28. Ajaran Sam-Jong

2.9K 59 0
                                    

Tay Hong menghela napas, ujarnya: "Bermula loni mengira kalau hutan-hutan itu diatur menurut formasi barisan Ki-bun-pat-kwa atau Ngo-heng-seng-gek dan lain-lain. Maka kuminta Siau locianpwe bersama-sama merundingkan. Tetapi hasilnya, kita tak menemukan sesuatu yang mencurigakan.

Kemudian perhatian loni tertumpah pada bentuk lembah yang seperti kelopak bunga. Ketika sejak kecil berada di gereja Siau-lim-si, gurun loni suka sekali dengan.... Maka di taman gereja Siau-lim-si, banyaklah ditanami dengan berbagai jenis tanaman yang aneh-aneh.

Tetapi aneh, bentuk kelopak bunga dalam peta ini, loni benar-benar belum pernah melihatnya. Menurut dugaan loni, kemungkinan besar bentuk bunga itu hanya suatu peringatan bahwa di sekitar hutan di situ penuh dipasangi senjata rahasia beracun!"

"Menurut tinjauanku, ketua Beng-gak itu tak lain tak bukan ialah perempuan iblis pemilik jarum Chit-jiau-soh dahulu. Dia tentu tak mau dan menganggap tak perlu untuk menghiasi hutan dengan senjata rahasia..." tiba-tiba Siau Yau-cu berkata, "tetapi memang mengherankan. Mengapa lembah itu hanya ditanami dengan hutan bunga begitu. Memang mencurigakan!"

Tay Hong mengambil sepucuk surat lalu diserahkan kepada Siu-lam: "Surat ini diberikan pada sicu. Loni tak boleh membukanya!"

Siu-lam melihat surat itu bertuliskan alamatnya dan hanya boleh dibuka olehnya. Ia terkesiap. Pada sudut sampul tertera kata-kata:

Dari isterimu yang tetap setia: Bwe Hong-swat.

Tersentuh perasaan Siu-lam. Ah, ternyata nona baju putih itu masih tetap setia janji di Telaga Han-cui-than dahulu....

Begitu merobek sampul, dibacanya surat itu:

"Aku dibesarkan dalam keluarga harimau dan serigala yang buas. Tetapi nuraniku belum ludas sama sekali. Aku tetap patuh kepada ajaran Sam-jong (3 patuh: gadis patuh pada orang tua, isteri taat pada suami dan janda menurut anaknya). Sejak sumpah di Telaga Han-cui-than aku sudah menjadi keluarga Pui. Aku kecewa dan menyesal sekali karena tak dapat melakukan kewajiban sebagai seorang isteri, sehingga berdosa karena tak dapat memberi keturunan pada keluarga Pui. Maka dengan segala keikhlasan hati, kuharap kau suka mengambil isteri lagi. Lelaki mempunyai dua tiga isteri, sudah lumrah. Harap kau jangan bersangsi....

Siu-lam menghela napas, serunya: "Surat yang kabur tak jelas artinya...."

Tiba-tiba Siau Yau-cu menanyakan isi surat itu.

Siu-lam terkesiap dan hanya menghela napas saja.

"Baiklah sicu membaca sampai habis dulu. Jika ada hal-hal yang meragukan, barulah kita berunding lagi," kata Tay Hong siansu.

Siu-lam membaca lagi:

Perkakas dan alat-alat rahasia di lembah Coat-beng-koh, tak mungkin dapat diduga orang. Aku sendiri tak tahu rahasia-rahasianya. Kalau toh sudah tahu berbahaya, apa guna kita harus mengadu jiwa? Bukankah hanya seperti telur beradu dengan tanduk? Dengan kesungguhan dan kesucian hati sebagai isteri, kumohon kau jangan ikut datang. Dengan iringan jiwa kesetiaanku, kudoakan kau mengenyam kehidupan yang bahagia...."

Siu-lam tersentuh nuraninya. Ia baru menyadari betapa besar rasa cinta Bwe Hong-swat kepada dirinya. Ia melanjutkan membacanya lagi:

"Penyakit gila dari tabib Gan Leng-po, walaupun sukar diobati tetapi bukan tak mungkin disembuhkan. Jika dia dapat disembuhkan dan dapat diketemukan peta Telaga Darah kemudian bisa mendapatkan kitab pusaka dari Lo-hian, barulah dapat melenyapkan bencana sekarang ini. Tetapi waktunya sempit sekali. Hari perjamuan Ciau-hun-yan sudah di depan mata.

Atas nama seorang isteri setia, kumohon kau pergi menyembunyikan diri dan berusahalah untuk mencari kitab pusaka itu. Tetapi harus dirahasiakan benar-benar, agar jangan menimbulkan kehebohan. Tetapi apabila Gan Leng-po tak dapat sembuh, lebih baik dilenyapkan sekali saja agar peta itu jangan sampai jatuh ke tangan orang lain. Kudengar suhuku belum berani merajalela. Tetapi selekas mendapatkan kitab itu, dia tentu akan melaksanakan cita-cita untuk menghancurkan kaum persilatan dan merajai dunia persilatan...."

Wanita IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang