya tinggal merayakan acara pernikahannya saja, karna untuk upacara sakral pernikahannya telah dilakukan sehari sebelumnya.
"Siap kanjeng ratu." Aksa membungkukkan badannya seperti layaknya memberi hormat kepada sang Ratu.
"Yaudah Angel keluar ya." tanya Angel yang sedari tadi sudah ingin keluar.
"Iya sana, ngapain juga kamu dikamar abang." usir Aksa seperti orang tak tau diri.
Tanpa menjawab sepatah kata pun Angel keluar dari kamar abangnya itu.
"Kamu cantik." puji Aksa.
"Dari lahir." canda Vina yang kemudian langsung di rangkul Aksa untuk bergegas turun ke tempat acara yang akan dilaksanakan.
***
Aksa dan Vina berjalan di tengah-tengah kerumbunan tamu, kebanyakan dari tamu yang datang adalah teman teman SMA mereka dan para keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY boyfriend [KOMPLIT:)]
Teen FictionPenyesalan selalu bersarang diakhir cerita. Tolong percayalah. Kali ini aku berkata jujur. Viko and Vina Story.