"TETAPI Tio Gan seolah-olah tak menghiraukan pertanyaan itu. Ia masih memeriksa dengan tekun sekali. Mulutnya tak henti-hentinya berkomat-kamit. Seperti orang yang sedang menghitung.
Beberapa waktu kemudian barulah ia bangkit perlahan-lahan. Wajahnya mengerut gelap.
"Bagaimana?" tegur Cau Yan-hui cemas.
"Ah, Suhu telah dikuasai orang dan dibawa ke tempat yang jauh ......"
"Hai, Siapakah tokoh yang sedemikian lihaynya dapat mengalahkan Ceng Hun to-heng?" Thian Ce terkejut.
"Tentulah orang Beng-gak," jawab Tay Ih.
"Siapa orang itu, Wanpwe tak dapat memastikan. Tetapi dalam tanda rahasia yang ditinggalkan itu, suhu mengatakan bahwa perjalanan kali ini teramat jauh sekali. Yang wanpwe heran ialah bahwa dalam tanda rahasia itu suhu berpesan supaya kita jangan terlalu dekat dengan mereka agar jangan ketahuan ......"
"Huh, masakan terjadi peristiwa semacam itu?" Ciok Sam-kong mendengus. "kemungkinan suhumu telah ditangkap orang dan dalam keadaan terpaksa, meninggalkan pesan agar kitapun terjebak dalam perangkap musuh!"
Tio Gan menyahut tandas, "Suhu seorang kesatria. Kematian tak mungkin dapat mematahkan semangatnya. Jangan locianpwe bicara sembarangan begitu!"
Ciok Sam-kong tak dapat menahan kemarahannya lagi, "Huh, anak kemarin sore berani berlaku kurang ajar terhadap orang tua. Biar kuberi sedikit hajaran!"
Walaupun penasaran, tetapi Tio Gan menyadari, dalam keadaan saat itu tak membenarkan dia bentrok dengan Ciok Sam-kong. Bukan karena dia takut mati tetapi yang penting ialah tentang keselamatan suhunya yang perlu ditolong. Maka ia tak mau meladeni kata-kata yang kasar dari Ciok Sam-kong itu.
Berpaling kepada Thian Ce totiang, ia berkata; "Wanpwe benar-benar tak dapat menjelaskan apa isi pesan suhu itu. Harap locianpwe suka memberi maaf!"
Ketua Kun-lun-pay itu mengurut jenggot seraya tertawa, "Dalam hal kecerdasan dan kepandaian Ceng Hun to-heng, kita semua sudah mengetahui. Apalagi dalam peristiwa ini menyangkut kebesaran nama Ceng-sia-pay, sudah barang tentu ia telah mengatur rencana yang sebaik-baiknya. Menurut hemat pinto, baiklah kita turutkan saja pesannya itu!"
Cau Yan-hui menyetujui.
Tetapi Ciok Sam-kong menyanggah, "Jika tak boleh mendekati dan memberi pertolongan apakah jika mereka berliaran sepuluh tahun, kitapun harus ikut berkeliaran sepuluh tahun?"
Pernyataan jago tua Swat-san-pay itu cepat disokong oleh Tek Cin, "Aku setuju dengan pernyataan Ciok-heng. Dan lagi, masih ada lain pertimbangan. Jika kita termakan siasat yang digunakan musuh agar kita terpikat dan meninggalkan urusan dunia persilatan, bukankah tahu-tahu kita bakal menjadi macan yang tiada mempunyai sarang lagi?"
Cau Yan-hui ketua wanita dari partai Tiam-jong-pay kesal mendengar ucapan kedua jago tua yang selalu menentang itu. Katanya dengan getas, "Menurut pendapatku, kita lanjutkan pengejaran ini. Siapa yang tak suka ikut, silahkan kembali ke Siau-lim-si!"
Tek Cin menatap ketua Tiam-jong-pay itu dengan tajam.
Pada saat ia hendak membuka mulut, Tay Ih Siansu sudah mendahuluinya, "Loni juga setuju pengejaran ini dilanjutkan!"
Dan Thian Ce pun segera menyusuli, "Pinto merasa peristiwa ini tersembunyi suatu rahasia aneh, hayo, kita berangkat!"
Karena diantara keenam orang, sudah empat orang yang setuju, terpaksa Ciok Sam kong dan Tek Cin tak dapat berbuat apa-apa.
Benar juga, selama dalam perjalanan, beberapa kali mereka menemukan tanda rahasia yang ditinggalkan Ceng Hun totiang. Jalan yang di tempuh, melintas jalan kecil dihutan belantara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Iblis
FantasyWanita Iblis (Sip Siau Hong) bukanlah wanita yang jelek seperti hantu, bahkan adalah wanita yang sangat cantik. Jangankan laki-laki biasa, seorang tokoh agama yang sudah terlatih mengekang nafsu seks sekalipun tetap tidak mampu menahan kegoncangan h...