Kemudian ia mengawasi kemuka. Dilihatnya Ban Thian-seng masih sibuk dalam kepungan tawon raksasa. Adalah berkat, tenaga dalamnya yang sakti maka Dewa Iblis itu dapat melancarkan pukulan tanpa berhenti dan tanpa lelah. Ia dapat memaksa binatang itu mundur sampai dua tiga meter.
Tetapi kawanan tawon itu tetap berterbangan mengurung dalam jarak empat lima tombak. Mereka menunggu kesempatan.
Sejenak merenung, Sip Siau-hong segera menghampiri dan berseru lantang, "Locianpwe, jangan takut, aku akan menolongmu!"
Bukannya menyambut tawaran itu kebalikannya Ban Thian-seng malah marah, "Menghadapi kawanan binatang begini saja, masakan perlu minta bantuanmu. Hm, jangan menghina aku!"
Ia menutup kata-katanya dengan hantaman kedua tangannya. Empat buah hantaman yang dilancarkan dengan tenaga penuh itu telah berhasil menyibak kawanan tawon itu pecah menjadi dua belah. Tetapi selekas angin pukulan lewat, kawanan tawon itupun merapat lagi.
Ban Thian-seng terkejut sekali. Diam-diam ia bingung. Tak tahu bagaimana ia harus mengenyahkan binatang itu.
Akhirnya ia memutuskan untuk menghujani mereka dengan pukulan lagi. Kedua tinjunya segera berhamburan menghantam. Angin menderu-deru keempat penjuru.
Melihat kawanan tawon itu saling berbenturan dengan kawan sendiri akibat pukulan orang, diam-diam Siu-lam gelisah juga. Ia kuatir kawanan tawon itu tak mampu bertahan. Diam-diam timbul keinginannya untuk turun tangan.
"Ah, ingin kuketahui sampai dimana kemajuan yang kucapai setelah berlatih keras selama setengah tahun ini. Mendapat lawan seorang tokoh utama seperti Ban Thian-seng, tentulah akan tambah pengalamanku." pikirnya.
Tetapi pada saat ia hendak bergerak, tiba-tiba Bwe Hong-swat melengking kedalam telinganya lagi, "Jangan buru-buru keluar dulu. Tawon-tawonmu itu hebat sekali. Rupanya Ban Thian-seng sukar menghalau mereka ......"
Suara lembut itu berhenti sejenak lalu berkata lagi, "Saat ini Sip Siau-hong sedang mengadakan persekutuan anjing dengan kucing kepada Ban Thian seng. Kesempatan ini menguntungkan engkau. Jika engkau dapat menguasai tawon itu dari jauh, sekarang inilah saatnya engkau meloloskan diri."
Anjuran Bwe Hong-swat itu bertentangan dengan keputusannya tadi. Ia hendak menempur Ban Thian-seng. Diam-diam ia memperhatikan arah suara lembut itu. Tetapi empat penjuru sunyi senyap. Kecuali burung raksasa itu, tiada tampak lain-lain makhluk lagi.
"Keberanian, harus melihat tempat dan saat. Jika saat ini kau hendak muncul dan menempur Ban Thian-seng, kalah menang kau akan menderita. Jika kau tak mau lekas melarikan diri, mereka tentu tetap mengira kau Raja Tawon Nyo Ko. Kelak apabila perlu, kau boleh menyaru sebagai Nyo Ko dan masuk kedalam apa yang disebut sebagai perjamuan Jembatan prenyak itu," suara lembut itu terdengar lagi.
Saat itu Siu-lam benar-benar memperhatikan burung raksasa itu. Ia dapatkan bahwa suara Bwe Hong-swat itu memang barasal dari belakang burung. Ia duga bukan mustahil Bwe Hong-swat dapat memelihara burung raksasa itu.
Karena tak lekas menurut Bwe Hong-swat, nona itu menduga kalau Siu-lam menolak anjurannya. Buru-buru nona itu menyusupkan suara lagi, "Jangan menuruti nafsu kegagahanmu. Bisa mengakibatkan terlantarnya urusan besar. Ketahuilah, pertemuan Jembatan prenyak itu besar sekali hubungannya dengan nasib dunia persilatan. Jika dalam urusan kecil tak dapat bersabar, urusan besar tentu akan kacau ......"
suara itu terhenti sejenak lalu terdengar lagi, "Oh, apakah kau kuatir kedua sumoay itu akan mengatakan jejakmu? Ah, seratus persen mereka tentu tak mau membuka rahasiamu, jangan kuatir!"
Siu-lam anggap kata-kata nona itu memang benar "Baiklah, aku menurut ......" Iapun menggunakan ilmu menyusup suara ke arah burung itu, "aku akan menunggumu di luar hutan ini ......."
![](https://img.wattpad.com/cover/88779281-288-k887721.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Iblis
FantasíaWanita Iblis (Sip Siau Hong) bukanlah wanita yang jelek seperti hantu, bahkan adalah wanita yang sangat cantik. Jangankan laki-laki biasa, seorang tokoh agama yang sudah terlatih mengekang nafsu seks sekalipun tetap tidak mampu menahan kegoncangan h...