TAEHYUNG
"Apa yang kamu mau? Aku yang traktir." Tanya ku sambil melihat daftar menu yang tersedia.
Orang yang berada di samping ku kini menatap ku di antara terkejut dan bersemangat. "Wah, jinjja?"
Aku pun mengangguk dan sedikit tersenyum kepadanya. Ah, nomu kiyowo.
"Aku hazelnut choco wafer cream frappuccino." Jawabannya ku terima dengan anggukkan. Aku pun segera memesan sesuai apa yang dia inginkan. Setelahnya, kami duduk di sebuah kursi dekat dengan kasir menunggu nama ku dipanggil.
"Jadi, apa kesibukanmu belakangan ini Min Ha?" Tanya ku setelah beberapa waktu kami terdiam.
"Aku baru saja menjadi mahasiswa dan tugasnya membuat ku hampir gila!" Min Ha menarik-narik rambutnya pelan. Aku hanya bisa tertawa melihat tingkahnya itu. Aku tidak tahu rasanya jadi aku hanya memberikan senyuman iba kepadanya.
"Apa jurusan yang kamu ambil?"
Mendengar pertanyaan ku, Min Ha kembali bersemangat. "Aku mengambil psikologi." Ia menyeringai setelah mengucapkan hal itu. Aku pun turut senang melihatnya.
"Wah, itu keren! Kamu pasti bisa lebih beruntung memilih itu."
Ucapan ku membuatnya mengernyitkan dahinya. "Kenapa bisa begitu?"
"Karena kamu bisa mencari teman dan pasangan yang sesuai dengan kriteria mu."
Belum sempat dijawab, nama ku sudah dipanggil. Aku mengambil pesananku dan kembali duduk di seberang Min Ha.
"Jadi, apa yang sebenarnya ingin kamu tanyakan?" Min Ha menatap wajahku dengan serius.
Aku menelan kasar minuman ku dan menjawabnya. "Kamu tahu kemana Min Gi pergi?"
Tidak terlihat terkejut, ia pun dengan santai menjawabku sembari mengaduk minumannya. "Dia kembali ke Jepang,"
Ia menyeruput sedikit minumannya dan kembali berbicara. "Dia akan kembali begitu dia wisuda. Kamu tidak usah takut kehilangan dia."
Min Ha tertawa kecil yang membuatku ikut tertawa renyah. Ya, memang sebenarnya aku takut dia meninggalkan ku tanpa kabar begitu saja. Tapi, yang dia tidak tahu bahwa hubungan kami yang memburuk sekarang. Walaupun ada kabar tentangnya di Korea belum tentu aku bisa kembali berinteraksi dengannya.
"Dia tidak bisa ku hubungi, apa kamu bisa menghubungi nya?" Tanya ku kembali ke pembicaraan kami. Aku memang kembali menghubunginya setelah satu bulan kami berpisah. Mungkin saja setelah satu bulan ini dia bisa sedikit mengubah pikirannya tentang ku.
"Aku belum menghubunginya sejak dia pergi. Akan ku coba nanti." Ucap Min Ha sembari memberikan ku senyuman yang terlihat tulus. Aku pun mengangguk, bersyukur setidaknya teman Min Gi yang satu ini dapat diandalkan.
"Tolong kabari aku, okay?" Ucap ku kali ini meminta dengan sungguh-sungguh. Entah kenapa aku menjadi sebegini putus asanya.
"Siap tuan!" Jawabannya membuat ku kembali tersenyum.
Kami pun mengucapkan salam selamat tinggal dan kembali menjalani aktivitas masing-masing. Aku harap pertemuan kami dapat menjadi sesuatu yang lebih baik. Semoga saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY | K.TH
FanfictionAwalnya, aku tidak tahu bahwa keberuntungan ada di dalam kamus hidup ku. Hingga akhirnya aku bertemu dengan mu. _______________________________________________________________________ Min Gi seorang wanita keturunan pembisnis sukses memiliki hidup y...