"MENGAPA kaum persilatan tak mau bersatu lagi untuk membasmi momok perempuan itu?" tanya Kat Hong.
"Mengapa tidak? Tiga belas propinsi dari wilayah Kanglam dan Kangpak serta delapan puluhan jago-jago Siau-lim-si terbagi dalam empat regu, telah mengadakan pengejaran. Salah sebuah regu berhasil menemukannya di kota Kim-leng. Regu yang terdiri dari dua puluhan lebih jago-jago silat itu segera mengepungnya, tetapi regu itu dihancurkan semua. Pada setiap dada korban, tertancap sebatang jarum Chit-jiau-soh. Tiada seorangpun dari regu itu yang hidup.
Kemudian regu kedua berhasil mencari jejaknya di kota Kay-hong. Juga regu kedua ini mengalami nasib seperti regu kesatu. Hancur binasa semua dengan perut masing-masing tertusuk Chit-jiau-soh. Dua peristiwa mengerikan itu cukup merontokkan nyali.
Regu pengejaran itu segera membubarkan diri. Dari rencana hendak membasmi, mereka menjadi calon-calon korban yang ketakutan. Tak ada lain usaha dari mereka yang masih hidup kecuali hanya berdoa mudah-mudahan si Momok Wanita jangan membunuhnya. Mereka pasrah nasib karena tak tahu siapa dan bagaimanakah sebenarnya Momok Wanita itu.
Wanita misterius itu dijuluki sebagai Chit-jiau-soh dan jarum itu merupakan ciri pengenal dari momok itu. Untunglah dia tak lama muncul di dunia persilatan lalu menghilang lagi. Namun nama jarum maut Chit-jiau-soh itu tetap berkumandang lama di dunia persilatan sebagai lambang kematian.
Setelah limaenam tahun wanita itu tak muncul lagi, barulah orang persilatan dapat bernapas lega dan mulai melupakan peristiwa itu. Bahwa kali ini Chit-jiau-soh muncul lagi, benar-benar membuat orang mulai meraba-raba...."
Kat Hong tersenyum, "Kiranya tak perlu lo-cianpwe gelisah. Jika Chit-jiau-soh itu benar-benar muncul lagi di dunia persilatan, aku berharap dapat menempurnya demi untuk membalaskan sakit hati kaum persilatan yang telah binasa!"
Semasa ayah kedua saudara Kat, yakni It-pit-hoan-thian Kat Thian-beng masih aktif, namanya sangat termasyhur di dunia persilatan. Entah berapa jago-jago golongan hitam maupun putih yang roboh di bawah senjatanya, bun-ciang-pit. Tetapi setelah ia mengasingkan diri di gunung Hun-tay-san, ia menolak menerima kunjungan sahabat-sahabat dunia persilatan.
Kecuali paderi Thian Hong, tak seorangpun yang mengetahui tempat kediamannya. Lo Kun juga mengagumi kesaktian Kat Thian-beng. Maka kata-kata takabur dari dua saudara Kat itu, tak mau ia mencelanya.
Sekonyong-konyong paderi Thian Hong membolang-balingkan pedang dan berseru, "Jika tak masuk sarang harimau, tak mungkin akan memperoleh anak macan! Karena Chiat-jiau-soh sudah muncul, kitapun tak dapat mundur. Maukah Lo-heng ikut serta?"
Lo Kun tertawa, "O, sekian lama merenung kiranya hanya begitu keputusanmu. Aku toh sudah tua, mengapa aku memikirkan soal mati hidup? Sekalipun harus mati di gunung ini, aku takkan kecewa!" Dengan tegas dan serius, Thian Hong menghaturkan terima kasih. Dengan pedang siap di tangan, paderi itu segera melanjutkan perjalanan ke atas.
Thian Hong diam-diam telah memperhitungkan bahwa munculnya Chit-jiau-soh itu terjadi pada tiga puluhan tahun berselang. Yang muncul sekarang ini kebanyakan tentulah muridnya. Tetapi ia tak pasti. Andaikata dugaan itu meleset, berarti jiwanya dan beberapa orang yang ikut dalam rombongannya, dia akan mengorbankan jiwanya.
Itulah sebabnya maka Thian Hong menimang-nimang sampai sekian lama, baru ia memutuskan untuk menjelajah ke bagian lebih dalam dari gunung Kiu-kiong-san. Karena darah muda, kedua saudara Kat itu diam-diam penasaran terhadap momok wanita yang dijuluki Chit-jiau-soh itu. Kedua saudara itu percepat langkah mendahului Thian Hong.
Thian Hong tahu bahwa kepandaian kedua anak muda itu memang tinggi. Tetapi karena musuh belum diketahui ciri-cirinya jelas, ia memberi peringatan kepada kedua pemuda itu agar berjalan perlahan-lahan. Setelah membelok beberapa tikungan, suasana berubah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Iblis
ФэнтезиWanita Iblis (Sip Siau Hong) bukanlah wanita yang jelek seperti hantu, bahkan adalah wanita yang sangat cantik. Jangankan laki-laki biasa, seorang tokoh agama yang sudah terlatih mengekang nafsu seks sekalipun tetap tidak mampu menahan kegoncangan h...